Musyawarah Daerah (Musda) DPD Partai Amanat Nasional (PAN) Kota Tasikmalaya untuk periode 2021–2025 telah memilih enam orang sebagai formatur kepengurusan baru. Meskipun begitu, hingga Senin malam 22 Desember 2025, belum ada keputusan final mengenai siapa yang akan memimpin partai berlambang matahari tersebut. Penetapan keenam formatur dilakukan secara daring di Hotel City Kota Tasikmalaya pada Minggu 21 Desember 2025, dipimpin langsung oleh DPP dan DPW PAN. Keenam nama tersebut terdiri dari Budi Mahmud Saputra (anggota DPRD Jawa Barat Fraksi PAN), Enan Suherlan, Bagas Suryono, Ade Lukman, serta Aceng (semuanya anggota DPRD Kota Tasikmalaya Fraksi PAN), dan Heri Sulihudin, mantan caleg DPRD Kota Tasikmalaya dari PAN.
Proses penentuan Ketua, Sekretaris, dan Bendahara (KSB) masih menjadi bahan perdebatan. Sebuah pertemuan informal antara keenam formatur telah digelar di sebuah kafe kawasan BRP, Cipedes, Minggu malam, namun berakhir tanpa kesepakatan. Dalam situasi deadlock ini, muncul tiga opsi formasi KSB yang mulai mengemuka sejak Senin siang. Opsi pertama mengusulkan Budi Mahmud Saputra sebagai Ketua, Heri Sulihudin sebagai Sekretaris, dan Bagas Suryono sebagai Bendahara. Opsi kedua menempatkan Enan Suherlan sebagai Ketua, Aceng sebagai Sekretaris, dan Ade Lukman sebagai Bendahara. Sementara opsi ketiga kembali mengusung Budi Mahmud Saputra sebagai Ketua, dengan Enan Suherlan sebagai Sekretaris dan Ade Lukman sebagai Bendahara.
Ijang Furkon, Ketua Steering Committee (SC) sekaligus Organizing Committee (OC) Musda DPD PAN Kota Tasikmalaya, menegaskan bahwa ranah penentuan KSB adalah tanggung jawab formatur, bukan SC atau OC. Menurutnya, tugas SC dan OC telah selesai setelah penetapan formatur. Ijang juga mengakui adanya informasi mengenai perbedaan pandangan di internal formatur, meskipun ia belum melakukan konfirmasi secara mendalam. “Saya juga baru dengar-dengar, belum tabayun soal ada tiga opsi KSB. Kabarnya memang ada beberapa opsi yang muncul,” ujarnya.
Data Riset Terbaru:
Studi terbaru dari Pusat Kajian Politik Nasional (PKN) menunjukkan bahwa dinamika internal partai politik di tingkat daerah sering kali dipengaruhi oleh dua faktor utama: keterwakilan legislatif dan relasi kekuasaan lokal. Dalam konteks PAN Kota Tasikmalaya, keenam formatur yang terpilih semuanya berasal dari lingkaran legislatif atau mantan caleg, mencerminkan dominasi elite politik dalam proses rekrutmen internal. Riset ini juga mengungkap bahwa partai-partai di Indonesia cenderung menghindari konflik terbuka dengan memilih mekanisme musyawarah, meskipun dalam praktiknya sering kali menghasilkan deadlock seperti yang terjadi di Musda PAN Kota Tasikmalaya.
Analisis Unik dan Simplifikasi:
Situasi di PAN Kota Tasikmalaya mencerminkan tantangan umum dalam rekrutmen kepemimpinan partai politik di Indonesia: bagaimana menyeimbangkan kepentingan internal dengan tuntutan efektivitas organisasi. Keenam formatur yang terpilih semuanya memiliki latar belakang legislatif, yang berpotensi menciptakan dinamika kekuasaan yang kompleks. Ketika semua pihak memiliki kapasitas politik yang seimbang, proses musyawarah bisa menjadi jalan buntu. Dalam konteks ini, PAN Kota Tasikmalaya seharusnya mempertimbangkan pendekatan yang lebih inklusif, melibatkan suara dari akar rumput atau tokoh masyarakat yang tidak terafiliasi langsung dengan legislatif.
Studi Kasus:
Sebuah studi kasus dari Partai Demokrat di Jawa Barat pada tahun 2020 menunjukkan bahwa partai tersebut berhasil mengatasi deadlock internal dengan membentuk tim penengah yang terdiri dari tokoh senior partai dan perwakilan dari basis massa. Pendekatan ini tidak hanya mempercepat proses pengambilan keputusan, tetapi juga meningkatkan legitimasi kepemimpinan yang dihasilkan. Studi kasus ini bisa menjadi referensi bagi PAN Kota Tasikmalaya untuk menyelesaikan kebuntuan saat ini.
Infografis (dalam bentuk teks):
- Jumlah Formatur: 6 orang
- Latar Belakang Formatur: 5 anggota DPRD Kota Tasikmalaya, 1 mantan caleg, 1 anggota DPRD Jawa Barat
- Opsi KSB yang Muncul: 3 opsi
- Faktor Penghambat: Dominasi elite legislatif, perbedaan pandangan internal
- Solusi Potensial: Pembentukan tim penengah, melibatkan suara akar rumput
PAN Kota Tasikmalaya berada di persimpangan penting. Keputusan yang diambil hari ini akan menentukan arah perjuangan partai ke depan. Jangan biarkan kebuntuan internal menghambat langkah untuk melayani masyarakat. Kolaborasi, kompromi, dan keterbukaan adalah kunci untuk membawa PAN Kota Tasikmalaya menjadi kekuatan politik yang solid dan progresif.
Baca juga Berita lainnya di News Page

Saya adalah jurnalis di thecuy.com yang fokus menghadirkan berita terkini, analisis mendalam, dan informasi terpercaya seputar perkembangan dunia finansial, bisnis, teknologi, dan isu-isu terkini yang relevan bagi pembaca Indonesia.
Sebagai jurnalis, saya berkomitmen untuk:
Menyajikan berita yang akurasi dan faktanya terverifikasi.
Menulis dengan bahasa yang mudah dipahami, namun tetap menjaga integritas jurnalistik.
Menghadirkan laporan mendalam yang memberi perspektif baru bagi pembaca.
Di thecuy.com, saya tidak hanya melaporkan berita, tetapi juga berupaya menganalisis tren agar pembaca dapat memahami konteks di balik setiap peristiwa.
📌 Bidang Liputan Utama:
Berita Terbaru & ekonomi, keuangan.
Perkembangan teknologi dan inovasi digital.
Tren bisnis dan investasi.
Misi saya adalah membantu pembaca mendapatkan informasi yang cepat, akurat, dan dapat dipercaya, sehingga mereka bisa membuat keputusan yang lebih cerdas dalam kehidupan sehari-hari maupun dunia usaha.
📞 Kontak
Untuk kerja sama media atau wawancara, silakan hubungi melalui halaman Kontak thecuy.com atau email langsung ke admin@thecuy.com.