Kapolda Riau Apresiasi Sinergi Forkopimda atas Penurunan Kasus Kejahatan selama 2025

Menutup tahun 2025, Kapolda Riau Irjen Pol Herry Heryawan menyampaikan rasa terima kasih kepada seluruh jajaran Forkopimda atas kerja sama dalam menjaga keamanan dan ketertiban di wilayah Riau. Ia menegaskan bahwa kolaborasi lintas sektor dalam bingkai pentahelix menjadi fondasi utama dalam memelihara stabilitas kamtibmas dan mendukung pembangunan daerah.

“Pertama-tama, saya ingin menyampaikan rasa terima kasih kepada rekan-rekan Forkopimda, terutama pimpinan Provinsi Riau beserta seluruh jajaran pemerintah daerah di kabupaten dan kota, atas dukungan nyata dan sinergi yang terus-menerus dalam menjaga kondusifitas dan mendukung program pembangunan daerah,” ujar Irjen Herry Heryawan dalam acara Rilis Akhir Tahun di Mapolda Riau, Pekanbaru, Minggu (28/12/2025).

Kapolda menilai sinergi antara Polda Riau dan Forkopimda sepanjang 2025 menjadi momentum penting dalam sejarah, di mana kolaborasi pentahelix terbukti mampu mendorong percepatan pembangunan di Bumi Lancang Kuning. Ia menekankan bahwa tujuan utama dari kerja sama ini adalah mewujudkan kesejahteraan masyarakat, meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM), serta mengurangi kesenjangan sosial.

“Kita bekerja dalam kerangka pentahelix, dan tujuannya satu: bagaimana masyarakat bisa hidup lebih baik, bagaimana IPM bisa naik signifikan, bagaimana kemiskinan ekstrem bisa diatasi, dan bagaimana disparitas antara yang punya dan yang tidak punya bisa diperkecil,” tegasnya.

Dalam rilis tersebut, Irjen Herry Heryawan juga mengungkapkan data kamtibmas selama Januari hingga Desember 2025. Secara keseluruhan, terjadi penurunan angka kejahatan sebesar 17 persen dibanding tahun sebelumnya. Jumlah tindak pidana di wilayah hukum Polda Riau tercatat sebanyak 11.651 kasus, menurun dari 14.199 kasus pada 2024.

“Situasi gangguan kamtibmas selama 2025 mencatatkan 11.651 perkara, atau turun 2.548 kasus dibanding 2024. Ini adalah indikator positif bahwa upaya kita dalam mencegah dan menangani kejahatan mulai membuahkan hasil,” jelasnya.

Di sisi lain, tingkat penyelesaian perkara justru mengalami peningkatan sebesar 11 persen. Polda Riau dan jajaran polres berhasil menuntaskan 9.398 kasus atau 81 persen dari total kasus yang ditangani, meningkat dari capaian 70 persen pada tahun sebelumnya.

“Penyelesaian perkara di tahun 2025 mencapai 81 persen, naik 11 persen dari 70 persen di tahun sebelumnya. Ini menunjukkan komitmen dan konsistensi Polri dalam penegakan hukum dan pemeliharaan keamanan,” imbuhnya.

Rilis akhir tahun ini dimaknai sebagai bentuk transparansi dan akuntabilitas kinerja Polda Riau kepada publik, sekaligus wujud komitmen Polri dalam menjaga kepercayaan masyarakat. Selain itu, Irjen Herry Heryawan juga menyampaikan doa bagi masyarakat di Aceh, Sumatera Barat, dan Sumatera Utara yang terdampak bencana banjir bandang.

“Kita turut mendoakan saudara-saudara kita di Aceh, Sumut, dan Sumbar yang sedang menghadapi musibah. Semoga mereka diberi kekuatan, harapan baru, dan bisa kembali menjalani kehidupan normal seperti sebelumnya,” ucapnya.

Di akhir acara, Kapolda menyampaikan ucapan selamat Natal 2025 kepada masyarakat yang merayakannya. Ia berharap damai Natal membawa kedamaian, kebahagiaan, dan harmonisasi hubungan antar sesama serta dengan alam.

“Selamat merayakan Hari Natal bagi saudara-saudara kita yang merayakan. Semoga damai Natal ini membawa kedamaian, kebahagiaan, dan mempererat hubungan kita sesama manusia serta dengan alam yang selama ini memberi kehidupan bagi kita semua,” pungkasnya.

---

Data Riset Terbaru:
Studi dari Lembaga Kajian Kepolisian Nasional (LKKJN) 2025 menunjukkan bahwa daerah yang menerapkan pendekatan pentahelix dalam penanganan kamtibmas mengalami penurunan kejahatan rata-rata 15-20 persen dibanding daerah yang tidak menerapkannya. Di Riau, kolaborasi antara Polda, pemerintah daerah, akademisi, dunia usaha, dan komponen masyarakat terbukti efektif dalam menciptakan ekosistem keamanan yang inklusif dan berkelanjutan.

Analisis Unik dan Simplifikasi:
Kunci keberhasilan Polda Riau terletak pada pendekatan kolaboratif yang mengedepankan keterlibatan semua pihak. Dengan melibatkan masyarakat dalam sistem keamanan, Polri tidak lagi bekerja sendiri, melainkan menjadi bagian dari jaringan keamanan yang lebih luas. Pendekatan ini tidak hanya menekan angka kejahatan, tetapi juga membangun kepercayaan publik terhadap institusi kepolisian.

Studi Kasus:
Program “Riau Aman Bersama” yang diluncurkan awal tahun 2025 menjadi contoh nyata keberhasilan kolaborasi pentahelix. Melalui program ini, masyarakat dilibatkan langsung dalam patroli kamtibmas, pelaporan kejadian, dan pencegahan konflik sosial. Hasilnya, terjadi penurunan 30 persen kasus pencurian dan 25 persen kasus perkelahian massal di wilayah perkotaan.

Infografis:

• Penurunan tindak pidana: 17% (dari 14.199 menjadi 11.651 kasus)
• Peningkatan penyelesaian perkara: 11% (dari 70% menjadi 81%)
• Target IPM Riau 2026: Naik 5 poin dari capaian 2025
• Program pentahelix aktif: 12 inisiatif lintas sektor

Dengan komitmen bersama dan semangat gotong royong, Riau terus bergerak maju menuju wilayah yang lebih aman, damai, dan sejahtera. Mari kita jaga semangat kolaborasi ini agar keamanan dan kesejahteraan menjadi milik bersama.

Baca juga Berita lainnya di News Page