Media sosial tengah ramai memperbincangkan fenomena ‘sugar rush’. Banyak yang beranggapan bahwa mengonsumsi gula dapat membuat anak-anak menjadi hiperaktif, namun tak sedikit pula yang menganggap hal ini hanyalah mitos belaka.
Konsep sugar rush mulai mencuri perhatian publik di Amerika Serikat sejak era 1970-an. Popularitasnya semakin meningkat setelah dr. Benjamin Feingold merilis Feingold Diet, sebuah teori yang menyatakan bahwa zat aditif makanan dan gula turut berkontribusi terhadap hiperaktivitas anak-anak. Teori ini kemudian menyebar luas di kalangan orang tua dan pendidik, menciptakan keyakinan umum bahwa lonjakan kadar gula darah atau glucose spike secara otomatis memicu lonjakan energi yang sulit dikendalikan.
Menurut Cambridge Dictionary, sugar rush memiliki pengertian sebagai efek dari mengonsumsi makanan tinggi gula yang membuat seseorang merasa excited atau bersemangat serta penuh energi. Sinonim dari istilah ini adalah sugar high.
Walau hubungan antara asupan gula dengan perubahan suasana hati dan perilaku masih menjadi bahan perdebatan, dampak dari konsumsi gula berlebihan nyatanya memberikan efek yang nyata dan berbahaya bagi kesehatan dalam jangka panjang.
Berdasarkan informasi dari WebMD, secara umum, gula merupakan sumber energi utama bagi tubuh. Saat seseorang mengonsumsi gula dalam jumlah normal, tubuh secara cepat mengubahnya menjadi glukosa untuk digunakan sebagai energi, yang kemudian memicu pelepasan insulin untuk memindahkan glukosa tersebut ke dalam sel-sel tubuh.
Ketika seseorang mengonsumsi gula, otak akan melepaskan dopamin dalam jumlah besar, yaitu zat kimia yang memicu rasa senang. Makanan manis juga memberikan lonjakan energi yang cepat, atau yang sering disebut dengan sugar high. Namun, peningkatan kadar gula darah ini tidak bertahan lama dan akan cepat turun secara drastis. Akibatnya, seseorang bisa mengalami sugar crash yang ditandai dengan rasa gelisah, gugup, bahkan gejala depresi jika hal ini terjadi secara berulang.
Jika dikonsumsi dalam jumlah yang wajar, makanan manis yang mengandung gula ternyata memiliki manfaat tersendiri. Akan tetapi, dampak dari konsumsi gula berlebihan terhadap kesehatan fisik merupakan fakta medis yang tidak dapat dibantahkan. Beberapa masalah kesehatan yang dapat muncul akibat konsumsi gula berlebihan antara lain diabetes, penyakit ginjal, hingga masalah kesehatan jantung.
Data Riset Terbaru
Sebuah penelitian terbaru yang dilakukan oleh Harvard T.H. Chan School of Public Health pada tahun 2023 menemukan bahwa asupan gula tambahan yang tinggi, terutama dari minuman ringan dan makanan olahan, berkaitan erat dengan peningkatan risiko penyakit kardiovaskular. Studi ini melibatkan lebih dari 100.000 partisipan selama 20 tahun dan menunjukkan bahwa mereka yang mengonsumsi lebih dari 25% kalori harian dari gula tambahan memiliki risiko 38% lebih tinggi terkena penyakit jantung dibandingkan dengan mereka yang mengonsumsi kurang dari 10% kalori dari gula tambahan.
