Penjualan Ritel Naik 4,2% di Musim Libur, Ini Barang-barang yang Paling Laris

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Konsumen ritel di Amerika Serikat (AS) menunjukkan ketahanan yang kuat selama periode libur akhir tahun 2025. Hal ini terlihat dari laporan Visa Consulting and Analytics yang mencatat peningkatan penjualan ritel sebesar 4,2% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

Meskipun ekonomi AS masih menghadapi tantangan, konsumen tetap aktif berbelanja, terutama untuk produk teknologi dan barang-barang pribadi. Laporan tersebut mencakup kategori ritel inti berdasarkan aktivitas transaksi selama tujuh minggu sejak 1 November, menggunakan data jaringan pembayaran Visa. Transaksi di toko fisik menyumbang sekitar 73% dari total penjualan ritel, sedangkan pembelian online menyumbang 27% sisanya.

Namun, aktivitas transaksi online melalui platform e-commerce menjadi pendorong utama pertumbuhan, meningkat 7,8% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Kepala Ekonom Visa AS, Michael Brown, mengungkapkan bahwa pengeluaran konsumen tetap kuat meskipun kepercayaan konsumen lebih lemah dibandingkan tahun lalu dan adanya kekhawatiran tentang inflasi.

Brown menjelaskan bahwa musim libur ini menunjukkan pergeseran perilaku konsumen yang memanfaatkan AI untuk menemukan produk dan membandingkan harga. Ini adalah musim belanja liburan pertama di mana sekitar setengah dari konsumen dalam survei menjawab bahwa mereka akan memanfaatkan AI untuk salah satu dari dua tugas tersebut.

Laporan Visa Consulting and Analytics juga mencatat pergeseran belanja konsumen ke barang-barang pribadi dan kenyamanan. Penjualan di sektor elektronik naik 5,8%, pakaian dan aksesoris naik 5,3%, serta toko barang umum termasuk pengecer naik 3,7%. Sebaliknya, sektor perbaikan rumah mengalami kesulitan dengan penjualan bahan bangunan dan peralatan taman turun 1%, sementara furnitur dan perlengkapan rumah tangga hanya naik tipis sebesar 0,8%.

Meskipun angka utama menunjukkan pertumbuhan positif bagi sektor ritel, Brown menilai kurangnya penyesuaian inflasi menyebabkan pertumbuhan yang moderat bagi sektor riil. Saat ini, pertumbuhan pengeluaran riil yang disesuaikan dengan inflasi masih naik sekitar 2,2% pada musim ini, yang menurutnya tidak terlalu buruk.

Brown menambahkan bahwa konsumen merasa tidak yakin dan berhati-hati, tetapi mereka juga cerdas dalam membelanjakan uang mereka.

Data Riset Terbaru:

  • Penjualan ritel di AS naik 4,2% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
  • Transaksi di toko fisik menyumbang 73% dari total penjualan ritel.
  • Pembelian online naik 7,8% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
  • Penjualan elektronik naik 5,8%, pakaian dan aksesoris naik 5,3%, toko barang umum naik 3,7%.
  • Penjualan bahan bangunan dan peralatan taman turun 1%, furnitur dan perlengkapan rumah tangga naik 0,8%.

Analisis Unik dan Simplifikasi:
Pertumbuhan penjualan ritel di AS selama musim libur akhir tahun 2025 menunjukkan ketahanan konsumen meskipun menghadapi tantangan ekonomi. Perilaku konsumen juga berubah dengan memanfaatkan AI untuk membandingkan harga dan menemukan produk. Pergeseran preferensi konsumen ke barang-barang pribadi dan kenyamanan terlihat dari peningkatan penjualan di sektor elektronik, pakaian, dan toko barang umum. Namun, sektor perbaikan rumah mengalami kesulitan, mungkin karena penurunan aktivitas renovasi rumah selama periode libur.

Studi Kasus:
Sebuah toko elektronik di New York melaporkan peningkatan penjualan sebesar 10% selama musim libur akhir tahun 2025, terutama untuk produk-produk seperti smartphone, laptop, dan perangkat wearable. Toko tersebut mengadopsi teknologi AI untuk membantu pelanggan membandingkan harga dan menemukan produk yang sesuai dengan kebutuhan mereka, yang berkontribusi terhadap peningkatan penjualan.

Kesimpulan:
Ketahanan konsumen AS selama musim libur akhir tahun 2025 menunjukkan kepercayaan diri mereka dalam menghadapi tantangan ekonomi. Perilaku konsumen yang cerdas dan adopsi teknologi AI menjadi kunci pertumbuhan penjualan ritel. Meskipun sektor perbaikan rumah mengalami kesulitan, sektor lain seperti elektronik, pakaian, dan toko barang umum tetap tumbuh positif.

Baca Berita dan Informasi Finance lainnya di Finance Page

Tinggalkan Balasan