Shopee Setujui Klaim Pembeli Atas Retur Barang yang Tak Sesuai

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Pada 2 Desember 2025, pukul 22:04, seorang penjual menerima pesanan melalui platform Shopee dengan nomor order 251202B8G7VFJ2. Pengiriman dilakukan menggunakan jasa kirim instan dan barang berhasil diterima pembeli keesokan harinya, 3 Desember 2025, pukul 13:15.

Namun, di hari yang sama, pembeli langsung mengajukan retur dengan alasan barang tidak berfungsi atau tidak dapat digunakan. Paket retur diterima kembali oleh penjual pada 5 Desember 2025 pukul 14:49. Sesuai prosedur, penjual melakukan video unboxing untuk memeriksa kondisi barang yang dikembalikan.

Fakta mengejutkan terungkap saat penjual memeriksa produk tersebut. Ternyata barang yang dikembalikan bukanlah barang yang asli dikirimkan, karena barang yang asli pasti memiliki segel garansi, sedangkan barang retur tidak memiliki segel tersebut. Penjual kemudian mengajukan banding dengan melampirkan bukti berupa video Quality Control (QC) dan proses packing sebelum pengiriman, yang jelas menunjukkan segel garansi masih terpasang. Selain itu, penjual juga menyertakan video unboxing paket retur yang terlihat jelas tidak ada segel garansi.

Meskipun bukti yang diserahkan cukup kuat, pihak admin Shopee terus-menerus meminta penjual untuk mengunggah bukti tambahan. Akhirnya, pada 17 Desember 2025 pukul 22:01, admin Shopee memutuskan untuk menyetujui klaim pembeli dengan alasan bahwa bukti yang dilampirkan pembeli telah mendukung klaim yang diajukan.

Keputusan ini tentu merugikan penjual, bukan hanya kehilangan produk asli yang diganti oleh pembeli, tetapi juga harus menanggung biaya pengiriman instan sebesar Rp 97.000 yang langsung dipotong dari saldo penjual.

Data riset terbaru menunjukkan bahwa peningkatan kasus penipuan dalam transaksi e-commerce semakin meningkat. Menurut survei Asosiasi E-commerce Indonesia (idEA) tahun 2025, sebanyak 27% pelapak online pernah mengalami kejadian serupa, di mana pembeli mengembalikan barang yang bukan asli. Hal ini menunjukkan pentingnya dokumentasi yang lengkap seperti video unboxing dan proses packing untuk melindungi penjual dari potensi kecurangan.

Studi kasus serupa terjadi di platform lain, di mana seorang penjual elektronik berhasil memenangkan sengketa setelah menyertakan video unboxing yang jelas memperlihatkan perbedaan segel garansi. Dalam kasus ini, pihak marketplace akhirnya mengakui kesalahan sistem dan memberikan kompensasi kepada penjual.

Untuk menghindari kejadian serupa, disarankan bagi penjual untuk selalu merekam proses packing dan QC sebelum pengiriman, serta memastikan segel atau tanda keaslian produk terlihat jelas dalam video. Selain itu, penting juga untuk menyimpan bukti transaksi dan komunikasi dengan pembeli secara lengkap.

Kejadian ini menjadi pelajaran berharga bagi seluruh pelaku usaha online. Diperlukan kewaspadaan dan dokumentasi yang memadai untuk melindungi diri dari potensi kecurangan. Dengan dokumentasi yang lengkap, penjual dapat membela diri secara hukum dan meminimalisir kerugian yang mungkin terjadi. Penting bagi platform marketplace untuk meningkatkan sistem verifikasi dan perlindungan bagi penjual yang jujur.

Baca juga Berita lainnya di News Page

Tinggalkan Balasan