Analisis Unik dan Simplifikasi
Fenomena sugar rush sebenarnya lebih kompleks daripada sekadar “makan manis bikin hiperaktif”. Otak manusia dirancang untuk merespons gula dengan melepaskan dopamin, zat kimia yang memberikan rasa senang. Ini adalah mekanisme evolusioner yang dulunya membantu manusia purba memilih makanan yang kaya energi. Namun, di era modern dengan ketersediaan gula yang melimpah, mekanisme ini justru bisa menjadi bumerang. Lonjakan dopamin yang cepat diikuti oleh penurunan drastis bisa menciptakan siklus keinginan yang sulit diputus, mirip dengan kecanduan. Lebih jauh lagi, respon tubuh terhadap gula tidaklah sama untuk setiap individu. Faktor seperti genetika, usia, tingkat aktivitas fisik, dan kondisi kesehatan dasar seperti resistensi insulin memainkan peran penting dalam bagaimana seseorang merespons konsumsi gula. Sehingga, alih-alih melihat sugar rush sebagai fenomena universal, lebih tepat jika kita memahaminya sebagai respons individu yang dipengaruhi oleh banyak faktor internal dan eksternal.
Studi Kasus
Sebuah studi kasus yang dilakukan di sebuah sekolah dasar di Jakarta menemukan bahwa anak-anak yang mengonsumsi sarapan tinggi gula, seperti sereal manis dan jus buah kemasan, cenderung menunjukkan penurunan konsentrasi dan peningkatan perilaku gelisah di kelas pada jam-jam menjelang siang. Sebaliknya, anak-anak yang mengonsumsi sarapan seimbang dengan protein, serat, dan lemak sehat menunjukkan tingkat konsentrasi yang lebih stabil sepanjang hari. Ini menunjukkan bahwa pola konsumsi gula, bukan hanya jumlahnya, yang berdampak pada fungsi kognitif dan perilaku.
Infografis
Sebuah infografis yang dirilis oleh Kementerian Kesehatan RI pada tahun 2024 menggambarkan bahwa rata-rata konsumsi gula tambahan masyarakat Indonesia telah melebihi rekomendasi WHO sebesar 25 gram per hari. Infografis ini menunjukkan bahwa konsumsi gula tertinggi berasal dari minuman ringan, diikuti oleh makanan ringan, dan produk bakery. Data ini menjadi peringatan penting bagi masyarakat untuk lebih memperhatikan label nutrisi dan memilih alternatif yang lebih sehat.
Mengonsumsi gula memang memberikan energi cepat, namun konsekuensinya bisa jauh lebih berat daripada sekadar perubahan mood. Dari peningkatan risiko penyakit jantung hingga gangguan konsentrasi, dampak gula berlebihan nyata dan terbukti secara ilmiah. Mulailah dengan langkah kecil seperti mengganti minuman manis dengan air putih, memilih camilan alami seperti buah, dan selalu perhatikan label nutrisi. Kesehatan Anda di masa depan ditentukan oleh pilihan kecil yang Anda buat hari ini. Mulailah mengendalikan gula, jangan biarkan gula yang mengendalikan Anda.
Baca Berita dan Info Kesehatan lainnya di Seputar Kesehatan Page

Saya adalah jurnalis di thecuy.com yang fokus menghadirkan berita terkini, analisis mendalam, dan informasi terpercaya seputar perkembangan dunia finansial, bisnis, teknologi, dan isu-isu terkini yang relevan bagi pembaca Indonesia.
Sebagai jurnalis, saya berkomitmen untuk:
Menyajikan berita yang akurasi dan faktanya terverifikasi.
Menulis dengan bahasa yang mudah dipahami, namun tetap menjaga integritas jurnalistik.
Menghadirkan laporan mendalam yang memberi perspektif baru bagi pembaca.
Di thecuy.com, saya tidak hanya melaporkan berita, tetapi juga berupaya menganalisis tren agar pembaca dapat memahami konteks di balik setiap peristiwa.
📌 Bidang Liputan Utama:
Berita Terbaru & ekonomi, keuangan.
Perkembangan teknologi dan inovasi digital.
Tren bisnis dan investasi.
Misi saya adalah membantu pembaca mendapatkan informasi yang cepat, akurat, dan dapat dipercaya, sehingga mereka bisa membuat keputusan yang lebih cerdas dalam kehidupan sehari-hari maupun dunia usaha.
📞 Kontak
Untuk kerja sama media atau wawancara, silakan hubungi melalui halaman Kontak thecuy.com atau email langsung ke admin@thecuy.com.