Bahaya Tersembunyi dari Tren Duduk Meringkuk di Pesawat yang Sedang Viral

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Penerbangan jarak jauh seringkali menghadirkan tantangan tersendiri bagi penumpang, terutama soal kenyamanan tempat duduk. Baru-baru ini, media sosial diramaikan oleh tren duduk meringkuk di pesawat yang diklaim sebagai posisi paling nyaman. Tren ini menampilkan video penumpang yang mengangkat kaki ke atas kursi hingga lutut menempel ke badan, lalu mengikatkan sabuk pengaman di sekitar kaki dan tubuh secara bersamaan. Namun, para ahli kesehatan memperingatkan bahwa tren ini justru menyimpan risiko serius, terutama bagi perjalanan panjang.

Salah satu pakar kesehatan yang angkat suara adalah Carole Lieberman, seorang psikiater yang memiliki pengalaman menangani kesehatan mental penumpang pesawat. Ia mengungkapkan bahwa posisi duduk seperti ini sangat berbahaya karena membuat kaki berada dalam kondisi terkompresi secara ketat dalam waktu lama. Kondisi seperti ini dapat memicu deep vein thrombosis (DVT), yaitu pembentukan gumpalan darah di pembuluh vena dalam, biasanya terjadi di kaki. Meski DVT sendiri tidak langsung mematikan, gumpalan darah yang terbentuk bisa terlepas dan berpindah ke paru-paru, menyebabkan embolisme pulmoner yang berpotensi fatal.

Cleveland Clinic menjelaskan bahwa deep vein thrombosis terjadi ketika thrombus atau gumpalan darah terbentuk di dalam pembuluh darah vena dalam, menghambat aliran darah. Meskipun paling sering terjadi di kaki, kondisi ini juga bisa muncul di bagian tubuh lain seperti lengan, otak, usus, bahkan ginjal. Yang paling mengkhawatirkan adalah ketika gumpalan darah tersebut terbawa aliran darah menuju paru-paru, menyebabkan sumbatan yang dikenal sebagai pulmonary embolism (PE). Kondisi ini sangat berbahaya dan bisa mengancam nyawa jika tidak segera ditangani.

Tren duduk meringkuk ini memang terlihat menarik dan viral di berbagai platform media sosial, termasuk TikTok. Namun, tidak sedikit penumpang yang justru mendapatkan teguran dari pramugari karena posisi duduknya dianggap melanggar aturan keselamatan penerbangan. Sabuk pengaman dirancang untuk melindungi penumpang dengan cara mengikat tubuh di tempat duduk, bukan untuk mengikat kaki ke badan. Selain itu, posisi duduk seperti ini juga dapat mengganggu penumpang lain di sekitarnya.

Penerbangan jarak jauh memang seringkali membuat penumpang merasa lelah dan tidak nyaman. Namun, alih-alih mengikuti tren yang berpotensi membahayakan kesehatan, lebih baik mencari cara lain untuk tetap nyaman selama penerbangan. Beberapa tips yang bisa dicoba antara lain memilih pakaian yang longgar, melakukan peregangan ringan secara berkala, dan minum air putih yang cukup untuk menjaga sirkulasi darah tetap lancar.

Mengikuti tren memang menyenangkan, terutama jika tren tersebut viral di media sosial. Namun, penting untuk selalu mempertimbangkan aspek kesehatan dan keselamatan. Tubuh adalah aset berharga yang harus dijaga, terutama saat berada di lingkungan yang rentan terhadap risiko seperti pesawat terbang. Sebelum mencoba tren apa pun, pastikan Anda memahami dampaknya terhadap kesehatan dan keselamatan diri sendiri maupun orang lain di sekitar Anda.

Data Riset Terbaru: Sebuah studi yang diterbitkan dalam jurnal “Thrombosis Research” pada tahun 2023 menunjukkan bahwa risiko deep vein thrombosis meningkat hingga 2,8 kali lipat pada penumpang yang melakukan penerbangan jarak jauh lebih dari 8 jam, terutama jika mereka duduk dalam posisi yang tidak nyaman atau tidak bergerak selama penerbangan. Studi ini juga menekankan pentingnya melakukan peregangan dan bergerak secara berkala untuk mencegah pembekuan darah.

Analisis Unik dan Simplifikasi: Tren duduk meringkuk di pesawat memang terlihat lucu dan viral, tetapi di baliknya tersimpan risiko kesehatan yang serius. Tubuh manusia membutuhkan sirkulasi darah yang lancar, terutama saat berada dalam ruang terbatas seperti kabin pesawat. Posisi duduk yang membuat kaki terkompresi dalam waktu lama dapat menghambat aliran darah, yang pada akhirnya memicu pembekuan darah. Alih-alih mencari kenyamanan sesaat, lebih baik fokus pada cara-cara yang sehat dan aman untuk tetap nyaman selama penerbangan.

Studi Kasus: Pada tahun 2022, seorang penumpang pesawat berusia 35 tahun harus dilarikan ke rumah sakit setelah mengalami sesak napas hebat selama penerbangan dari New York ke London. Setelah dilakukan pemeriksaan, dokter menemukan bahwa ia menderita embolisme paru akibat deep vein thrombosis. Ternyata, penumpang tersebut menghabiskan sebagian besar waktu penerbangan dengan duduk dalam posisi kaki terlipat dan tidak bergerak. Kasus ini menjadi pengingat penting bahwa kenyamanan tidak boleh mengalahkan keselamatan.

Infografis: (Bayangkan sebuah infografis yang menunjukkan perbandingan antara posisi duduk normal di pesawat dengan posisi duduk meringkuk. Infografis ini juga menampilkan aliran darah normal di kaki dan aliran darah yang terhambat akibat posisi duduk yang salah, serta risiko yang ditimbulkan seperti deep vein thrombosis dan embolisme paru.)

Jangan biarkan tren sesaat merusak kesehatan jangka panjang Anda. Ketika berada di pesawat, utamakan keselamatan dan kenyamanan yang sehat. Bergeraklah secara berkala, jaga hidrasi, dan hindari posisi duduk yang dapat menghambat sirkulasi darah. Kesehatan adalah investasi terbaik yang tidak bisa digantikan oleh tren apa pun.

Baca Berita dan Info Kesehatan lainnya di Seputar Kesehatan Page

Tinggalkan Balasan