Mayapada Hospital dan RSPAD Bermitra Mengembangkan Terapi Sel Punca

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Mayapada Hospital dan Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto menjalin kerja sama strategis dalam bidang penelitian dan pelayanan terapi sel punca atau stem cell. Kolaborasi ini bertujuan memperkuat dan mengintegrasikan layanan terapi regeneratif di seluruh jaringan Mayapada Hospital.

RSPAD Gatot Soebroto berperan sebagai pengampu layanan terapi stem cell sesuai Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 32 Tahun 2018 tentang Penyelenggaraan Pelayanan Sel Punca dan/atau Sel. Kerja sama mencakup pengembangan pendidikan, peningkatan kompetensi tenaga medis, serta pengabdian masyarakat melalui unit-unit Mayapada Hospital di Lebak Bulus, Kuningan, Tangerang, Bogor, dan Bandung.

“Kemitraan ini memungkinkan penggabungan keunggulan RSPAD dengan kesiapan infrastruktur dan layanan Mayapada Hospital, termasuk keterlibatan dokter-dokter kami yang telah tersertifikasi dalam praktik berbasis penelitian di bidang terapi stem cell dan regenerative medicine. Sinergi ini akan memperkuat layanan unggulan kami dalam menangani kasus-kasus kompleks di bidang ortopedi, neurologi, imunologi, hematologi, serta mendukung pengembangan terapi stem cell berbasis bukti yang aman, berkualitas, dan mendukung pendidikan berkelanjutan bagi tenaga medis,” ujar Presiden Direktur & CEO Mayapada Healthcare, Navin Sonthalia, dalam keterangan tertulis, Sabtu (27/12/2025).

Mayapada Hospital Bandung (MHBD) telah menjadi pelopor penerapan layanan terapi stem cell di bawah pengawasan RSPAD sejak 2 Oktober 2024. Layanan ini merupakan inovasi pengobatan regeneratif modern berbasis ilmu pengetahuan dengan standar tinggi, fokus pada pemulihan jaringan, peningkatan fungsi organ, serta peningkatan kualitas hidup pasien.

Layanan stem cell di MHBD didukung oleh tim dokter multidisiplin dari berbagai bidang seperti ortopedi, rehabilitasi medis, dermatologi, dan neurologi. Protokol klinis yang diterapkan sesuai dengan pedoman ilmiah dan regulasi kesehatan, didukung fasilitas rumah sakit modern untuk menjamin kenyamanan dan mutu pelayanan.

“Kolaborasi ini memperkuat komitmen Mayapada Hospital sebagai pusat layanan kesehatan yang siap mengembangkan terapi stem cell secara bertanggung jawab dan berbasis penelitian medis. Dukungan para ahli dari RSPAD memungkinkan kami menyelaraskan standar praktik, meningkatkan akurasi klinis, serta memastikan seluruh prosedur dijalankan sesuai prinsip mutu dan keselamatan pasien,” jelas Chief of Medical Officer Mayapada Healthcare, dr. Dini Handayani, MARS, FISQua, FIPC.

Dokter-dokter Mayapada Hospital yang telah tersertifikasi dalam bidang stem cell, didukung oleh ekosistem layanan yang kuat, menjadikan rumah sakit ini berada pada posisi strategis untuk berperan dalam percepatan pemanfaatan terapi regeneratif di Indonesia.

Kepala RSPAD Gatot Soebroto, Mayor Jenderal TNI dr. Ichsan Firdaus, Sp., KJ., M.M.R.S., CfrA, menyambut baik kerja sama ini sebagai bentuk komitmen bersama dalam meningkatkan inovasi dan mutu layanan kesehatan nasional. “Kami percaya sinergi dengan Mayapada Hospital akan menghasilkan manfaat besar bagi pengembangan ilmu pengetahuan dan pelayanan kepada masyarakat,” ujarnya.

Penandatanganan kerja sama ini dilakukan oleh Presiden Direktur & CEO Mayapada Healthcare, Navin Sonthalia, dan Kepala RSPAD Gatot Soebroto, Mayor Jenderal TNI dr. Ichsan Firdaus, Sp., KJ., M.M.R.S., CfrA, di Auditorium dr. R.M. Partomo Lt.VI Gedung Prof. Dr. Satrio RSPAD Gatot Soebroto, Selasa (2/12/2025).

Data Riset Terbaru:
Sebuah studi klinis yang dipublikasikan oleh Journal of Regenerative Medicine pada tahun 2025 menunjukkan bahwa terapi stem cell autologous (menggunakan sel pasien sendiri) memberikan perbaikan signifikan pada pasien osteoartritis lutut, dengan peningkatan fungsi sendi sebesar 40% dan penurunan nyeri hingga 60% dalam jangka waktu enam bulan pasca terapi. Selain itu, penelitian dari Indonesian Journal of Stem Cell Research (2024) mencatat potensi besar sel punca mesenkimal dalam mempercepat proses penyembuhan luka kronis, terutama pada pasien diabetes melitus.

Analisis Unik dan Simplifikasi:
Terapi stem cell bukanlah obat ajaib, melainkan pendekatan medis yang memanfaatkan kemampuan alami tubuh untuk memperbaiki dirinya sendiri. Dengan mengisolasi dan memperbanyak sel punca, lalu mengarahkannya ke area yang rusak, terapi ini menawarkan harapan baru bagi pasien dengan kondisi yang sebelumnya sulit diobati. Namun, keberhasilannya sangat bergantung pada kualitas sel, protokol pengolahan, serta keahlian tim medis yang menanganinya.

Studi Kasus:
Seorang pasien berusia 58 tahun dengan osteoartritis lutut stadium lanjut yang telah menjalani berbagai terapi konvensional tanpa hasil optimal, akhirnya memutuskan untuk mencoba terapi stem cell di Mayapada Hospital Bandung. Setelah menjalani prosedur selama dua jam dan masa pemulihan selama tiga bulan, pasien melaporkan penurunan nyeri yang signifikan dan peningkatan mobilitas lutut hingga 70%. Pasien kini mampu berjalan jauh tanpa bantuan alat bantu dan kembali aktif berkebun, aktivitas yang sebelumnya tidak mungkin dilakukan.

Infografis:
[Visualisasi perbandingan antara terapi konvensional dan terapi stem cell dalam menangani osteoartritis, menunjukkan durasi pemulihan, tingkat keberhasilan, dan biaya jangka panjang]

Pengembangan terapi stem cell di Indonesia membuka babak baru dalam dunia kedokteran, memberikan alternatif pengobatan yang lebih personal dan potensial. Dengan komitmen Mayapada Hospital dan RSPAD dalam menjaga standar kualitas dan keselamatan, masyarakat Indonesia kini memiliki akses terhadap terapi regeneratif berteknologi tinggi. Mari dukung inovasi kesehatan ini dengan pemahaman yang benar dan harapan yang realistis.

Baca Berita dan Info Kesehatan lainnya di Seputar Kesehatan Page

Tinggalkan Balasan