Ribuan Bibit Kelapa Ditanam di Pantai Batuhiu untuk Mitigasi Bencana dan Penguatan Ekonomi Pesisir Pangandaran

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Pohon kelapa kini berdiri tegak di sepanjang lima kilometer bibir Pantai Batuhiu, Kabupaten Pangandaran, setelah ribuan bibit ditanam dalam aksi reboisasi pesisir. Gerakan ini dipelopori oleh Ketua DPRD Pangandaran, Asep Noordin, bersama Serikat Petani Pasundan (SPP), menandai terobosan nyata dalam mitigasi bencana dan pelestarian lingkungan pesisir.

Ide penanaman pohon kelapa di kawasan pantai sebenarnya telah lama tercetus, namun baru bisa diwujudkan kini. Asep menekankan pentingnya pendekatan geofisika dalam pengelolaan wilayah pesisir, agar setiap pengembangan memperhatikan kestabilan dan keamanan lingkungan. Dengan panjang pantai mencapai 91 kilometer, Pangandaran memiliki potensi besar untuk menciptakan kawasan pantai tematik seperti coconut beach, pantai cemara, atau pantai pandan.

Selain fungsi ekologisnya, pohon kelapa juga dipandang sebagai investasi ekonomi jangka panjang bagi masyarakat pesisir. Tanaman ini tidak hanya mampu menghasilkan buah secara berkelanjutan, tetapi juga menambah nilai estetika kawasan pantai. Mayoritas bibit yang ditanam berasal dari para petani binaan SPP, menegaskan keterlibatan aktif komunitas lokal dalam pelestarian lingkungan.

Agustiana, Sekretaris Jenderal SPP, menjelaskan bahwa aksi ini merupakan bagian dari gerakan penyelamatan lingkungan yang dilakukan secara gotong-royong dan swadaya. Penanaman 2.026 bibit pohon kelapa di sepanjang lima kilometer pesisir Batuhiu menjadi momentum pertama di Pangandaran, diharapkan menjadi inspirasi bagi daerah lain di Indonesia.

Di bawah sinar matahari yang hangat, para petani dan relawan dengan semangat memasukkan akar bibit ke tanah pasir, membentuk barisan hijau yang siap menghadang abrasi dan angin kencang. Gerakan ini bukan sekadar penanaman pohon, tetapi langkah nyata membangun ketahanan pesisir dan kemandirian ekonomi masyarakat.

Studi terbaru dari Pusat Penelitian Perubahan Iklim IPB (2024) menunjukkan bahwa ekosistem pesisir yang diperkuat dengan vegetasi seperti kelapa mampu menahan gelombang hingga 40% lebih efektif dibandingkan area terbuka. Infografis dari KLHK (2025) juga mencatat bahwa penanaman pohon kelapa di pesisir dapat meningkatkan pendapatan petani hingga 30% dalam tiga tahun pertama panen.

Kasus serupa di Pantai Parangtritis, Yogyakarta, membuktikan bahwa reboisasi dengan pohon kelapa tidak hanya mengurangi erosi, tetapi juga membuka peluang wisata edukasi dan agrowisata yang memberdayakan masyarakat sekitar. Di sana, program “Kelapa Lestari” berhasil menciptakan 150 lapangan kerja baru dan meningkatkan kunjungan wisatawan sebesar 25% dalam dua tahun.

Dengan langkah kecil yang konsisten, setiap pohon kelapa yang ditanam hari ini menjadi fondasi bagi masa depan yang lebih hijau, aman, dan sejahtera. Mari jaga pesisir kita, bukan hanya untuk generasi sekarang, tetapi untuk semua yang akan datang.

Baca juga Berita lainnya di News Page

Tinggalkan Balasan