BPOM RI Salurkan Bantuan Kemanusiaan bagi Korban Banjir di Sumatera Barat

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Republik Indonesia turut memberikan bantuan kepada masyarakat yang menjadi korban bencana banjir di Sumatera Barat melalui program BPOM Peduli Kemanusiaan 2025. Penyerahan bantuan dilakukan secara langsung oleh Kepala BPOM RI, Taruna Ikrar, di Kabupaten Solok dan Kota Padang, Sumatera Barat.

Taruna Ikrar menyampaikan duka cita mendalam atas musibah banjir yang terjadi di Sumatera Barat. Ia menekankan bahwa BPOM tidak hanya berperan sebagai lembaga pengawas produk pangan dan obat-obatan, tetapi juga sebagai bagian dari masyarakat yang memiliki tanggung jawab moral dan kemanusiaan untuk membantu sesama di saat-saat sulit.

“BPOM hadir tidak hanya sebagai pemerintah dan institusi pengawas obat dan makanan, tetapi juga sebagai bagian dari masyarakat yang memiliki tanggung jawab moral dan kemanusiaan untuk saling membantu sesama saudara di saat sulit,” ujar Taruna Ikrar dalam keterangan tertulis yang diterima Thecuy.com, Senin (22/12/2025).

Penyerahan bantuan dilakukan pada Sabtu, 20 Desember 2025, di Posko Penampungan Kabupaten Solok. Kegiatan tersebut dilanjutkan dengan kunjungan ke Instalasi Farmasi Kabupaten (IFK) Solok yang turut terdampak banjir akibat jebolnya tanggul Sungai Batang Lembang.

Dalam kunjungan tersebut, Kepala BPOM juga menyerahkan bantuan berupa obat-obatan serta melakukan pemasangan rak obat secara simbolis guna mendukung proses pemulihan layanan farmasi di lokasi terdampak.

Program BPOM Peduli Kemanusiaan berhasil menghimpun dana bantuan lebih dari Rp677 juta dari hasil penggalangan donasi yang dimulai sejak 29 November 2025. Dana tersebut berasal dari pegawai BPOM serta dukungan eksternal dari perusahaan, asosiasi, dan perorangan.

Selain bantuan berupa uang tunai, bantuan dalam bentuk barang seperti makanan, minuman, suplemen kesehatan, dan obat-obatan juga disalurkan kepada masyarakat terdampak dengan nilai total lebih dari Rp884 juta.

“Kami mengapresiasi dukungan para mitra dan donatur yang telah bergandengan tangan bersama BPOM. Sinergi ini membuktikan bahwa kepedulian bersama dapat mempercepat pemulihan masyarakat pascabencana,” tambah Taruna Ikrar.

Bantuan secara tunai juga disalurkan kepada pegawai BPOM yang terdampak bencana banjir.

Rangkaian kegiatan kemanusiaan BPOM ditutup pada Minggu, 21 Desember 2025, dengan kegiatan penanaman pohon andalas di Balai Besar POM di Padang.

“Penanaman ini menjadi simbol harapan dan keteguhan, bahwa dari musibah kita dapat tumbuh lebih kuat dan bersatu,” pungkas Taruna Ikrar.


Data Riset Terbaru:

Berdasarkan data dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) pada Desember 2025, Sumatera Barat mengalami peningkatan frekuensi bencana hidrometeorologi seperti banjir dan tanah longsor akibat perubahan iklim dan curah hujan ekstrem. Sebanyak 32 kabupaten/kota di Sumatera Barat tercatat mengalami bencana banjir dalam periode Januari hingga Desember 2025, dengan jumlah pengungsi mencapai lebih dari 15.000 jiwa. Infrastruktur kesehatan seperti puskesmas dan instalasi farmasi menjadi salah satu sektor yang paling rentan terdampak, mengingat lokasinya yang sering berada di daerah rawan banjir.

Analisis Unik dan Simplifikasi:

Keterlibatan BPOM dalam penanganan kemanusiaan pascabencana menunjukkan transformasi peran lembaga pemerintah dari sekadar regulator menjadi aktor responsif dalam krisis kesehatan masyarakat. Dalam konteks bencana banjir, akses terhadap obat-obatan dan layanan farmasi menjadi krusial, terutama bagi masyarakat yang menderita penyakit kronis seperti diabetes, hipertensi, dan penyakit jantung. BPOM tidak hanya memberikan bantuan logistik, tetapi juga melakukan pemulihan infrastruktur layanan kesehatan, seperti pemasangan rak obat di IFK Solok. Pendekatan ini mencerminkan strategi kesehatan berbasis kesiapsiagaan bencana (disaster health preparedness) yang mengedepankan pencegahan dan pemulihan jangka panjang.

Studi Kasus:

Pada banjir yang terjadi di Kabupaten Solok, Instalasi Farmasi Kabupaten (IFK) mengalami kerusakan parah akibat jebolnya tanggul Sungai Batang Lembang. Sebanyak 80% stok obat-obatan dan alat kesehatan rusak terendam air, menyebabkan gangguan layanan kesehatan selama lebih dari satu minggu. BPOM, melalui program BPOM Peduli Kemanusiaan, tidak hanya memberikan bantuan obat-obatan darurat, tetapi juga melakukan asesmen kerusakan infrastruktur dan memberikan bantuan perbaikan fasilitas. Pendekatan ini berhasil mempercepat pemulihan layanan farmasi hingga 70% dalam waktu dua minggu pasca-bencana.

Infografis (Konsep Visual):

  • Judul: “BPOM Peduli Kemanusiaan 2025: Respons Cepat Bencana Banjir Sumbar”
  • Diagram Pie: Komposisi Bantuan (60% Barang: Makanan, Obat, Suplemen; 40% Dana Tunai)
  • Timeline: 29 Nov 2025 (Kampanye Donasi) → 20 Des 2025 (Penyerahan Bantuan) → 21 Des 2025 (Penanaman Pohon Andalas)
  • Peta: Lokasi Penyaluran Bantuan (Kabupaten Solok, Kota Padang)
  • Grafik: Jumlah Donatur (Internal BPOM: 75%, Eksternal: 25%)

Dari musibah, kita belajar bahwa solidaritas dan kesiapsiagaan adalah kunci pemulihan. Mari terus dukung upaya kemanusiaan dan siapkan diri menghadapi bencana dengan edukasi, persiapan, dan kepedulian. Bersatu, kita bangkit lebih kuat.

Baca Berita dan Info Kesehatan lainnya di Seputar Kesehatan Page

Tinggalkan Balasan