
Jakarta - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menegaskan pemberitaan penarikan udang beku oleh Food and Drug Administration (FDA) bukan kasus baru, melainkan sisa produk lama yang proses penarikannya memerlukan waktu. KKP menegaskan tidak ada temuan baru dari FDA, sehingga ekspor udang Indonesia ke Amerika Serikat (AS) tetap berlangsung.
FDA dan Badan Pengendalian dan Pengawasan Mutu Hasil Kelautan dan Perikanan (Badan Mutu KKP) telah memiliki jalur komunikasi resmi. Jika muncul temuan baru, FDA akan menyampaikan notifikasi hanya melalui saluran resmi mereka dan mengumumkannya di website.
Kepala Badan Mutu KKP Ishartini menegaskan hingga kini tidak ada notifikasi kasus baru dari FDA. Ia justru menyebut udang Indonesia dengan Sertifikat Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan (SMKHP) bebas Cesium-137 mulai masuk ke pasar Amerika.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia menjelaskan pemberitaan penarikan udang beku oleh FDA sebenarnya terkait produk lama PT BMS Cikande, yang membutuhkan waktu cukup lama untuk retur karena volumenya mencapai ribuan ton.
“Saya sudah baca rilis resmi dari FDA dan juga konfirmasi ke pelaku usaha lewat AP5I, jadi, udang yang diretur atau ditarik kembali dan diberitakan di media massa atau viral tersebut bukan kasus baru tapi sisa-sisa produk dari kasus lama udang PT BMS Cikande,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Jumat (26/12/2025).
ADVERTISEMENT
Ishartini menegaskan ekspor udang Indonesia kembali masuk ke Amerika Serikat. Hingga 22 Desember 2025 tercatat 954 kontainer dengan volume 20.454 ton senilai Rp 3,6 triliun atau USD 215 juta sedang dalam perjalanan menuju AS.
Semua kontainer diatas sudah dilengkapi SMKHP Bebas Cesium-137 yang dikeluarkan oleh BPPMHKP selaku Certifying Entity yg diakui FDA.
Sebelumnya, sebanyak 1.063 kontainer udang senilai lebih dari Rp 1 triliun hasil produksi Unit Pengolahan Ikan (UPI) di Jawa dan Lampung telah lebih dulu masuk ke pasar Amerika.
Ribuan kontainer udang yang dikirim sebelum 13 Oktober 2025 tanpa sertifikat bebas Cesium-137 tetap dapat masuk ke AS, namun melalui pemeriksaan ketat atau prosedur alternatif screening.
“Dari 1.063 unit kontainer yang telah on water saat aturan #99-52 dirilis, saat ini hampir semuanya telah tiba di berbagai pelabuhan di AS. Sebanyak 474 kontainer sudah release masuk ke pasar AS atau sekitar 44,51 persen, sedangkan sisanya menunggu hasil pemeriksaan oleh FDA,” terangnya.
Kebut Laboratorium
KKP menargetkan pembangunan laboratorium penguji radionuklida rampung pada akhir 2025 sebagai bagian dari penguatan diplomasi.
Saat ini, KKP memiliki Lab BUSPM (Balai Uji Standar Mutu dan Keamanan Hasil Kelautan dan Perikanan-red) di Cipayung, Jakarta Timur yang tengah di-upgrade agar berkapasitas internasional untuk menguji radionuklida seperti Cesium-137 (Cs-137), Cobalt-60 (Co-60), Kalium-40 (K-40) serta unsur radioaktif lainnya.
Ishartini menyampaikan pada 24 Desember peralatan pengujian radionuklida telah tiba di Lab BUSPM. Peralatan tersebut sesuai standar FDA Amerika, berupa detektor semikonduktor untuk spektrometri gamma beresolusi tinggi, sehingga mampu mengidentifikasi puncak energi radionuklida secara akurat.
Ia juga menegaskan KKP akan berkolaborasi dengan BAPETEN sebagai otoritas pengawasan ketenaganukliran dan BRIN sebagai otoritas ilmiah dalam menyiapkan Lab BUSPM untuk pengujian radionuklida.
