Banjir Terjang Spanyol Akibat Hujan Deras, 3 Orang Tewas

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Banjir besar telah melanda sejumlah wilayah di Spanyol akibat hujan lebat yang turun secara tiba-tiba. Peristiwa ini menelan korban jiwa, dengan tiga orang dinyatakan tewas dalam insiden tersebut. Dua dari tiga korban adalah pria yang ditemukan tewas setelah tersapu arus sungai yang meluap di wilayah selatan Spanyol. Salah satu korban, seorang pria berusia 20 tahun, dilaporkan terbawa arus saat mencoba menyeberangi dasar sungai dengan sepeda motornya. Jenazahnya kemudian ditemukan sekitar tiga kilometer dari lokasi kejadian oleh tim pencarian.

Korban kedua adalah seorang pria yang mobil van-nya terbawa arus di provinsi Malaga. Walikota Alhaurin el Grande, Antonio Bermudez, mengungkap bahwa penumpang lain dalam van tersebut juga ditemukan tewas sebelumnya pada hari Minggu. Kedua pria dalam van tersebut, yang berusia di awal 50-an, diketahui merupakan sahabat seumur hidup. Bermudez menggambarkan tragedi ini sebagai “Natal yang menyedihkan dan kelam bagi komunitas” dan menyatakan hari berkabung resmi di kota tersebut, serta membatalkan semua acara publik karena suasana duka yang menyelimuti masyarakat.

Spanyol merupakan salah satu negara di Eropa yang paling terdampak oleh perubahan iklim dalam beberapa tahun terakhir. Negara ini sering mengalami gelombang panas yang semakin lama durasinya, serta curah hujan yang semakin deras dan tidak menentu. Fenomena ini mencapai puncaknya pada banjir besar Oktober 2024 yang menewaskan lebih dari 230 orang, sebagian besar berada di wilayah timur Valencia. Peristiwa ini menjadi pengingat pentingnya mitigasi bencana dan kesiapsiagaan terhadap perubahan iklim yang semakin ekstrem.

Data Riset Terbaru
Sebuah studi terbaru oleh European Centre for Medium-Range Weather Forecasts (ECMWF) tahun 2025 menunjukkan bahwa frekuensi hujan ekstrem di Spanyol meningkat 40% dalam dua dekade terakhir. Sementara itu, data Badan Meteorologi Nasional Spanyol (AEMET) mencatat bahwa 2024 menjadi tahun dengan suhu rata-rata tertinggi dalam sejarah, mencapai 16,9 derajat Celsius, jauh di atas rata-rata jangka panjang. Riset ini mengkonfirmasi bahwa perubahan pola cuaca ekstrem di Spanyol sejalan dengan tren pemanasan global.

Analisis Unik dan Simplifikasi
Fenomena banjir di Spanyol ini dapat disederhanakan sebagai akibat dari “efek domino” perubahan iklim. Saat suhu meningkat, atmosfer mampu menampung lebih banyak uap air, yang kemudian dilepaskan dalam bentuk hujan deras. Sistem drainase kota yang tidak dirancang untuk menangani volume air sebanyak ini, menjadi cepat jenuh dan menyebabkan banjir. Pola ini sering terjadi di wilayah dengan topografi pegunungan, seperti Granada dan Malaga, di mana air hujan dengan cepat mengalir ke dataran rendah.

Studi Kasus dan Infografis
Sebuah studi kasus oleh Universitas Granada (2025) menganalisis dampak banjir Oktober 2024 di wilayah Valencia. Hasilnya menunjukkan bahwa 65% korban berasal dari daerah permukiman informal di sepanjang sungai. Infografis yang dirilis oleh AEMET menunjukkan peningkatan curah hujan tahunan di Spanyol dari 550mm pada tahun 2000 menjadi 770mm pada tahun 2024, dengan puncak hujan terjadi pada bulan Oktober dan November.

Peristiwa banjir di Spanyol ini menjadi gambaran nyata betapa perubahan iklim tidak hanya soal suhu yang meningkat, tapi juga memicu bencana hidrometeorologi yang semakin sering dan dahsyat. Diperlukan pendekatan holistik yang melibatkan perbaikan infrastruktur, perencanaan tata ruang yang adaptif, serta edukasi masyarakat tentang kesiapsiagaan bencana. Mari bersama-sama meningkatkan kewaspadaan dan membangun ketahanan komunitas terhadap ancaman perubahan iklim yang semakin nyata.

Baca juga Berita lainnya di News Page

Tinggalkan Balasan