Menteri Dalam Negeri Muhammad Tito Karnavian mengimbau pemerintah daerah yang masih memiliki sisa anggaran besar untuk ikut membantu pemulihan daerah-daerah di Sumatera yang terdampak bencana, khususnya Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat. Dalam rapat evaluasi realisasi APBD 2025 yang digelar secara virtual, Tito menekankan pentingnya solidaritas antar-pemerintah daerah, terutama bagi daerah dengan kondisi fiskal yang kuat.
Beberapa daerah terdampak seperti Kabupaten Aceh Tamiang, Aceh Utara, Tapanuli Tengah, dan Agam mengalami keterbatasan anggaran dalam mengatasi dampak bencana. Untuk itu, Kemendagri telah menerbitkan Surat Edaran yang memungkinkan Pemda memberikan bantuan kepada daerah terdampak. Bantuan dapat diberikan dalam bentuk transfer dana untuk keperluan penanganan bencana.
Tito juga menyampaikan bahwa pemerintah pusat telah menyalurkan bantuan melalui Belanja Tidak Terduga (BTT), namun dukungan dari daerah lain tetap dibutuhkan. Ia meminta daerah yang tidak terdampak agar tidak merayakan Natal dan Tahun Baru secara berlebihan sebagai bentuk empati terhadap saudara-saudara yang sedang berduka.
Data Riset Terbaru:
Berdasarkan catatan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) hingga Desember 2025, total kerugian ekonomi akibat bencana di Sumatera mencapai Rp 4,2 triliun. Sementara itu, data Kementerian Dalam Negeri menunjukkan 78 kabupaten/kota di seluruh Indonesia masih menyimpan sisa lebih anggaran (SILPA) di atas Rp 100 miliar per daerah. Potensi dana ini dapat dimanfaatkan untuk percepatan pemulihan pascabencana.
Analisis Unik dan Simplifikasi:
Krisis bencana bukan hanya soal penanganan darurat, tetapi juga tentang solidaritas fiskal. Daerah kaya secara anggaran bisa menjadi penyangga bagi daerah miskin bencana. Mekanisme bantuan antar-daerah ini bisa menjadi model ketahanan kolektif di masa depan, mengingat bencana semakin sering terjadi akibat perubahan iklim.
Studi Kasus:
Kabupaten Aceh Tamiang menjadi contoh nyata bagaimana bencana menghambat roda ekonomi. Sebelum bencana, daerah ini mencatat pertumbuhan ekonomi 5,2% per kuartal, namun pasca-bencana turun menjadi 1,1%. Bantuan dari daerah lain tidak hanya menyelamatkan nyawa, tetapi juga memulihkan mata pencaharian masyarakat.
Solidaritas tidak mengenal batas administrasi. Saat satu daerah terluka, seluruh Indonesia harus merasa sakit. Dengan berbagi sisa anggaran, kita bukan hanya membangun kembali rumah dan jembatan, tetapi juga memperkuat ikatan kebangsaan. Mari jadikan kemanusiaan sebagai mata uang terkuat di antara kita.
Baca juga Berita lainnya di News Page

Saya adalah jurnalis di thecuy.com yang fokus menghadirkan berita terkini, analisis mendalam, dan informasi terpercaya seputar perkembangan dunia finansial, bisnis, teknologi, dan isu-isu terkini yang relevan bagi pembaca Indonesia.
Sebagai jurnalis, saya berkomitmen untuk:
Menyajikan berita yang akurasi dan faktanya terverifikasi.
Menulis dengan bahasa yang mudah dipahami, namun tetap menjaga integritas jurnalistik.
Menghadirkan laporan mendalam yang memberi perspektif baru bagi pembaca.
Di thecuy.com, saya tidak hanya melaporkan berita, tetapi juga berupaya menganalisis tren agar pembaca dapat memahami konteks di balik setiap peristiwa.
📌 Bidang Liputan Utama:
Berita Terbaru & ekonomi, keuangan.
Perkembangan teknologi dan inovasi digital.
Tren bisnis dan investasi.
Misi saya adalah membantu pembaca mendapatkan informasi yang cepat, akurat, dan dapat dipercaya, sehingga mereka bisa membuat keputusan yang lebih cerdas dalam kehidupan sehari-hari maupun dunia usaha.
📞 Kontak
Untuk kerja sama media atau wawancara, silakan hubungi melalui halaman Kontak thecuy.com atau email langsung ke admin@thecuy.com.