PT Hutama Karya (Persero) tengah mempercepat proses pembangunan hunian sementara (huntara) di wilayah Kabupaten Aceh Tamiang, Provinsi Aceh, dalam rangka percepatan pemulihan pascabencana banjir bandang dan longsor yang terjadi sebelumnya. Proyek ini dilaksanakan melalui sinergi tujuh BUMN Karya yang berada di bawah naungan Danantara, dengan sistem kerja nonstop selama 24 jam secara shifting serta pengawasan kualitas yang diperketat agar hunian dapat segera dihuni.
Fokus utama penyelesaian proyek ditujukan pada 196 unit huntara, yang menjadi target utama pelaksanaan. Hutama Karya mengerahkan seluruh sumber daya yang dimiliki agar target tersebut dapat tuntas dan hunian siap difungsikan pada Kamis, 1 Januari 2026. Pekerjaan utama mencakup penyelesaian fondasi, rangka atap, rangka dinding, lantai panggung, serta pemasangan pintu dan jendela. Hingga Senin, 29 Desember 2025, progres pekerjaan terus diakselerasi, khususnya pada bagian struktur dan utilitas dasar, agar unit-unit huntara segera layak huni.
Setiap unit huntara dirancang dengan konsep memanjang, berukuran 4,5 meter x 4,5 meter per unit. Selain unit hunian, fasilitas kawasan juga disiapkan guna menjamin pemenuhan kebutuhan dasar penghuni selama masa penempatan sementara. Fasilitas bersama yang disediakan antara lain dapur umum, area cuci, musala, dan sarana sanitasi. Dukungan utilitas seperti instalasi listrik dan pasokan air juga menjadi bagian integral dari penyiapan hunian agar dapat segera beroperasi.
Tak hanya membangun huntara, Hutama Karya juga turut serta dalam pemulihan infrastruktur dan rehabilitasi fasilitas dasar yang rusak akibat bencana. Upaya ini mencakup pengerahan excavator capit untuk membersihkan tumpukan kayu glondongan di area Pesantren Darul Muklisin, Tanjung Karang, Aceh Tamiang. Selain itu, pemulihan fasilitas air bersih dilakukan melalui operasional Instalasi Pengolahan Air (IPA) Rantau, juga di Aceh Tamiang, dengan kapasitas aliran 40 liter per detik. Saat ini, IPA tersebut telah kembali berfungsi secara normal untuk pertama kalinya.
Di samping huntara dan fasilitas dasar, dukungan pemulihan akses dan konektivitas masyarakat terdampak juga menjadi prioritas. Upaya ini meliputi pengerahan alat berat untuk membersihkan material sisa banjir serta rehabilitasi dua jembatan penting, yakni Jembatan Lawe Mengkudu dengan bentang 36 meter dan Jembatan Penanggalan dengan bentang 48 meter, yang berlokasi di Kabupaten Kutacane, Aceh Tenggara. Kedua jembatan tersebut kini telah tersambung kembali, sehingga mobilitas warga dan distribusi logistik dapat berjalan normal.
Seluruh operasional dilakukan dengan prinsip keselamatan kerja yang ketat serta koordinasi intensif bersama otoritas setempat, guna memastikan penanganan yang diberikan tepat sasaran dan efektif. Kolaborasi antarlembaga dan komitmen tinggi dari seluruh pihak menjadi kunci dalam percepatan pemulihan masyarakat pasca bencana.
Studi Kasus: Rehabilitasi Jembatan Lawe Mengkudu dan Penanggalan
Dua jembatan strategis di Aceh Tenggara menjadi contoh nyata percepatan pemulihan infrastruktur. Jembatan Lawe Mengkudu (36 m) dan Jembatan Penanggalan (48 m) sempat terputus akibat banjir bandang, menghambat akses warga dan distribusi bantuan. Dengan pengerahan alat berat dan kerja tim yang terkoordinasi, kedua jembatan berhasil direhabilitasi dan kembali terhubung, memulihkan konektivitas regional serta mendorong normalisasi aktivitas masyarakat.
Infografis: Progres Huntara Aceh Tamiang (Per 29 Desember 2025)
- Total unit huntara: 196 unit
- Target operasional: 1 Januari 2026
- Ukuran per unit: 4,5 m x 4,5 m
- Fasilitas pendukung: dapur umum, area cuci, musala, sanitasi
- Kapasitas IPA Rantau: 40 L/detik
- Jembatan yang direhabilitasi: Lawe Mengkudu (36 m), Penanggalan (48 m)
Pemulihan pasca bencana bukan hanya soal membangun kembali infrastruktur, tetapi juga memulihkan harapan dan kehidupan warga yang terdampak. Dengan kerja kolaboratif, komitmen, dan kecepatan aksi, masyarakat Aceh Tamiang dan sekitarnya dapat segera kembali menjalani kehidupan normal. Setiap hunian yang berdiri, jembatan yang tersambung, dan aliran air yang mengalir menjadi simbol ketahanan dan kebersamaan dalam menghadapi cobaan. Mari terus dukung langkah-langkah nyata pemulihan, karena setiap detik berharga bagi mereka yang menanti.
Baca Berita dan Informasi Finance lainnya di Finance Page

Saya adalah jurnalis di thecuy.com yang fokus menghadirkan berita terkini, analisis mendalam, dan informasi terpercaya seputar perkembangan dunia finansial, bisnis, teknologi, dan isu-isu terkini yang relevan bagi pembaca Indonesia.
Sebagai jurnalis, saya berkomitmen untuk:
Menyajikan berita yang akurasi dan faktanya terverifikasi.
Menulis dengan bahasa yang mudah dipahami, namun tetap menjaga integritas jurnalistik.
Menghadirkan laporan mendalam yang memberi perspektif baru bagi pembaca.
Di thecuy.com, saya tidak hanya melaporkan berita, tetapi juga berupaya menganalisis tren agar pembaca dapat memahami konteks di balik setiap peristiwa.
📌 Bidang Liputan Utama:
Berita Terbaru & ekonomi, keuangan.
Perkembangan teknologi dan inovasi digital.
Tren bisnis dan investasi.
Misi saya adalah membantu pembaca mendapatkan informasi yang cepat, akurat, dan dapat dipercaya, sehingga mereka bisa membuat keputusan yang lebih cerdas dalam kehidupan sehari-hari maupun dunia usaha.
📞 Kontak
Untuk kerja sama media atau wawancara, silakan hubungi melalui halaman Kontak thecuy.com atau email langsung ke admin@thecuy.com.