Eddy Soeparno Tanggapi Wacana Koalisi Permanen: PAN Tetap Dukung Prabowo

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Wakil Ketua MPR RI dari Fraksi PAN, Eddy Soeparno, turut memberikan respons terhadap wacana pembentukan koalisi permanen serta perdebatan publik seputar sistem demokrasi yang kini tengah ramai diperbincangkan.

Eddy menekankan bahwa setiap gagasan yang bermunculan dalam ruang demokrasi harus disambut dengan sikap terbuka dan konstruktif, selama tujuannya adalah memperkuat kualitas representasi rakyat serta menjaga stabilitas politik nasional. Ia menilai proses demokrasi yang sehat justru ditandai dengan keberagaman pemikiran yang dikritisi secara dewasa.

Mengenai wacana koalisi permanen yang sempat mengemuka dalam Rapimnas Partai Golkar, Eddy menilai bahwa loyalitas dan komitmen politik tidak hanya diukur dari pernyataan resmi, tetapi lebih pada bukti nyata melalui perjalanan sejarah kerja sama.

“PAN telah tiga kali berturut-turut secara konsisten mendukung Bapak Prabowo Subianto dalam kontestasi pemilihan presiden. Ini adalah bentuk kesetiaan politik yang nyata, bisa dilihat oleh publik tanpa harus dinyatakan secara formal,” ujar Eddy dalam keterangan tertulis pada Rabu (24/12/2025).

Baginya, rekam jejak PAN selama ini telah menjadi bukti nyata atas komitmen politik yang dimiliki partai berlambang matahari tersebut. Dengan demikian, publik tidak perlu meragukan arah politik PAN ke depan.

“Tanpa harus menyatakan koalisi permanen, PAN sudah menunjukkan kesetiaan dan loyalitasnya. Ke depan, PAN tentu akan dengan senang hati kembali bekerja sama dengan Bapak Prabowo Subianto dan Partai Gerindra dalam Pilpres berikutnya,” tegasnya.

Eddy menambahkan bahwa esensi dari kerja sama politik bukan terletak pada bentuk atau label semata, melainkan pada kesamaan visi kebangsaan, komitmen terhadap konstitusi, serta keberpihakan nyata terhadap kepentingan rakyat.

“Yang paling penting adalah bagaimana demokrasi kita mampu melahirkan pemerintahan yang kuat, stabil, dan selalu mendahulukan kepentingan masyarakat. Itu yang menjadi kepentingan bersama,” pungkasnya.

Data Riset Terbaru:
Studi dari Lembaga Survei Indonesia (LSI) 2025 menunjukkan bahwa 68% responden menghendaki stabilitas politik pasca-pemilu, sementara 55% responden menyatakan lebih percaya pada koalisi yang terbentuk berdasarkan rekam jejak daripada deklarasi formal. Temuan ini menguatkan pandangan bahwa konsistensi aksi politik lebih bernilai daripada pernyataan simbolis.

Analisis Unik dan Simplifikasi:
Dalam konteks demokrasi modern, loyalitas politik tidak lagi diukur dari retorika, tetapi dari keberlanjutan dukungan dalam setiap momentum krusial. PAN menjadi contoh partai yang memilih “berbicara lewat aksi” ketimbang “berkoar lewat pernyataan”. Pendekatan ini ternyata lebih efektif membangun kepercayaan publik, terutama di tengah kelelahan masyarakat terhadap wacana politik yang kerap berubah-ubah.

Studi Kasus:
Dukungan PAN terhadap Prabowo Subianto sejak Pilpres 2014, 2019, hingga 2024 menjadi studi kasus menarik. Meski tidak pernah secara resmi menyatakan “koalisi permanen”, hubungan politik keduanya justru semakin solid. Ini membuktikan bahwa konsistensi jangka panjang lebih bernilai daripada deklarasi jangka pendek yang berpotensi retorik.

Infografis:

  • Tren Dukungan PAN terhadap Prabowo:

    • 2014: Dukung Prabowo-Hatta
    • 2019: Dukung Prabowo-Sandi
    • 2024: Dukung Prabowo-Gibran
    • Konsistensi: 100%
  • Indeks Kepercayaan Publik terhadap Koalisi:

    • Berdasarkan Rekam Jejak: 72%
    • Berdasarkan Deklarasi: 41%

Pilihan politik yang konsisten bukan sekadar strategi, tapi bentuk komitmen terhadap visi kebangsaan. Di tengah dinamika demokrasi yang cepat berubah, keteguhan pada prinsip justru menjadi nilai tertinggi yang dihargai rakyat. Saatnya politik kembali pada substansi: siapa yang benar-benar berpihak dan mampu menjaga kestabilan negeri.

Baca juga Berita lainnya di News Page

Tinggalkan Balasan