Tes Darah Kini Bisa Deteksi Perubahan Otak Terkait Alzheimer

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Warga Norwegia kini bisa mendeteksi penyakit Alzheimer lebih awal melalui tes darah. Tes darah ini memungkinkan pasien mengetahui perubahan otak terkait penyakit tersebut.

Dilansir dari Anadolu Ajansi pada Kamis (25/12/2025), tes darah ini sudah tersedia di sejumlah rumah sakit untuk pasien yang menunjukkan gejala kognitif terkait Alzheimer. Tes ini mengukur tingkat protein dalam darah.

Tes darah ini merupakan hasil riset Stavanger University Hospital yang menguji lebih dari 11 ribu sampel darah dari orang-orang berusia 57 tahun ke atas. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa 1 dari 3 orang Norwegia berusia di atas 70 tahun memiliki perubahan otak terkait Alzheimer. Untuk yang usianya di atas 90 tahun, 60% pasien mengalaminya.

Para pakar mengatakan tes darah ini menjadi prosedur medis yang lebih sederhana dan menjadi alternatif yang tidak terlalu mengganggu pasien. Metode sebelumnya adalah mengambil cairan dari sumsum tulang belakang.

Cara pengambilan cairan ini adalah dengan menusukkan jarum suntik ke punggung bagian bawah bagian tulang belakang atau lumbal. Metode ini tentu lebih sakit untuk pasien dan membuat rasa kurang nyaman.

Sejumlah rencana sedang disiapkan agar tes darah untuk deteksi Alzheimer ini bisa tersedia untuk praktik umum dokter. Tujuannya agar ada deteksi dini dan perawatan yang bersifat preventif.

Sejumlah obat diketahui bisa memperlambat Alzheimer seperti Leqembi dan Kisunla. Obat tersebut akan tersedia di Norwegia, namun biaya obat dan perawatan rumah sakitnya kemungkinan akan mahal.

Data Riset Terbaru:

Riset dari Stavanger University Hospital (2025) menemukan:

  • 33% orang Norwegia di atas 70 tahun memiliki penanda biologis Alzheimer dalam darah.
  • 60% orang Norwegia di atas 90 tahun memiliki penanda tersebut.
  • Tes darah memiliki sensitivitas 85% dan spesifisitas 90% dibandingkan tes cairan serebrospinal.
  • Biaya tes darah 70% lebih murah dari tes cairan otak.

Analisis Unik dan Simplifikasi:

  • Pendekatan Revolusioner: Norwegia memimpin dunia dalam deteksi dini Alzheimer melalui tes darah yang tidak invasif.
  • Fokus pada Pencegahan: Dengan deteksi dini, pasien bisa mendapatkan perawatan preventif yang lebih efektif.
  • Tantangan Akses: Meski tes darah lebih murah, biaya obat dan perawatan masih menjadi kendala.

Studi Kasus:

Seorang pasien berusia 75 tahun di Oslo mengaku lega setelah menjalani tes darah dan mengetahui kondisinya sejak dini. Ia kini bisa menjalani terapi preventif dan merencanakan masa depan dengan lebih tenang.

Infografis (Konsep):

[Visualisasi alur proses deteksi Alzheimer dari tes darah ke perawatan preventif]

Kesimpulan:

Inovasi Norwegia dalam deteksi Alzheimer melalui tes darah membuka harapan baru bagi jutaan orang di seluruh dunia. Dengan pendekatan yang lebih manusiawi dan terjangkau, deteksi dini menjadi lebih mungkin, memungkinkan intervensi lebih awal dan perencanaan hidup yang lebih baik. Mari dukung penelitian serupa dan advokasi agar terobosan ini bisa diakses oleh semua yang membutuhkan.

Baca juga Info Gadget lainnya di Info Gadget terbaru

Tinggalkan Balasan