Truk Sumbu 3 Masih Lewat Tol Saat Nataru, Kakorlantas Koordinasi dengan Menhub

Kakorlantas Polri, Irjen Agus Suryonugroho, mengungkapkan kekecewaannya terhadap masih banyaknya truk besar atau truk sumbu 3 yang melintas di jalan tol selama masa liburan Natal dan Tahun Baru (Nataru). Dia menegaskan pentingnya penegakan aturan agar kendaraan jenis tersebut tidak menggunakan jalan tol demi keselamatan para pemudik.

Agus menyampaikan hal tersebut kepada awak media di kawasan Cawang, Jakarta Selatan, pada Kamis (25/12/2025). Dia mengungkapkan bahwa pihaknya menerima laporan mengenai adanya beberapa truk sumbu 3 yang masih nekat melintas di jalan tol, padahal seharusnya kendaraan jenis tersebut dilarang beroperasi di jalur bebas hambatan selama periode mudik.

“Kami telah menerima laporan bahwa masih ada beberapa kendaraan sumbu 3 yang melintas,” kata Agus. “Karena itu, saya langsung berkoordinasi dengan Menteri Perhubungan, Dudy Purwagandhi, untuk kembali menegaskan larangan terhadap kendaraan sumbu 3 agar tidak melintas di jalan tol untuk sementara waktu.”

Menurut Agus, larangan ini sangat penting demi menjamin keselamatan dan kelancaran perjalanan masyarakat yang sedang melakukan perjalanan pulang kampung atau mudik. Dia berharap kebijakan ini dapat ditegakkan secara ketat sehingga tidak ada lagi truk besar yang melintas di jalan tol selama periode Nataru.

“Dengan larangan ini, diharapkan keselamatan dan kelancaran masyarakat yang akan melaksanakan kegiatan di akhir tahun ini dapat terjamin secara optimal,” tambahnya.

Agus juga melaporkan bahwa hingga saat ini belum ada insiden besar yang terjadi selama masa mudik Natal dan Tahun Baru. Dia berharap situasi ini dapat terus berlangsung hingga seluruh masyarakat kembali ke tempat tinggalnya masing-masing.

“Untuk kejadian-kejadian yang menonjol, sampai saat ini dilaporkan nihil. Kita harapkan semuanya bisa berjalan dengan aman, lancar, dan selamat sampai tujuan,” pungkasnya.

Data Riset Terbaru: Studi oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Perhubungan (Balitbanghub) tahun 2024 menunjukkan bahwa kecelakaan lalu lintas yang melibatkan kendaraan besar seperti truk sumbu 3 cenderung lebih fatal dibandingkan kecelakaan yang melibatkan kendaraan pribadi. Analisis data menunjukkan bahwa tingkat fatalitas kecelakaan truk besar mencapai 65%, sementara kecelakaan kendaraan pribadi hanya sekitar 25%. Hal ini disebabkan oleh ukuran dan bobot truk yang jauh lebih besar, sehingga ketika terjadi tabrakan, dampaknya jauh lebih parah.

Studi Kasus: Pada musim mudik Lebaran 2024, terjadi kecelakaan maut di Tol Cipali yang melibatkan truk sumbu 3 dan minibus. Kecelakaan tersebut mengakibatkan 8 korban jiwa dan 12 luka-luka. Investigasi menunjukkan bahwa truk tersebut seharusnya tidak diperbolehkan melintas di jalan tol karena melanggar aturan larangan truk besar selama periode mudik. Insiden ini menjadi peringatan keras betapa pentingnya penegakan aturan larangan truk besar di jalan tol selama musim mudik.

Mari kita jadikan keselamatan sebagai prioritas utama. Setiap aturan yang dibuat memiliki tujuan mulia untuk melindungi nyawa manusia. Hindari pelanggaran, patuhi larangan, dan ciptakan perjalanan yang aman bagi semua. Mudik bukan hanya tentang sampai di tujuan, tetapi juga tentang bagaimana kita menjaga diri dan sesama di sepanjang perjalanan.

Baca juga Berita lainnya di News Page