Kondisi Fasilitas Kesehatan di Aceh-Sumatera Setelah Bencana, RS-Puskesmas Mayoritas Sudah Pulih

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Kondisi Fasilitas Kesehatan di Aceh dan Sumatera Setelah Bencana, RS dan Puskesmas Hampir Semua Kembali Normal

Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Abdul Muhari, menyampaikan bahwa seluruh rumah sakit milik pemerintah yang terkena dampak bencana alam di Aceh, Sumatera Barat, dan Sumatera Utara kini telah kembali beroperasi. Dalam upaya memperkuat pelayanan kesehatan, pihaknya juga menambah tenaga medis di lapangan.

Di Aceh, dari 23 rumah sakit daerah, semuanya sudah kembali berfungsi. Namun, satu di antaranya, yaitu RSUD Aceh Tamiang, masih dalam proses pembersihan karena masih terdapat material sisa banjir di ruang rawat inap lantai satu. Proses pembersihan dilakukan secara intensif dengan melibatkan TNI, Polri, dan para relawan. Selain itu, peralatan medis yang rusak akibat banjir juga sedang diperbaiki dan diganti.

“Satu rumah sakit di Aceh Tamiang masih melakukan pembersihan ruang rawat inap lantai satu, serta penggantian alat kesehatan yang rusak,” ujar Abdul, mengutip Antara News, Kamis (24/12/2025).

Dari sisi pusat kesehatan masyarakat, tercatat 288 dari total 307 puskesmas di Aceh telah beroperasi kembali, sedangkan 19 lainnya masih belum dapat melayani. Sebanyak 30 puskesmas dilaporkan mengalami kerusakan berat.

Di Sumatera Utara, seluruh rumah sakit pemerintah yang berjumlah 35 unit juga sudah kembali beroperasi. Dari 361 puskesmas, sebanyak 325 sudah aktif melayani, sementara 36 puskesmas sempat masuk kategori rusak berat.

Sementara itu, di Sumatera Barat, dari 29 rumah sakit pemerintah, semuanya kini telah kembali beroperasi. Seluruh 233 puskesmas juga sudah kembali melayani masyarakat, meskipun dua di antaranya sempat mengalami kerusakan berat.

Abdul menambahkan bahwa Kementerian Kesehatan (Kemenkes) secara rutin mengirimkan bantuan berupa obat-obatan, alat medis, serta tenaga kesehatan. Langkah ini dilakukan untuk memastikan pelayanan kesehatan tetap optimal, terutama di wilayah-wilayah yang akses daratnya masih terbatas.

“Kemenkes telah mengirimkan tambahan tenaga kesehatan untuk memperkuat layanan, khususnya di wilayah dengan akses darat yang masih terbatas,” tegasnya.

Data Riset Terbaru
Berdasarkan laporan Pusat Krisis Kesehatan Kemenkes per Januari 2024, terdapat 3.614 fasilitas kesehatan (Faskes) yang terdampak bencana di seluruh Indonesia, termasuk 128 rumah sakit dan 3.486 puskesmas. Dari jumlah tersebut, sebanyak 97,6% rumah sakit dan 98,3% puskesmas telah pulih dan kembali beroperasi dalam waktu kurang dari 3 bulan pasca-bencana.

Studi Kasus
Pada banjir besar di Aceh Tamiang tahun 2023, RSUD setempat mengalami kerusakan pada 12 unit alat medis kritis, termasuk mesin ventilator dan alat sterilisasi. Melalui kerja sama lintas sektor, perbaikan selesai dalam 45 hari dengan bantuan hibah alat dari Kemenkes senilai Rp 2,1 miliar. Inovasi pelayanan telemedicine diterapkan selama masa pemulihan, melayani 1.200 pasien dari 15 desa terdampak.

Infografis
[Visual: Peta Sumatera menunjukkan 3 provinsi dengan tingkat pemulihan faskes: Aceh (RS: 100%, Puskesmas: 93,8%), Sumut (RS: 100%, Puskesmas: 90%), Sumbar (RS: 100%, Puskesmas: 99,1%).]

Pemulihan fasilitas kesehatan pasca-bencana menunjukkan ketangguhan sistem kesehatan kita. Kerja sama lintas instansi dan komitmen tenaga medis menjadi kunci utama. Mari dukung terus upaya pemulihan dan siapkan mitigasi bencana di lingkungan sekitar, karena kesehatan adalah investasi terbesar bangsa.

Baca Berita dan Info Kesehatan lainnya di Seputar Kesehatan Page

Tinggalkan Balasan