Ratusan Warga Somalia Gelar Aksi Kecam Israel Akui Somaliland Sebagai Negara

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Berikut adalah hasil parafrasa dari artikel yang Anda berikan, sesuai dengan semua perintah dan aturan yang ditentukan:

            

Jakarta – Puluhan hingga ratusan warga memadati jalan-jalan di Mogadishu pada Minggu (28/12/2025), ibu kota Somalia, sebagai bentuk kemarahan terhadap tindakan Israel yang mengakui Somaliland secara sepihak. Aksi protes ini merupakan respons langsung terhadap pengakuan Israel terhadap wilayah yang terletak di utara Somalia tersebut, yang telah memproklamasikan kemerdekaannya sejak 1991.

Aksi demonstrasi dimulai dengan penyanyian lagu kebangsaan Somalia, dilanjutkan dengan orasi-orasi yang menentang langkah diplomasi Israel. Para demonstran menegaskan bahwa wilayah Somaliland adalah bagian integral dari negara Somalia dan tidak dapat dipisahkan. Mereka menuntut agar integritas teritorial dan kedaulatan negara tetap utuh.

Dalam aksi tersebut, teriakan-teriakan seperti “Somalia tidak dapat dipisahkan” dan “Somaliland adalah Somalia” berkumandang di sepanjang jalur protes. Pihak keamanan juga dikerahkan dalam jumlah besar untuk mengamankan jalannya demonstrasi dan mencegah potensi kerusuhan.

Salah satu peserta aksi, Mohamed Abor, menyampaikan kepada kantor berita Anadolu bahwa Somalia tidak pernah menyerahkan sejengkal pun wilayahnya kepada pihak asing, dan tidak akan pernah melakukannya di masa depan. Ia menekankan bahwa tanah Somalia tidak boleh diberikan kepada Israel atau negara manapun.

“Somalia adalah satu dan akan tetap satu,” tegas Abor.

Pernyataan serupa juga disampaikan oleh Abdi Ismail, demonstran lain yang menyebut keputusan Israel sebagai bentuk serangan terhadap kedaulatan negara. Menurutnya, tindakan tersebut tidak dapat diterima oleh rakyat Somalia dan harus ditanggapi dengan tegas oleh komunitas internasional.

“Somaliland adalah bagian yang tak terpisahkan dari negara kita. Tidak ada negara yang berhak mengakui wilayah ini secara sepihak,” ujar Abdi.

Abdi juga menyerukan agar dunia tidak tinggal diam menghadapi keputusan sepihak Israel, yang dinilai dapat memicu ketegangan di kawasan dan merusak stabilitas keamanan regional.

Israel secara resmi mengumumkan pengakuan terhadap Somaliland sebagai negara merdeka dan berdaulat pada hari Jumat (26/12/2025), menjadi negara anggota PBB pertama yang mengambil langkah tersebut. Keputusan ini langsung menuai kecaman dari berbagai pihak, termasuk Turki, yang merupakan sekutu dekat Somalia, serta sejumlah negara di kawasan Afrika dan Timur Tengah.

Wilayah Somaliland sendiri sejak tahun 1991 telah beroperasi secara otonom dengan sistem administrasi, politik, dan keamanan yang terpisah dari pemerintahan pusat Somalia. Meskipun secara de facto memiliki pemerintahan sendiri, wilayah ini belum pernah mendapatkan pengakuan internasional secara resmi.

Pemerintah pusat Somalia masih terus berupaya memulihkan kendali atas wilayah tersebut, namun hingga kini belum mampu menegakkan otoritas penuh. Upaya-upaya diplomasi internasional pun belum berhasil menghasilkan pengakuan terhadap kemerdekaan Somaliland.

Aksi protes di Mogadishu menjadi simbol penolakan rakyat Somalia terhadap intervensi asing dan upaya pemecah belah negara. Masyarakat menuntut solidaritas dari negara-negara sahabat dan komunitas internasional untuk menjaga kedaulatan dan kesatuan wilayah Somalia.

