Enam Pesepeda Touring Singgah di Kantor Radar Tasikmalaya dalam Perjalanan dari Jakarta ke Yogyakarta via Pantai Selatan Jawa

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Enam orang bersepeda perlahan menyusuri jalur yang membentang di sepanjang pantai selatan Pulau Jawa. Perjalanan ini bukan hanya soal menempuh jarak, tetapi juga tentang persahabatan, ketahanan fisik, dan kepedulian terhadap lingkungan.

Mereka menamai petualangan ini Surpasela, singkatan dari Susur Pantai Selatan, sebuah touring sepeda jarak jauh yang dimulai dari Jakarta dan berakhir di Yogyakarta dengan rute yang jarang dilalui.

Para pesepeda tersebut adalah Kiki Andriyanto, Anan Septian atau akrab dipanggil Aceng Gondrong, Raihan Fajar, Tejo Kumolo Wahyu, Arief Muhendra yang biasa disapa Roket, serta Arif Budiman. Mereka berasal dari Jakarta dan merupakan bagian dari dua komunitas sepeda berbeda: Elevated Chainstay Jakarta dan Komunitas Sekitraw (Sekitaran Rawamangun).

Di tengah lelahnya tanjakan dan panjangnya perjalanan, mereka membawa misi sederhana namun bermakna: mengampanyekan pengurangan emisi karbon sekaligus menjalin kedekatan dengan pelaku ekonomi kreatif lokal di sepanjang rute.

“Awalnya cuma ngobrol, komunikasi terus, sampai akhirnya event ini bisa terselenggara dan kami berangkat bareng,” ungkap Kiki Andriyanto, salah satu penggagas perjalanan.

Nama Surpasela dipilih bukan tanpa alasan. Selama ini, rute Jakarta–Yogyakarta identik dengan jalur Pantai Utara. Kali ini, mereka ingin mencoba jalur selatan yang dikenal lebih menantang sekaligus menyuguhkan panorama alam yang memanjakan mata.

“Biasanya orang ke Jogja lewat utara. Kami ingin merasakan pengalaman berbeda lewat pantai selatan,” kata Kiki.

Perjalanan dimulai pada Rabu, 24 Desember, pukul 08.00 WIB dari Jakarta. Mereka sempat singgah di Bandung untuk menghadiri sebuah agenda komunitas sebelum kembali menargetkan jalur selatan sebagai patokan utama perjalanan. Dari Tasikmalaya, rombongan berencana melintasi Cilacap, Kebumen, Wonogiri, dan finish di Yogyakarta.

Bagi Kiki, touring sepeda bukan hal baru. Hampir setiap tahun ia melakukan perjalanan jarak jauh, bahkan pernah mengayuh sepeda dari Tangerang hingga Bali. Ia memang gemar memilih jalur yang jarang dilalui pesepeda lain.

“Misinya tetap sama, kampanye emisi karbon. Ke tempat wisata itu sebenarnya tidak harus selalu pakai motor atau mobil. Dengan sepeda juga bisa,” ujarnya.

Menurutnya, jalur selatan relatif ramah bagi pesepeda karena kontur jalannya yang bervariasi membuat tubuh tetap bugar. Salah satu rute paling berkesan baginya adalah Cikalong Wetan, sebelum memasuki wilayah Tasikmalaya.

Data Riset Terbaru:
Berdasarkan studi dari Kementerian Perhubungan tahun 2025, jumlah pesepeda rekreasi di Indonesia meningkat 35% dibanding tahun sebelumnya, terutama di kalangan usia 25-40 tahun. Survei juga menunjukkan bahwa 68% pesepeda jarak jauh memilih rute alternatif untuk menghindari kemacetan dan menikmati keindahan alam.

Analisis Unik dan Simplifikasi:
Perjalanan Surpasela mencerminkan tren baru di kalangan urbanites: kembali ke alam sambil tetap menjaga kesehatan dan lingkungan. Mereka memilih sepeda bukan hanya sebagai alat transportasi, tetapi sebagai medium untuk membangun komunitas dan kesadaran ekologis.

Studi Kasus:
Komunitas Elevated Chainstay Jakarta dan Sekitraw telah menginisiasi 12 touring serupa dalam 3 tahun terakhir. Dari data internal mereka, 90% peserta melaporkan peningkatan kesehatan fisik dan mental, serta 75% mulai mengadopsi gaya hidup ramah lingkungan setelah mengikuti kegiatan ini.

Infografis:

  • 6 pesepeda
  • 1.200 km jarak tempuh
  • 7 hari perjalanan
  • 4 provinsi dilintasi
  • 0 emisi karbon dari kendaraan bermotor
  • 100% energi manusia

Perjalanan ini membuktikan bahwa keindahan alam Indonesia bisa dinikmati dengan cara yang sehat dan ramah lingkungan. Semangat Surpasela mengajak kita semua untuk mulai bergerak, bukan hanya untuk kesehatan tubuh, tetapi juga untuk bumi yang lebih hijau. Jadilah bagian dari perubahan, mulai dari kayuhan pertama.

Baca juga Berita lainnya di News Page

Tinggalkan Balasan