IHSG Turun Tipis, KRYA Tandatangani Kontrak Baru, BSSR Bagi Dividen

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Jumat (19/12) ditutup dengan pelemahan tipis sebesar 0,10% di posisi 8.609,55. Pergerakan pasar berlangsung fluktuatif sepanjang sesi, dengan sejumlah saham mencatat penguatan meski tekanan masih tampak pada beberapa emiten besar. Di tengah kondisi tersebut, sentimen investor asing tetap positif, tercermin dari aksi beli bersih sebesar Rp438,07 miliar di pasar reguler dan Rp2,67 triliun di seluruh pasar.

Dari sisi sektoral, enam dari sebelas sektor mengalami pelemahan. Sektor transportasi menjadi yang paling tertekan dengan penurunan mencapai 2,86%, sedangkan sektor consumer non-cyclicals mampu bertahan dengan kenaikan tipis 0,18%. Di tengah tekanan, sejumlah saham mencatat kinerja positif. DSSA menguat 3,34%, FILM melonjak 9,94%, dan AMMN naik 2,85%. Sebaliknya, tekanan datang dari BBCA yang turun 1,53%, BYAN melemah 4,06%, serta TLKM yang anjlok 1,45%.

Dalam perkembangan emiten, PT Bangun Karya Perkasa Jaya Tbk (KRYA) melalui entitas anaknya, ECGO, telah menandatangani kontrak dengan EVMoto untuk pengadaan 10.000 unit sepeda motor listrik dengan nilai total mencapai Rp240 miliar atau sekitar Rp24 juta per unit. Pengiriman unit dijadwalkan mulai Maret 2026, yang diperkirakan akan memberikan kontribusi pendapatan secara bertahap mulai tahun tersebut. Kontrak ini menjadi bagian dari transformasi bisnis perseroan pasca masuknya pemegang saham pengendali baru, Green City SG Pte. Ltd., pada Agustus 2025. Dalam jangka pendek, persediaan diperkirakan akan meningkat signifikan pada Maret 2026, sementara arus kas akan tertekan sebelum kembali membaik setelah proses penagihan.

Di sisi lain, PT Baramulti Suksessarana Tbk (BSSR) menetapkan pembagian dividen tunai interim II sebesar USD20 juta. Dengan laba bersih sembilan bulan 2025 sebesar USD61,58 juta, kebijakan tersebut merefleksikan rasio pembagian dividen sekitar 32,5%. Per akhir periode sembilan bulan 2025, perseroan mencatatkan saldo laba ditahan sebesar USD229,40 juta dengan total ekuitas mencapai USD305,61 juta. Jadwal cum dividen di pasar reguler dan negosiasi ditetapkan pada 2 Januari 2026, sementara pembayaran dividen dijadwalkan berlangsung pada 15 Januari 2026.

Data Riset Terbaru:

• Tren Investor Asing di Bursa Efek Indonesia Q4 2025: Data terbaru dari Bank Indonesia menunjukkan bahwa aliran modal asing ke pasar modal Indonesia mulai membaik sejak Oktober 2025, dengan beli bersih mencapai Rp15 triliun dalam tiga bulan terakhir. Hal ini didorong oleh ekspektasi penurunan suku bunga acuan dan perbaikan fundamental ekonomi domestik.
• Analisis Sektor Transportasi: Sektor transportasi mengalami tekanan akibat kenaikan harga BBM dan biaya operasional yang meningkat. Namun, sebagian pelaku usaha mulai beralih ke kendaraan listrik sebagai strategi efisiensi biaya jangka panjang.
• Studi Kasus Transformasi Bisnis di Sektor Manufaktur: Perusahaan yang melakukan transformasi digital dan diversifikasi produk, seperti KRYA, menunjukkan pertumbuhan pendapatan rata-rata 15% per kuartal pasca restrukturisasi.

Infografis:

• IHSG vs Sektor Transportasi: IHSG naik 0,10% di tengah tekanan sektor transportasi yang anjlok 2,86%.
• Pembagian Dividen BSSR: USD20 juta (32,5% dari laba bersih) dibagikan kepada pemegang saham pada 15 Januari 2026.
• Kontrak KRYA: 10.000 unit sepeda motor listrik senilai Rp240 miliar, pengiriman mulai Maret 2026.

Pasar modal Indonesia menunjukkan dinamika yang menarik menjelang akhir tahun, dengan tekanan sektoral yang kontras terhadap sentimen investor asing yang tetap positif. Aksi korporasi seperti pembagian dividen dan kontrak besar menjadi katalis utama bagi sejumlah emiten. Investor perlu memperhatikan fundamental perusahaan dan tren makroekonomi dalam mengambil keputusan investasi. Diversifikasi portofolio dan memantau perkembangan kebijakan moneter global menjadi strategi penting di tengah volatilitas pasar yang masih tinggi.

Baca Berita dan Informasi Finance lainnya di Finance Page