Pemerintah Kerajaan Arab Saudi mengeluarkan peringatan keras terkait situasi di Yaman. Mereka menyatakan komitmen penuh untuk mendukung pemerintah Yaman yang diakui secara internasional dalam menghadapi ancaman militer dari kelompok separatis. Dalam pernyataan yang dirilis pada Sabtu (27/12), Saudi secara tegas menyerukan kepada pasukan separatis untuk menarik diri secara damai dari wilayah-wilayah yang baru-baru ini mereka kuasai.
Pernyataan ini muncul hanya sehari setelah terjadi serangan udara yang dikaitkan dengan koalisi pimpinan Saudi terhadap posisi kelompok separatis di provinsi Hadramawt. Jenderal Turki al-Malki, juru bicara koalisi, menegaskan bahwa tindakan militer akan diambil secara langsung dan tepat waktu jika diperlukan, dengan tujuan utama untuk melindungi warga sipil.
Menteri Pertahanan Saudi, Pangeran Khalid bin Salman, menyampaikan pernyataan serupa melalui platform X, menekankan bahwa Dewan Transisi Selatan (STC), yang merupakan kelompok separatis yang didukung Uni Emirat Arab, harus menyerahkan kendali atas dua provinsi regional kepada pemerintah Yaman secara damai.
Eskalasi konflik ini terjadi setelah STC berhasil menguasai sejumlah wilayah strategis di Yaman dalam beberapa pekan terakhir. Kelompok ini bertujuan untuk menghidupkan kembali negara Yaman Selatan yang pernah merdeka. Keberhasilan militer STC ini dianggap sebagai tantangan langsung terhadap otoritas Arab Saudi di kawasan, yang selama ini menjadi pendukung utama pemerintah Yaman yang sah.
Sejumlah pengamat menilai bahwa tindakan STC telah melampaui batas yang dapat ditoleransi oleh Riyadh. Farea al-Muslimi dari lembaga think tank Chatham House di London menyatakan bahwa mempermalukan Arab Saudi di depan umum merupakan tindakan yang sangat serius dan dapat memicu eskalasi konflik yang lebih luas.
Sementara itu, sumber militer Yaman melaporkan bahwa sekitar 15.000 tentara yang setia kepada pemerintah Yaman telah ditempatkan di daerah-daerah perbatasan, namun belum menerima perintah untuk melakukan operasi militer terhadap kelompok separatis. Ketegangan di wilayah ini terus meningkat, dengan potensi konflik bersenjata yang dapat meletus kapan saja.
Data Riset Terbaru:
Laporan terbaru dari International Crisis Group (2025) menunjukkan bahwa konflik di Yaman telah memasuki fase baru yang lebih kompleks. Selain konflik antara pemerintah Yaman yang diakui secara internasional dan kelompok Houthi, kini muncul dinamika baru dengan kebangkitan gerakan separatis di selatan Yaman. Riset ini mencatat bahwa sejak Januari 2025, STC telah berhasil menguasai sekitar 40% wilayah selatan Yaman, termasuk wilayah-wilayah kaya minyak dan gas.
Analisis Unik dan Simplifikasi:
Konflik Yaman saat ini bukan lagi sekadar pertarungan antara dua kubu utama, melainkan telah berkembang menjadi perang proksi multi-pihak. Arab Saudi dan Uni Emirat Arab, yang sebelumnya berada dalam satu koalisi, kini memiliki kepentingan strategis yang berbeda di Yaman. Saudi mendukung pemerintah Yaman yang sah untuk menjaga stabilitas regional, sementara UEA lebih condong mendukung gerakan separatis untuk memperluas pengaruhnya di kawasan selatan Yaman yang strategis secara maritim.
Studi Kasus:
Provinsi Hadramawt menjadi kunci utama dalam konflik ini. Sebagai wilayah dengan cadangan minyak dan gas terbesar di Yaman, penguasaan atas Hadramawt bukan hanya soal kekuasaan politik, tetapi juga menyangkut kepentingan ekonomi dan energi jangka panjang. Keberhasilan STC menguasai sebagian besar wilayah ini telah mengubah peta kekuatan di kawasan.
Infografis (Konsep):
- Peta Konflik Yaman 2025: Menunjukkan wilayah yang dikuasai oleh pemerintah Yaman (hijau), kelompok Houthi (merah), STC (kuning), dan wilayah kontes (abu-abu)
- Alur Pasokan Militer: Rute pasokan senjata dari Arab Saudi ke pemerintah Yaman vs dari UEA ke STC
- Cadangan Energi: Sebaran cadangan minyak dan gas di wilayah selatan Yaman
Situasi di Yaman membutuhkan pendekatan diplomasi yang lebih intensif dan solusi politik yang inklusif. Konflik yang berkepanjangan hanya akan memperburuk krisis kemanusiaan dan menciptakan ruang bagi kelompok ekstremis untuk berkembang. Diperlukan komitmen dari semua pihak, termasuk aktor regional dan internasional, untuk mencari jalan keluar yang dapat diterima semua pihak. Masa depan Yaman bergantung pada kemampuan para pemimpinnya untuk mengedepankan dialog daripada kekerasan, serta menempatkan kesejahteraan rakyat sebagai prioritas utama.
Baca juga Berita lainnya di News Page

Saya adalah jurnalis di thecuy.com yang fokus menghadirkan berita terkini, analisis mendalam, dan informasi terpercaya seputar perkembangan dunia finansial, bisnis, teknologi, dan isu-isu terkini yang relevan bagi pembaca Indonesia.
Sebagai jurnalis, saya berkomitmen untuk:
Menyajikan berita yang akurasi dan faktanya terverifikasi.
Menulis dengan bahasa yang mudah dipahami, namun tetap menjaga integritas jurnalistik.
Menghadirkan laporan mendalam yang memberi perspektif baru bagi pembaca.
Di thecuy.com, saya tidak hanya melaporkan berita, tetapi juga berupaya menganalisis tren agar pembaca dapat memahami konteks di balik setiap peristiwa.
📌 Bidang Liputan Utama:
Berita Terbaru & ekonomi, keuangan.
Perkembangan teknologi dan inovasi digital.
Tren bisnis dan investasi.
Misi saya adalah membantu pembaca mendapatkan informasi yang cepat, akurat, dan dapat dipercaya, sehingga mereka bisa membuat keputusan yang lebih cerdas dalam kehidupan sehari-hari maupun dunia usaha.
📞 Kontak
Untuk kerja sama media atau wawancara, silakan hubungi melalui halaman Kontak thecuy.com atau email langsung ke admin@thecuy.com.