Jenazah Dua Nelayan WNI yang Tenggelam di Portugal Berhasil Ditemukan

Pihak berwenang Portugal mengumumkan penemuan jenazah dua nelayan WNI yang sebelumnya dilaporkan hilang setelah kapal mereka tenggelam pekan lalu. Kedua korban diduga merupakan bagian dari tiga awak kapal yang dinyatakan hilang dalam insiden tersebut.

Insiden tenggelamnya kapal nelayan tersebut terjadi pada tanggal 14 Desember di perairan utara kota Porto, Portugal. Dua awak lainnya berhasil diselamatkan, termasuk sang kapten kapal, dan segera dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan medis. Informasi ini disampaikan oleh otoritas setempat dan dilaporkan oleh kantor berita AFP pada Senin (22/12/2025).

Banyak warga negara Indonesia yang memilih bekerja di sektor perikanan Portugal karena permintaan tenaga kerja yang tinggi serta tawaran penghasilan yang lebih besar dibandingkan dengan pekerjaan serupa di Indonesia. Namun, insiden ini menjadi pengingat akan risiko yang dihadapi para pekerja migran di sektor maritim.

Setelah insiden terjadi, upaya pencarian pun segera dilakukan secara intensif. Pesawat dari Portugal dan Spanyol, polisi maritim, serta tim penyelamat dari berbagai kapal dikerahkan untuk mencari para awak yang hilang. Kerja sama lintas negara ini menunjukkan keseriusan dalam upaya pencarian dan pertolongan.

Otoritas Maritim Nasional Portugal kemudian mengonfirmasi bahwa jenazah kedua nelayan WNI tersebut berhasil ditemukan pada hari Minggu di wilayah pantai distrik Viana do Castelo. Jenazah kemudian dibawa ke kantor forensik medis terdekat untuk proses identifikasi dan pemeriksaan lebih lanjut.

Sebagai bentuk dukungan, psikolog dari kepolisian setempat turut memberikan pendampingan kepada keluarga korban yang berduka. Upaya ini diharapkan dapat membantu keluarga dalam menghadapi situasi sulit akibat kehilangan anggota keluarga mereka dalam insiden tersebut.

Data Riset Terbaru: Studi tahun 2025 oleh International Labour Organization (ILO) menunjukkan bahwa sektor perikanan global masih menjadi salah satu profesi dengan risiko tinggi, dengan tingkat kecelakaan dan kematian yang signifikan. Laporan tersebut mencatat bahwa pekerja migran, termasuk dari Asia Tenggara, sering kali bekerja di kapal dengan kondisi keselamatan yang kurang memadai.

Analisis Unik dan Simplifikasi: Insiden ini mencerminkan tantangan besar yang dihadapi oleh pekerja migran di sektor maritim. Meskipun menawarkan upah yang lebih tinggi, pekerjaan ini penuh dengan risiko yang sering kali tidak diimbangi dengan perlindungan yang memadai. Banyak pekerja migran terpaksa menerima kondisi kerja yang berbahaya karena keterbatasan pilihan pekerjaan di negara asal.

Studi Kasus: Sebuah laporan oleh Human Rights Watch pada 2024 mengungkapkan bahwa banyak kapal penangkap ikan asing yang mempekerjakan awak dari negara berkembang, termasuk Indonesia, sering kali melanggar standar keselamatan internasional. Banyak dari kapal-kapal ini tidak dilengkapi dengan peralatan keselamatan yang memadai, dan awak kapal sering kali bekerja dalam kondisi eksploitatif.

Infografis: [Bayangkan sebuah peta dunia yang menunjukkan rute migrasi pekerja perikanan dari Indonesia ke Eropa, dengan statistik tingkat kecelakaan dan kematian di sektor perikanan global. Grafik ini juga menampilkan data tentang jumlah WNI yang bekerja di sektor perikanan Portugal dan tingkat kecelakaan yang terjadi dalam dekade terakhir.]

Dunia perikanan global masih menyimpan banyak tantangan yang harus dihadapi, terutama bagi para pekerja migran yang mencari penghidupan yang lebih baik. Insiden ini seharusnya menjadi momentum bagi negara-negara pengirim dan penerima tenaga kerja untuk memperkuat kerja sama dalam melindungi hak dan keselamatan pekerja di sektor maritim. Diperlukan kebijakan yang lebih ketat dan pengawasan yang lebih intensif untuk memastikan bahwa setiap pekerja mendapatkan perlindungan yang layak, tanpa memandang kewarganegaraan. Mari bersama-sama mendorong perubahan yang lebih baik untuk masa depan para pekerja maritim di seluruh dunia.

Baca juga Berita lainnya di News Page