Perkuat Kesiapsiagaan Nataru di Kota Tasikmalaya: Fokus pada Lalu Lintas, Cuaca Ekstrem, dan Harga

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Pemerintah Kota Tasikmalaya terus memperkuat kesiapsiagaan lintas sektor menyambut periode Natal 2025 dan Tahun Baru 2026. Fokus utama diberikan pada aspek keamanan, kesehatan, dan ketahanan pangan agar libur panjang berjalan lancar dan aman bagi masyarakat.

Sekretaris Daerah Kota Tasikmalaya, Asep Goparulloh, menjelaskan bahwa peningkatan mobilitas warga selama masa Nataru berpotensi memicu kemacetan, kerumunan, hingga risiko bencana. Oleh karena itu, keterlibatan seluruh perangkat daerah dan unsur Forkopimda menjadi kunci utama dalam menjaga stabilitas keamanan dan ketertiban umum.

Untuk mengantisipasi kepadatan arus lalu lintas, Dinas Perhubungan bersinergi dengan kepolisian telah menyiapkan rekayasa lalu lintas di titik-titik rawan, terutama di kawasan pusat kota dan lokasi yang diprediksi menjadi pusat keramaian saat pergantian tahun. Penataan area parkir dan pengawalan lokasi strategis turut diperketat guna mencegah kemacetan dan memudahkan pengendalian arus kendaraan.

Cuaca ekstrem menjadi ancaman serius yang tidak bisa diabaikan. Dengan prakiraan BMKG yang menyatakan musim hujan masih berlangsung hingga pertengahan 2026, potensi bencana hidrometeorologi seperti banjir, tanah longsor, dan pohon tumbang meningkat di sejumlah wilayah Kota Tasikmalaya. BPBD pun diminta untuk siaga penuh dengan posko aktif dan peralatan siap digunakan kapan saja. Layanan darurat 112 juga ditekankan perannya sebagai ujung tombak penanganan laporan cepat dari masyarakat.

Di bidang kesehatan, seluruh fasilitas layanan kesehatan, mulai dari puskesmas hingga rumah sakit rujukan, diminta meningkatkan kesiapsiagaan. Penguatan layanan Public Safety Center (PSC) 119 juga dilakukan guna mengantisipasi lonjakan kejadian kecelakaan lalu lintas maupun gangguan kesehatan selama masa libur. Ketersediaan tenaga medis, obat-obatan, dan ambulans menjadi prioritas utama.

Stabilitas harga dan ketersediaan bahan pokok menjadi perhatian serius Pemkot Tasikmalaya. Pemantauan rutin di pasar-pasar tradisional dan modern dilakukan secara intensif untuk mencegah spekulasi harga yang dapat memberatkan masyarakat. Koordinasi dengan instansi terkait seperti Bulog dan Dinas Perdagangan terus diperkuat guna menjaga ketersediaan stok dan harga yang wajar.

Data Riset Terbaru menyebutkan bahwa selama periode Nataru 2024, kota-kota besar di Jawa Barat mengalami lonjakan volume kendaraan hingga 40% dibanding hari biasa, dengan puncak arus terjadi pada malam tahun baru. Sementara itu, analisis Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menunjukkan bahwa curah hujan di wilayah Jawa Barat pada Desember 2025 berada di atas rata-rata normal, meningkatkan potensi bencana hidrometeorologi.

Studi kasus di Kota Bandung mengungkap bahwa penerapan rekayasa lalu lintas dan peningkatan kesiapsiagaan BPBD berhasil menurunkan angka kecelakaan hingga 25% selama masa libur Nataru. Sementara itu, Kota Bogor mencatat stabilitas harga bahan pokok berkat operasi pasar yang dilakukan sebelum dan selama masa libur.

Infografis yang dirilis oleh Dinas Perhubungan Kota Tasikmalaya menunjukkan bahwa terdapat 15 titik rawan kemacetan yang menjadi fokus utama selama masa Nataru, dengan estimasi peningkatan volume kendaraan sebesar 30-50% dibanding hari biasa. Selain itu, BPBD mencatat terdapat 23 titik rawan bencana yang tersebar di 10 kecamatan, dengan fokus utama pada wilayah rawan longsor dan banjir.

Kota Tasikmalaya hadir sebagai destinasi yang aman, nyaman, dan terjangkau bagi masyarakat selama libur Nataru. Kesiapsiagaan yang matang, sinergi lintas sektor yang solid, serta komitmen bersama untuk menjaga stabilitas layanan publik menjadi fondasi utama dalam mewujudkan suasana libur yang damai dan bermakna. Mari jaga kebersamaan, patuhi aturan, dan nikmati momen istimewa ini dengan penuh rasa syukur dan tanggung jawab.

Baca juga Berita lainnya di News Page

Tinggalkan Balasan