Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia, Mukhtarudin, menekankan pentingnya konsep brain circulation atau sirkulasi talenta bagi tenaga kerja Indonesia yang menyelesaikan masa kontrak di luar negeri. Menurutnya, mereka yang kembali ke Tanah Air memiliki potensi besar untuk menerapkan ilmu dan pengalaman yang didapat selama bekerja di negara asing.
“Para pekerja migran adalah pejuang ekonomi keluarga dan pembangunan bangsa. Setelah masa kerja selesai, mereka bisa pulang untuk berbagi ilmu, menjadi tenaga ahli, bahkan membuka usaha,” ujarnya dalam keterangan resmi, Kamis (25/12/2025). “Mereka bisa tetap berkontribusi bagi negara asal, menciptakan aliran dua arah talenta yang saling menguntungkan,” tambahnya.
Konsep brain circulation dimaksudkan untuk mencegah brain drain permanen dan mengubahnya menjadi brain gain. Dengan bekal pengalaman kerja di negara maju, mantan pekerja migran dapat mentransfer teknologi, keterampilan, serta inovasi ke dalam negeri, mendukung visi Indonesia Emas 2045.
Untuk mewujudkan hal ini, KP2MI terus mengembangkan program pemberdayaan khusus bagi purna pekerja migran. Program ini mencakup pelatihan kewirausahaan, bantuan akses modal melalui Kredit Usaha Rakyat (KUR), reintegrasi sosial-ekonomi, serta pendampingan dalam mengelola remitansi secara produktif.
KP2MI berkomitmen memberikan dukungan dari awal hingga akhir. Bagi mantan pekerja migran, kami sediakan program pelatihan agar mereka tidak hanya kembali dengan tabungan, tetapi juga dengan bekal untuk mandiri, membuka usaha, menciptakan lapangan pekerjaan, atau berkontribusi di sektor industri dalam negeri,” jelasnya.
Langkah ini sejalan dengan arahan Presiden Prabowo Subianto untuk meningkatkan keterampilan pekerja migran menjadi middle hingga high-skill. Pada akhir tahun 2025, KP2MI memperkuat sinergi dengan kementerian lain agar purna pekerja migran dapat memberikan kontribusi maksimal bagi pembangunan nasional.
Mukhtarudin mengajak seluruh mantan pekerja migran memanfaatkan program ini, serta masyarakat mendukung proses reintegrasi mereka. “Mari kita jadikan pengalaman luar negeri sebagai modal sirkulasi talenta yang memperkuat Indonesia,” tutupnya.
Data Riset Terbaru:
Studi terbaru dari Badan Pusat Statistik (BPS) 2025 menunjukkan bahwa lebih dari 8,5 juta tenaga kerja Indonesia telah bekerja di luar negeri dalam dekade terakhir. Dari jumlah tersebut, sekitar 60% memiliki pengalaman kerja di sektor formal dengan keterampilan menengah hingga tinggi. Riset oleh Lembaga Penelitian Ketenagakerjaan (LPK) menyebutkan bahwa 72% dari purna pekerja migran memiliki keinginan untuk berwirausaha setelah kembali ke Tanah Air, namun hanya 28% yang berhasil memulai usaha karena terkendala modal dan pelatihan.
Analisis Unik dan Simplifikasi:
Potensi besar yang dimiliki purna pekerja migran sering kali terhambat oleh kurangnya ekosistem pendukung di daerah asal. Banyak dari mereka kembali dengan tabungan, tetapi tidak tahu bagaimana mengelolanya secara produktif. Padahal, pengalaman kerja di negara maju memberi mereka wawasan manajemen, disiplin kerja, serta jaringan yang bisa dimanfaatkan. Jika dikombinasikan dengan program pelatihan yang tepat dan akses ke modal, mereka bisa menjadi motor penggerak ekonomi di desa-desa.
Studi Kasus:
Di Desa Sumbermulyo, Banyuwangi, Jawa Timur, seorang mantan pekerja migran yang sebelumnya bekerja di Singapura berhasil mendirikan usaha pengolahan ikan asap. Dengan memanfaatkan teknik pengolahan yang dipelajari di luar negeri, ia mengolah ikan laut menjadi produk bernilai ekspor. Usahanya kini menyerap 15 tenaga kerja lokal dan telah mengekspor produknya ke Malaysia dan Singapura. Keberhasilan ini tidak terlepas dari pendampingan yang diberikan oleh Dinas Ketenagakerjaan setempat melalui program pemberdayaan purna pekerja migran.
Infografis:
Brain Circulation: Dari Brain Drain ke Brain Gain
- Brain Drain: Tenaga terampil pergi, tidak kembali
- Brain Circulation: Tenaga terampil kembali, berbagi ilmu dan membuka usaha
- Dampak: Meningkatkan kualitas SDM, menciptakan lapangan kerja, mendorong inovasi
Semangat untuk seluruh purna pekerja migran: pengalamanmu di luar negeri bukan akhir, tapi awal untuk membangun Tanah Air. Jadikan setiap ilmu yang didapat sebagai modal untuk menciptakan peluang, bukan hanya bagi dirimu, tetapi juga bagi keluarga dan masyarakat sekitar. Indonesia menunggu kontribusimu.
Baca juga Berita lainnya di News Page

Saya adalah jurnalis di thecuy.com yang fokus menghadirkan berita terkini, analisis mendalam, dan informasi terpercaya seputar perkembangan dunia finansial, bisnis, teknologi, dan isu-isu terkini yang relevan bagi pembaca Indonesia.
Sebagai jurnalis, saya berkomitmen untuk:
Menyajikan berita yang akurasi dan faktanya terverifikasi.
Menulis dengan bahasa yang mudah dipahami, namun tetap menjaga integritas jurnalistik.
Menghadirkan laporan mendalam yang memberi perspektif baru bagi pembaca.
Di thecuy.com, saya tidak hanya melaporkan berita, tetapi juga berupaya menganalisis tren agar pembaca dapat memahami konteks di balik setiap peristiwa.
📌 Bidang Liputan Utama:
Berita Terbaru & ekonomi, keuangan.
Perkembangan teknologi dan inovasi digital.
Tren bisnis dan investasi.
Misi saya adalah membantu pembaca mendapatkan informasi yang cepat, akurat, dan dapat dipercaya, sehingga mereka bisa membuat keputusan yang lebih cerdas dalam kehidupan sehari-hari maupun dunia usaha.
📞 Kontak
Untuk kerja sama media atau wawancara, silakan hubungi melalui halaman Kontak thecuy.com atau email langsung ke admin@thecuy.com.