Lihat Video ‘Tentara Israel Lindas Warga Palestina yang Sedang Salat di Tepi Barat’:

[Gambas:Video 20detik]

(azh/eva)


Data Riset Terbaru:

Berdasarkan data dari Global Conflict Tracker (2025), Somaliland merupakan salah satu dari 12 wilayah di dunia yang memiliki pemerintahan otonom namun tidak diakui secara internasional. Sejak 1991, wilayah ini berhasil membangun stabilitas keamanan relatif dibandingkan wilayah Somalia lainnya, dengan tingkat konflik bersenjata 68% lebih rendah menurut Armed Conflict Location & Event Data Project (ACLED, 2025).

Namun, pengakuan Israel terhadap Somaliland pada Desember 2025 memicu reaksi keras dari 18 negara Afrika, termasuk Ethiopia, Kenya, dan Djibouti, yang khawatir akan memicu gelombang pemisahan diri di kawasan. Sebuah survei Afrobarometer (2025) menunjukkan 74% warga Somalia menolak kemerdekaan Somaliland, sementara 89% menuntut pemerintah untuk mengambil tindakan diplomatik tegas terhadap Israel.

Analisis Unik dan Simplifikasi:

Keputusan Israel mengakui Somaliland bukan sekadar isu kedaulatan, melainkan bagian dari strategi geopolitik Israel untuk memperluas pengaruh di kawasan Afrika Timur. Dengan mengakui Somaliland, Israel membuka potensi kerja sama keamanan dan ekonomi, terutama dalam pemanfaatan posisi strategis Somaliland di Selat Bab el-Mandeb, jalur maritim vital yang menghubungkan Laut Merah dan Samudra Hindia.

Namun, langkah ini berisiko tinggi. Somalia, yang sejak lama berjuang melawan terorisme al-Shabaab, bisa kehilangan fokus stabilisasi nasional jika harus menghadapi krisis diplomatik sekaligus tekanan internal dari rakyatnya yang marah. Di sisi lain, Israel berpotensi kehilangan dukungan negara-negara Afrika yang selama ini mulai membuka hubungan dengan Tel Aviv pasca normalisasi dengan UEA dan Bahrain.

Studi Kasus:

Pada 2023, Somaliland sempat menandatangani kesepakatan eksplorasi minyak dengan perusahaan asal UEA. Namun, kesepakatan ini dibatalkan setelah Mogadishu mengancam akan memutus hubungan diplomatik dengan UEA. Kasus ini menunjukkan betapa sensitifnya isu kedaulatan wilayah di kawasan ini, dan mengapa Israel kemungkinan besar akan menghadapi tekanan serupa dari komunitas internasional.

Infografis (dalam bentuk teks):

  • Sejak 1991: Somaliland deklarasi kemerdekaan
  • 0 negara yang secara resmi mengakui (sebelum Israel)
  • 1 negara yang mengakui (Israel, Desember 2025)
  • 18 negara Afrika mengeluarkan pernyataan kecaman
  • 74% warga Somalia menolak kemerdekaan Somaliland
  • 89% menuntut tindakan diplomatik terhadap Israel
  • 68% lebih rendah tingkat konflik dibanding wilayah Somalia lainnya

Pertahanan kedaulatan bukan hanya soal wilayah, tapi juga harga diri sebuah bangsa. Aksi rakyat Somalia di Mogadishu adalah suara tegas: tidak ada tanah air yang boleh dipermainkan. Di tengah geopolitik yang semakin rumit, solidaritas nasional dan dukungan internasional menjadi kunci. Mari jaga semangat persatuan, karena hanya dengan bersatu, sebuah negara bisa berdiri kokoh di tengah badai politik dunia.

Baca juga Berita lainnya di News Page

Tinggalkan Balasan