Viral Dosen UIM Ludahi Kasir Swalayan di Makassar Usai Potong Antrean

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Seorang dosen bernama Amal Said menjadi sorotan setelah dilaporkan meludahi seorang kasir berinisial N (21) di sebuah swalayan di Jalan Perintis Kemerdekaan, Makassar, Sulawesi Selatan. Kejadian tersebut terjadi saat pelaku sedang berbelanja dan telah dilaporkan ke pihak kepolisian oleh korban.

Berdasarkan rekaman CCTV yang beredar, Amal terlihat mengenakan baju lengan panjang berwarna hitam dengan rambut yang mulai beruban. Dalam video tersebut, ia tampak sedang antre sambil membawa keranjang belanja. Namun, tiba-tiba ia memotong antrean dan berdiri di depan kasir yang sedang melayani pelanggan lain. Saat kasir sedang memasukkan barang ke dalam kantong plastik, Amal tiba-tiba membuka dompetnya dan tanpa diduga meludahi kasir tersebut.

Rektor Universitas Islam Makassar (UIM), Prof Muammar Bakry, mengonfirmasi bahwa pria yang viral dalam video tersebut memang merupakan dosen di kampusnya. Pihak universitas langsung mengambil langkah tegas terhadap kasus ini. “Tentu dekannya sudah komunikasi. Entah bagaimana komunikasinya. Kan berjenjang, ada dekannya, ada atasannya dia,” ujar Muammar kepada detikSulsel, Jumat (26/12).

Korban, seorang kasir berusia 21 tahun, mengaku masih mengalami trauma akibat kejadian tersebut. Ia menjelaskan bahwa insiden itu terjadi setelah ia menegur pelaku karena memotong antrean. “Awalnya itu sementara transaksi (layani konsumen lain). Terus kulihat memang itu di depan itu bapak kayak gelisah mau masuk ini di antrean,” ucap kasir N.

Dalam kasus ini, pelaku diduga melakukan tindakan tidak terpuji karena merasa kesal setelah ditegur oleh kasir. Tindakan meludahi seseorang tentu merupakan bentuk pelecehan fisik yang tidak dapat dibenarkan, apalagi dilakukan oleh seorang pendidik yang seharusnya menjadi teladan. Rekaman CCTV menjadi bukti penting dalam proses penegakan hukum terhadap pelaku.

Pihak universitas diharapkan dapat memberikan sanksi tegas terhadap oknum dosen tersebut, mengingat profesi seorang dosen harusnya menjadi contoh perilaku yang baik dan tidak melakukan tindakan kekerasan. Kasus ini juga menjadi pengingat pentingnya menjaga etika dan kesopanan dalam lingkungan publik, terlebih saat berada dalam situasi antrean atau pelayanan umum.

Masyarakat diimbau untuk tetap tenang dan menghormati proses hukum yang sedang berjalan. Semoga kejadian ini menjadi pelajaran berharga bagi semua pihak agar tidak mengulangi tindakan serupa di masa depan. Mari bersama-sama menciptakan lingkungan yang aman, nyaman, dan penuh rasa hormat satu sama lain.

Baca juga Berita lainnya di News Page

Tinggalkan Balasan