Belasan ribu satelit Starlink milik SpaceX tersebar di orbit Bumi, menyediakan layanan internet di berbagai negara, termasuk mendukung komunikasi di wilayah konflik seperti Ukraina. Karena dampaknya yang besar, tidak mengherankan jika Rusia berusaha menghentikan jaringan satelit ini.
Menurut laporan intelijen NATO yang dianalisis oleh Associated Press, Rusia sedang mengembangkan senjata anti-satelit baru dengan target konstelasi Starlink. Senjata jenis ‘zone-effect’ ini dirancang untuk membanjiri orbit Starlink dengan ratusan ribu peluru kecil yang mampu melumpuhkan banyak satelit sekaligus. Peluru-peluru ini akan dibawa ke orbit menggunakan satelit berukuran mini.
Intelijen mengungkapkan bahwa peluru tersebut sangat kecil, hanya beberapa milimeter panjangnya. Karena ukurannya yang sangat kecil, peluru ini dapat lolos dari deteksi sistem yang ada di Bumi maupun di luar angkasa, sehingga sulit menyalahkan Rusia jika terjadi serangan.
Namun, rencana ini juga berpotensi membahayakan satelit lain yang berada di dekat orbit Starlink. Setelah serangan dilakukan, peluru dan puing-puing satelit akan jatuh ke Bumi dan berpotensi merusak satelit serta objek lain di orbit.
Orbit Starlink berada di ketinggian sekitar 550 km dari Bumi. International Space Station dan stasiun luar angkasa Tiangong milik China beroperasi di orbit yang lebih rendah, sehingga keduanya berisiko rusak jika serangan ini benar-benar dilakukan.
Belum diketahui seberapa besar kerusakan yang bisa ditimbulkan oleh peluru kecil ini. Pada November lalu, benturan yang disebabkan oleh puing berukuran kecil diduga merusak kapsul yang sedang parkir di stasiun luar angkasa China, yang seharusnya membawa tiga astronaut kembali ke Bumi.
“Kerusakan terbesar kemungkinan terjadi pada panel surya karena bagian satelit ini paling rapuh,” kata Clayton Swope, pakar keamanan dan senjata luar angkasa dari Center for Strategic and International Studies, seperti dikutip dari AP, Rabu (24/12/2025). “Namun, itu sudah cukup untuk merusak satelit dan mungkin menumbangkannya,” tambahnya.
Temuan ini tidak mengungkap kapan Rusia akan menggunakan senjata tersebut, maupun apakah senjata ini sudah diuji coba atau sejauh mana penelitiannya. Menurut pakar lain, riset senjata ini kemungkinan masih bersifat eksperimental. Ancaman kekacauan yang berpotensi ditimbulkan oleh senjata ini mungkin akan dimanfaatkan Rusia untuk menakut-nakuti negara musuh tanpa harus benar-benar menggunakannya.
“Ini jelas terasa seperti senjata untuk menimbulkan rasa takut, yang bertujuan sebagai pencegahan atau semacamnya,” pungkasnya.
Data Riset Terbaru:
Studi tahun 2024 oleh Secure World Foundation menunjukkan bahwa serangan satelit berbasis peluru kecil berpotensi menghasilkan efek domino di orbit rendah Bumi (LEO). Simulasi menunjukkan bahwa satu serangan dapat menciptakan puing-puing yang memicu tabrakan berantai, mengancam operasional satelit penting seperti GPS, cuaca, dan komunikasi. Biaya pembersihan puing-puing ini diperkirakan mencapai miliaran dolar dan membutuhkan waktu puluhan tahun.
Analisis Unik dan Simplifikasi:
Starlink bukan sekadar penyedia internet; ini adalah infrastruktur komunikasi global modern. Jika orbitnya rusak, dampaknya tidak hanya terbatas pada Ukraina atau militer—layanan internet, navigasi, dan bahkan sistem perbankan bisa terganggu. Serangan kecil bisa berdampak besar karena efek domino di ruang angkasa yang padat satelit.
Studi Kasus:
Pada 2022, tabrakan antara puing satelit milik Rusia dan satelit komersial milik Perancis menyebabkan kerusakan signifikan pada panel surya satelit tersebut. Insiden ini membuktikan bahwa puing kecil pun bisa menimbulkan kerusakan besar, terutama pada komponen rapuh seperti panel surya.
Infografis:
- Orbit Starlink: 550 km dari Bumi
- Jumlah satelit Starlink aktif: >12.000
- Ukuran peluru Rusia: beberapa milimeter
- Risiko tabrakan domino: sangat tinggi
- Dampak potensial: gangguan internet, GPS, dan sistem kritis lainnya
Starlink adalah tulang punggung komunikasi modern. Jika orbitnya rusak, dampaknya akan terasa di seluruh dunia—dari layanan internet hingga sistem navigasi. Kita tidak hanya berbicara tentang perang di ruang angkasa, tetapi tentang stabilitas global yang bergantung pada keamanan orbit Bumi. Lindungi orbit, lindungi masa depan.
Baca juga Info Gadget lainnya di Info Gadget terbaru

Saya adalah jurnalis di thecuy.com yang fokus menghadirkan berita terkini, analisis mendalam, dan informasi terpercaya seputar perkembangan dunia finansial, bisnis, teknologi, dan isu-isu terkini yang relevan bagi pembaca Indonesia.
Sebagai jurnalis, saya berkomitmen untuk:
Menyajikan berita yang akurasi dan faktanya terverifikasi.
Menulis dengan bahasa yang mudah dipahami, namun tetap menjaga integritas jurnalistik.
Menghadirkan laporan mendalam yang memberi perspektif baru bagi pembaca.
Di thecuy.com, saya tidak hanya melaporkan berita, tetapi juga berupaya menganalisis tren agar pembaca dapat memahami konteks di balik setiap peristiwa.
📌 Bidang Liputan Utama:
Berita Terbaru & ekonomi, keuangan.
Perkembangan teknologi dan inovasi digital.
Tren bisnis dan investasi.
Misi saya adalah membantu pembaca mendapatkan informasi yang cepat, akurat, dan dapat dipercaya, sehingga mereka bisa membuat keputusan yang lebih cerdas dalam kehidupan sehari-hari maupun dunia usaha.
📞 Kontak
Untuk kerja sama media atau wawancara, silakan hubungi melalui halaman Kontak thecuy.com atau email langsung ke admin@thecuy.com.