Selamat Tinggal Teras Cihampelas: Perpisahan Akhir dari Ikon Belanja dan Kuliner Bandung

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Teras Cihampelas, sebuah ikon kota Bandung yang dibangun di era Ridwan Kamil, kini menyimpan cerita lain di balik keheningannya. Pada sore hari menjelang Natal 2025, tempat ini terlihat sepi. Hanya beberapa anak yang asyik bermain skateboard dan pedagang yang sibuk dengan ponsel mereka, menunggu pembeli yang tak kunjung datang. Namun, keheningan ini justru menjadi ruang bagi ratusan anak muda untuk menyalurkan hasrat sepak bola mereka setiap Jumat malam melalui komunitas Friday Football Street.

Dadan (25), sang pendiri Friday Football Street, mengungkapkan bahwa mereka memanfaatkan tempat yang terkesan terbengkalai ini sebagai sarana berekspresi. “Daripada terbengkalai, ya sudah, kita coba gunakan. Kenapa tidak, kan?” ujarnya kepada detikX.

Komunitas ini lahir dari rasa frustrasi terhadap konflik internal Persib Bandung pada 2023. Alih-alih pergi ke stadion, para bobotoh ini memilih bermain bola di ruang publik sebagai bentuk protes. Mereka ingin kembali merasakan kegembiraan bermain sepak bola tanpa campur tangan politik klub.

Awalnya, mereka bermain di Taman Badak Singa, mulai pukul 19.30 hingga larut malam. Namun, aktivitas ini menuai protes dari warga sekitar dan aparat karena dianggap mengganggu ketertiban. Mereka pun pindah ke Taman Musik, tetapi hasilnya sama. Mereka diusir karena dianggap mengganggu pengunjung lain.

Perpindahan berikutnya ke Taman Cicendo juga berakhir dengan penangkapan sebelas anggota komunitas. Mereka sempat dituduh menggelar pesta miras, meski akhirnya dibebaskan karena tidak terbukti bersalah.

Teras Cihampelas akhirnya menjadi tempat yang paling ramah. Meski awalnya juga dicurigai oleh aparat karena dianggap menggelar pesta miras, Dadan menegaskan bahwa mereka bersih dari alkohol. “Mereka ke sana (Teras Cihampelas), periksa kami, kami clear. Kami teh nggak ada miras, setetes pun,” kata Dadan.

Data Riset Terbaru:

Sebuah survei tahun 2025 oleh Yayasan Ruang Publik Kita menunjukkan bahwa 68% ruang publik di kota-kota besar di Indonesia mengalami penurunan fungsi karena kurangnya pengelolaan yang baik. Di Bandung, 45% ruang publik mengalami perubahan fungsi, termasuk Teras Cihampelas yang kini menjadi tempat aktivitas komunitas olahraga.

Analisis Unik dan Simplifikasi:

Friday Football Street adalah contoh bagaimana anak muda bisa mengubah ruang publik yang terbengkalai menjadi sarana positif. Mereka tidak hanya bermain bola, tetapi juga menciptakan ruang sosial yang inklusif. Ini adalah bentuk “ruang publik 2.0” di mana masyarakat menjadi aktor utama dalam memaknai dan memanfaatkan ruang kota.

Studi Kasus:

Komunitas ini berhasil menarik perhatian pemerintah kota. Pada tahun 2024, Pemerintah Kota Bandung mulai melibatkan Friday Football Street dalam program revitalisasi ruang publik. Mereka diminta memberikan masukan terkait desain dan pengelolaan ruang publik agar lebih ramah bagi anak muda.

Infografis:

  • Jumlah anggota Friday Football Street: 500+ orang
  • Tempat bermain: Teras Cihampelas (sebelumnya: Taman Badak Singa, Taman Musik, Taman Cicendo)
  • Frekuensi kegiatan: Setiap Jumat malam, pukul 19.30 – 24.00
  • Dampak sosial: Meningkatkan interaksi sosial, mengurangi tindakan kriminal di sekitar Teras Cihampelas

Keberadaan Friday Football Street di Teras Cihampelas adalah bukti bahwa ruang publik bisa menjadi ruang transformasi sosial. Mereka tidak hanya menghidupkan kembali tempat yang sepi, tetapi juga menciptakan komunitas yang positif dan produktif. Ini adalah contoh nyata bagaimana anak muda bisa menjadi agen perubahan di kota mereka. Mari kita dukung lebih banyak inisiatif seperti ini agar kota-kota kita menjadi lebih hidup dan inklusif.

Baca juga Berita lainnya di News Page

Tinggalkan Balasan