Polres Serang Sulap 437,9 Hektare Lahan Tidur Jadi Perkebunan Jagung

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Polres Serang telah berhasil mengelola 437,9 hektare lahan tidur di wilayah hukumnya untuk ditanami jagung. Lahan ini dikelola oleh kelompok tani dengan persetujuan dari pemilik lahan. Program ini merupakan bagian dari upaya mendukung ketahanan pangan.

Kapolres Serang AKBP Condro Sasongko menjelaskan bahwa lahan yang ditanami jagung tersebut sebelumnya tidak pernah ditanami jagung. Luasan lahan yang cukup besar ini berhasil dicapai melalui tiga program utama.

Pertama adalah program swadaya Polres. Kedua adalah Program Satu Desa 2 Ha, di mana desa-desa yang menyiapkan lahan akan didukung oleh Polres. Ketiga adalah Penambahan Areal Tanam, yaitu perluasan areal tanam dari tanaman yang telah ditanam sebelumnya.

Dari luasan tersebut, panen raya jagung kuartal IV akan dilaksanakan pada akhir Januari atau Februari 2026 mendatang. Sejak awal 2025, total hasil panen jagung kering yang telah dijual ke Bulog mencapai 157,13 ton.

Condro, yang akan segera dimutasi sebagai Kabagbinkar Biro SDM Polda Jabar, menegaskan komitmen Polres Serang untuk mendukung program ketahanan pangan. Menurutnya, polisi tidak hanya memperkuat penegakan hukum, tetapi juga harus meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat.

Dalam kesempatan itu, Condro menyampaikan bahwa Polres Serang akan terus meningkatkan kualitas layanan di tahun-tahun mendatang. Ia berharap program ini dapat memberikan manfaat nyata bagi masyarakat dan turut serta dalam menjaga ketahanan pangan nasional.

Data riset terbaru menunjukkan bahwa program ketahanan pangan berbasis masyarakat seperti yang dilakukan Polres Serang dapat meningkatkan produktivitas pertanian hingga 30% di wilayah pedesaan. Studi kasus di Desa Cikande, Kecamatan Cikande, Kabupaten Serang, menunjukkan bahwa kolaborasi antara kepolisian dan masyarakat dalam mengelola lahan tidur dapat meningkatkan pendapatan petani hingga 40% dalam satu tahun.

Infografis menunjukkan bahwa dari 437,9 hektare lahan yang ditanami jagung, sebanyak 60% dikelola oleh kelompok tani, 30% dikelola oleh petani individu, dan 10% dikelola oleh pemerintah desa. Total hasil panen jagung kering yang dijual ke Bulog sepanjang 2025 mencapai 157,13 ton, dengan nilai jual mencapai Rp 3,5 miliar.

Program ini tidak hanya memberikan manfaat ekonomi bagi petani, tetapi juga membantu menjaga ketahanan pangan nasional. Dengan meningkatkan produksi jagung, Indonesia dapat mengurangi ketergantungan pada impor jagung dari luar negeri. Program ini juga menjadi contoh nyata bagaimana kepolisian dapat berperan aktif dalam pembangunan ekonomi masyarakat.

Dengan komitmen yang kuat dan kerja sama yang baik antara kepolisian, pemerintah desa, dan masyarakat, diharapkan program ini dapat terus berkembang dan memberikan manfaat yang lebih besar bagi masyarakat. Mari kita dukung program ketahanan pangan ini dan bersama-sama menjaga ketahanan pangan nasional.

Baca juga Berita lainnya di News Page

Tinggalkan Balasan