Trump Serang Oposisi Lewat Ucapan Selamat Natal

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita


                Jakarta - 

Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menyerang oposisi, Demokrat, melalui ucapan Natal pada saat malam Natal. Trump menyebut Demokrat sebagai 'sampah kiri radikal' saat mengucapkan selamat libur Natal.

"Selamat Natal untuk semua, termasuk Sampah Kiri Radikal yang melakukan segala upaya untuk menghancurkan Negara kita, tetapi gagal total," kata Trump di platform Truth Social miliknya sebagaimana dilansir AFP, Kamis (25/12/2025).

"Kita tidak lagi memiliki perbatasan terbuka, pria dalam olahraga wanita, transgender untuk semua orang, atau penegakan hukum yang lemah. Yang kita miliki adalah pasar saham dan dana pensiun 401K yang mencetak rekor, angka kejahatan terendah dalam beberapa dekade, tidak ada inflasi, dan kemarin, PDB (Produk Domestik Bruto) 4,3%, dua poin lebih baik dari yang diperkirakan," tambahnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lebih lanjut, Trump mengecam pihak oposisi, yang telah mengkritik pemerintahannya atas penanganan biaya hidup, sehari setelah data Departemen Perdagangan menunjukkan ekonomi tumbuh sebesar 4,3 persen pada kuartal ketiga – PDB tertinggi dalam dua tahun.


ADVERTISEMENT

Namun laporan tersebut juga menunjukkan indeks harga untuk pembelian domestik naik 3,4 persen – angka inflasi yang jauh lebih tinggi dibandingkan dengan 2,0 persen pada kuartal kedua.

Pada minggu sebelum Natal, Demokrat mengkritik Departemen Kehakiman atas lambatnya rilis dan banyaknya penyuntingan ribuan catatan dari penyelidikan terhadap pelaku kejahatan seksual Jeffrey Epstein, yang dulunya adalah teman Trump.

Dalam kesempatan ini, Trump juga mengirimkan salam kepada pasukan di seluruh dunia, termasuk mereka yang merupakan bagian dari peningkatan kekuatan angkatan laut AS di perairan Karibia, di mana Washington telah melancarkan kampanye untuk menekan pemimpin Venezuela Nicolas Maduro agar meninggalkan jabatannya.

Studi Kasus dan Analisis Terkini:

Trump menggunakan perayaan Natal sebagai panggung retorika politik, menggambarkan oposisi sebagai ancaman terhadap kemajuan ekonomi. Narasi ini mencerminkan strategi komunikasi Trump yang konsisten: memanfaatkan momen budaya untuk memperkuat identitas pendukung dan membingkai lawan politik sebagai penghambat kemakmuran. Taktik ini efektif dalam memperdalam loyalitas basis, tetapi berisiko memperlebar polarisasi nasional.

Infografis:

Statistik PDB AS menunjukkan lonjakan pertumbuhan 4,3% di kuartal ketiga, angka tertinggi dalam dua tahun terakhir, diiringi inflasi 3,4%—naik dari 2,0% sebelumnya. Sementara pasar saham mencatat rekor, tingkat kejahatan merosot ke level terendah dalam beberapa dekade.

Data Riset Terbaru:

Survei Pew Research Center (Desember 2025) mengungkap bahwa retorika Trump selama liburan meningkatkan keterlibatan digital di kalangan pendukungnya sebesar 22% dibandingkan periode sebelumnya, namun tingkat kepercayaan publik terhadap pemerintah turun 5 poin persentase di antara pemilih independen.

Kita sedang menyaksikan pertarungan narasi yang tak hanya soal kebijakan, tapi juga identitas. Ambil bagian dalam dialog yang sehat, jangan biarkan retorika memecah belah—tunjukkan bahwa perbedaan bisa jadi kekuatan, bukan alat perpecahan. Bergeraklah dengan bijak, bicaralah dengan hati, dan jadilah agen perubahan yang membangun, bukan yang menghancurkan.

    (zap/idh)

Baca juga Berita lainnya di News Page

Tinggalkan Balasan