“Operasionalisasi lab penguji radionuklida kami juga tetap dalam pengawasan dan koordinasi dengan BAPETEN dan BRIN,” kata Ishartini.
Sebelumnya Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu, Trenggono, menekankan pentingnya quality assurance produk perikanan, bukan hanya demi standar internasional dan perdagangan, tetapi juga untuk memastikan keamanan konsumsi masyarakat.
Simak juga Video ‘Kata Menkes soal Udang Terkontaminasi Radioaktif Cesium-137 di Cikande’:
[Gambas:Video 20detik]
(KKP/sls)
Data Riset Terbaru
Sebuah studi oleh Lembaga Riset Pangan dan Kelautan (LRPK) 2025 menunjukkan bahwa pasar ekspor hasil laut Indonesia masih tumbuh 12% secara tahunan, meskipun adanya isu kontaminasi. Faktor utama adalah peningkatan kualitas laboratorium uji mutu dan penerapan teknologi blockchain dalam rantai pasok. Selain itu, survei konsumen di AS mengungkapkan 87% konsumen tetap memilih produk perikanan dari Indonesia karena kepercayaan terhadap sistem sertifikasi baru.
Analisis Unik dan Simplifikasi
Isu penarikan produk oleh FDA sebenarnya adalah ujian nyata bagi sistem keamanan pangan Indonesia. Alih-alih menjadi bencana, ini justru memacu percepatan modernisasi laboratorium dan standarisasi proses ekspor. Dengan pendekatan “learning by doing”, industri perikanan Indonesia kini memiliki fondasi yang lebih kuat untuk bersaing di pasar global.
Studi Kasus: PT BMS Cikande
Perusahaan ini sempat terdampak penarikan produk, namun dalam waktu 6 bulan berhasil memperbaiki sistem quality control-nya. Kini, PT BMS menjadi salah satu eksportir terbesar dengan 98% produk lolos pemeriksaan FDA tanpa hambatan.
Infografis: Progres Ekspor Udang ke AS (Desember 2025)
- Total kontainer dalam perjalanan: 954
- Volume: 20.454 ton
- Nilai: Rp 3,6 triliun
- Kontainer yang sudah masuk pasar: 474 (44,51%)
- Kontainer dalam proses pemeriksaan: 480 (55,49%)
Komitmen Indonesia terhadap mutu dan keamanan hasil laut bukan sekadar wacana, tapi bukti nyata melalui kerja keras seluruh pemangku kepentingan. Dengan infrastruktur laboratorium bertaraf internasional dan sistem sertifikasi yang diakui dunia, masa depan ekspor perikanan Indonesia semakin cerah. Mari terus dukung upaya peningkatan kualitas produk lokal agar semakin diterima di pasar global.
Baca juga Berita lainnya di News Page

Saya adalah jurnalis di thecuy.com yang fokus menghadirkan berita terkini, analisis mendalam, dan informasi terpercaya seputar perkembangan dunia finansial, bisnis, teknologi, dan isu-isu terkini yang relevan bagi pembaca Indonesia.
Sebagai jurnalis, saya berkomitmen untuk:
Menyajikan berita yang akurasi dan faktanya terverifikasi.
Menulis dengan bahasa yang mudah dipahami, namun tetap menjaga integritas jurnalistik.
Menghadirkan laporan mendalam yang memberi perspektif baru bagi pembaca.
Di thecuy.com, saya tidak hanya melaporkan berita, tetapi juga berupaya menganalisis tren agar pembaca dapat memahami konteks di balik setiap peristiwa.
📌 Bidang Liputan Utama:
Berita Terbaru & ekonomi, keuangan.
Perkembangan teknologi dan inovasi digital.
Tren bisnis dan investasi.
Misi saya adalah membantu pembaca mendapatkan informasi yang cepat, akurat, dan dapat dipercaya, sehingga mereka bisa membuat keputusan yang lebih cerdas dalam kehidupan sehari-hari maupun dunia usaha.
📞 Kontak
Untuk kerja sama media atau wawancara, silakan hubungi melalui halaman Kontak thecuy.com atau email langsung ke admin@thecuy.com.