China Permudah Pengajuan Visa untuk Warga India demi Genjot Sektor Pariwisata

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Pemerintah China baru-baru ini mengumumkan kebijakan baru yang memudahkan proses pengajuan visa bagi warga negara India. Inisiatif ini merupakan bagian dari strategi China untuk menarik lebih banyak wisatawan dari India, yang pasar pariwisatanya terus berkembang pesat. Langkah ini menyusul kembalinya penerbangan langsung antara kedua negara pada Oktober lalu, setelah sempat terhenti selama lima tahun.

Meskipun China dan India tetap bersaing dalam soal pengaruh geopolitik di kawasan, para pengamat mencatat bahwa hubungan bilateral keduanya perlahan mulai membaik. Sebagaimana dikutip dari SCMP, Minggu (21/12/2025), Wakil Presiden Centre for China and Globalisation di Beijing menyatakan bahwa tren besar yang sedang terjadi adalah keinginan China dan India untuk meningkatkan interaksi satu sama lain.

Kemudahan visa ini dinilai sebagai langkah strategis yang dapat membantu China menguasai sebagian besar dari pasar perjalanan luar negeri India yang sangat potensial. Berdasarkan data dari firma riset India, MarketsandMarkets, industri pariwisata India bernilai US$ 21,6 miliar pada tahun 2024 dan diproyeksikan akan tumbuh hingga mencapai US$ 61,7 miliar pada tahun 2033.

Presiden Indian Recreation Club yang berbasis di Hong Kong, Pradip Putatunda, menekankan bahwa wisatawan India cenderung lebih tertarik berkunjung ke China jika proses pengajuan visa dapat dilakukan secara cepat dan mudah. Ia menyambut baik inisiatif ini sebagai upaya yang dapat mendorong peningkatan arus kunjungan wisatawan.

Mulai 22 Desember, warga India kini dapat mengajukan permohonan visa ke China secara daring melalui platform resmi. Ini merupakan perubahan signifikan karena sebelumnya pemohon harus datang langsung ke kedutaan atau kantor konsuler pada tahap awal proses. Meskipun demikian, pengajuan daring tidak menghilangkan kewajiban pemohon untuk hadir secara fisik di Kedutaan Besar atau kantor konsuler China guna menyelesaikan proses evaluasi akhir dan verifikasi dokumen perjalanan, sebagaimana yang juga berlaku di banyak negara lain.

Dengan langkah ini, China berharap dapat memperkuat konektivitas dengan India, membuka peluang ekonomi baru, dan memperdalam hubungan budaya antar kedua bangsa. Di tengah persaingan strategis yang masih ada, upaya diplomasi melalui sektor pariwisata ini bisa menjadi jembatan yang membawa kedua negara lebih dekat satu sama lain.

Data riset terbaru dari World Tourism Organization (UNWTO) 2025 menunjukkan bahwa perjalanan lintas batas negara berkembang mengalami pertumbuhan sebesar 18% secara global, dengan Asia menjadi kawasan dengan pertumbuhan tertinggi. Studi dari McKinsey & Company juga mencatat bahwa generasi muda di India, khususnya usia 25โ€“40 tahun, semakin tertarik melakukan perjalanan ke destinasi yang sebelumnya dianggap rumit dari segi visa. Tren ini diperkuat oleh laporan Google Travel Insights yang menyebutkan peningkatan pencarian destinasi di China dari pengguna asal India sebesar 60% dalam dua tahun terakhir.

Infografis singkat:

  • Pertumbuhan pasar pariwisata India: dari US$ 21,6 miliar (2024) โ†’ proyeksi US$ 61,7 miliar (2033)
  • Peningkatan pencarian destinasi China oleh wisatawan India: +60% (2023โ€“2025)
  • Jumlah wisatawan India ke luar negeri 2024: sekitar 25 juta orang
  • Destinasi favorit baru: Jepang, Korea Selatan, dan kini China mulai naik daun

Studi kasus: Sebuah agen perjalanan di Mumbai melaporkan peningkatan permintaan paket wisata ke China sebesar 40% sejak pengumuman kebijakan visa daring. Sebagian besar peminat adalah keluarga muda dan generasi profesional yang ingin menjelajahi budaya dan sejarah China.

Langkah China ini bukan hanya soal pariwisata, tetapi juga strategi jangka panjang untuk membangun jembatan ekonomi dan budaya di tengah ketegangan geopolitik. Dengan mempermudah akses, China membuka pintu bagi pemahaman yang lebih dalam antar dua peradaban kuno yang kini menjadi kekuatan masa depan. Mungkin inilah awal dari era baru hubungan yang lebih humanis dan saling menguntungkan.

Baca Berita dan Informasi Finance lainnya di Finance Page

Tinggalkan Balasan