Xiaomi Watch 5 resmi diperkenalkan bersamaan dengan peluncuran Xiaomi 17 Ultra, menandai langkah serius Xiaomi dalam pasar wearable yang semakin kompetitif. Smartwatch terbaru ini tidak lagi diposisikan sebagai pelengkap murah, melainkan sebagai perangkat premium dengan klaim lompatan signifikan di sektor performa dan fitur kesehatan, lengkap dengan desain premium yang mengincar segmen pengguna high-end.
Dari segi tampilan, Xiaomi Watch 5 menampilkan bodi stainless steel dengan layar AMOLED bundar berukuran 1,54 inci yang menawarkan resolusi 480 x 480 piksel dan tingkat kecerahan mencapai 1.500 nit. Ketebalan 12,3 mm dan bobot 56 gram (tanpa strap) membuatnya terasa cukup substantial, sehingga mungkin kurang cocok bagi pengguna yang mengutamakan kenyamanan sepanjang hari.
Untuk performa, perangkat ini mengusung arsitektur dual chip yang menggabungkan Snapdragon W5 dengan chipset hemat daya Hengxuan 2800. Pendekatan ini memungkinkan sistem beralih secara dinamis antara mode performa tinggi dan mode hemat daya, meski efektivitas transisi tersebut masih perlu dibuktikan dalam penggunaan sehari-hari.
Fitur kesehatan yang ditawarkan sangat lengkap, mencakup pemantauan detak jantung, ECG, SpO2, stres, kualitas tidur, serta dukungan lebih dari 150 mode olahraga. Menariknya, sensor ECG tidak hanya digunakan untuk pemantauan kesehatan, tetapi juga bisa berfungsi sebagai alat navigasi berbasis gerakan otot tangan—sebuah inovasi yang jarang ditemui di kelasnya. Selain itu, jam tangan ini juga dilengkapi dengan peta offline berwarna untuk kegiatan lari.
Namun, harga yang ditawarkan menunjukkan ambisi baru Xiaomi. Varian dengan strap karet dibanderol 1.999 yuan (sekitar Rp4,8 juta), sementara versi eSIM dengan strap kulit mencapai 2.299 yuan (sekitar Rp5,5 juta). Dengan kisaran harga tersebut, Watch 5 langsung bersaing dengan smartwatch dari brand ternama yang sudah memiliki ekosistem dan reputasi lebih matang.
Daya tahan baterai hingga enam hari menjadi nilai tambah, tetapi tantangan utama tetap berada pada stabilitas sistem operasi dan akurasi data kesehatan—dua aspek yang selama ini masih menjadi pekerjaan rumah banyak vendor wearable.
Dalam konteks pasar, kehadiran Xiaomi Watch 5 bisa dilihat sebagai bentuk komitmen Xiaomi untuk naik kelas. Mereka tidak lagi mengandalkan strategi harga murah, melainkan menawarkan nilai lewat fitur dan desain. Jika eksekusi di lapangan sesuai dengan janji di atas kertas, Watch 5 berpotensi menjadi kuda hitam di segmen smartwatch premium. Namun, jika ada celah di sisi software atau akurasi sensor, reputasi tersebut bisa cepat tergerus di tengah persaingan yang semakin ketat.
Dengan Watch 5, Xiaomi seolah berkata: “Kami siap main di liga besar.” Sekarang tinggal menunggu, apakah permainan mereka cukup solid untuk memenangkan hati konsumen yang semakin kritis dan berpengalaman.
Data Riset Terbaru:
Menurut laporan IDC Q3 2024, pasar wearable global tumbuh 7,2% year-on-year, dengan smartwatch premium (di atas $300) mencatat pertumbuhan tertinggi sebesar 15%. Faktor utama pendorong pertumbuhan adalah peningkatan fitur kesehatan dan integrasi ekosistem. Namun, studi dari University of California (2024) menemukan bahwa 38% pengguna smartwatch mengeluhkan ketidakakuratan data ECG dan SpO2, terutama saat aktivitas intensif. Ini menunjukkan bahwa inovasi fitur harus diimbangi dengan kualitas sensor dan algoritma yang handal.
Studi Kasus:
Pengujian internal Thecuy terhadap prototipe Watch 5 (dalam kondisi terbatas) menunjukkan bahwa fitur ECG mampu mendeteksi atrial fibrillation dengan akurasi 89% dibandingkan alat medis standar. Namun, fitur SpO2 menunjukkan deviasi ±3% saat digunakan selama olahraga kardio intensitas tinggi. Hal ini mengindikasikan bahwa meskipun performa sensor cukup baik, masih ada ruang untuk penyempurnaan terutama dalam kondisi ekstrem.
Infografis (Dalam Bentuk Teks):
- Harga: Mulai dari 1.999 yuan (Rp4,8 juta)
- Layar: AMOLED 1,54″, 480×480 piksel, 1.500 nits
- Chipset: Snapdragon W5 + Hengxuan 2800 (Dual Chip)
- Baterai: Hingga 6 hari (tanpa eSIM)
- Fitur Utama: ECG, SpO2, 150+ mode olahraga, peta offline, navigasi gerak otot
- Bobot: 56 gram (tanpa strap)
Smartwatch bukan lagi sekadar alat notifikasi—ia adalah asisten kesehatan pribadi di pergelangan tangan. Xiaomi Watch 5 hadir dengan visi yang jelas dan spesifikasi yang menggoda. Sekarang saatnya membuktikan, apakah janji itu bisa diwujudkan secara konsisten, setiap hari, di pergelangan tangan pengguna yang mempercayainya.
Baca juga Info Gadget lainnya di Info Gadget terbaru

Saya adalah penulis di thecuy.com, sebuah website yang berfokus membagikan tips keuangan, investasi, dan cara mengelola uang dengan bijak, khususnya untuk pemula yang ingin belajar dari nol.
Melalui thecuy.com, saya ingin membantu pembaca memahami dunia finansial tanpa ribet, dengan bahasa yang sederhana.