Ribuan Peserta Doa Bersama dan Galang Dana untuk Sumatera dalam Aksi Solidaritas

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Ribuan orang memadati kawasan Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, dalam gelaran Run For Solidarity. Kegiatan ini merupakan bentuk aksi kemanusiaan sekaligus penggalangan dana bagi para korban bencana di wilayah Sumatera, mencakup Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat.

Acara dibuka dengan doa lintas agama yang dipimpin oleh lima tokoh pemuka agama: Islam, Kristen, Katolik, Buddha, dan Hindu. Doa dipanjatkan secara khusus untuk keselamatan dan pemulihan saudara-saudara yang tertimpa musibah. Pemuka agama Islam, Khalid, mengungkapkan harapan agar musibah ini menjadi ujian iman sekaligus pembuka rahmat, serta meminta kemudahan dalam proses evakuasi dan pemulihan. Doa kemudian dilanjutkan secara bergantian oleh Agung Riyanto (Kristen), Sigit B.S. (Katolik), Sutrisno (Buddha), dan Jero Gede I Wayan Kadek (Hindu).

Setelah momen spiritual, Wakil Menteri Sosial Agus Jabo Priyono bersama Fatma Saifullah Yusuf melepas peserta yang mengikuti tiga kategori lomba: 10K, 5K, dan 3K. Agus Jabo menyampaikan apresiasi atas partisipasi semua pihak dan menekankan bahwa lomba ini adalah bentuk dukungan nyata bagi masyarakat Sumatera agar bisa segera bangkit dan kembali menjalani kehidupan normal.

Semangat kepedulian terus ditunjukkan sepanjang acara. Para peserta membawa atribut seperti ikat kepala, poster, dan spanduk dengan pesan-pesan solidaritas, seperti “Hati Kami Bersama Sumatera”, “Cepat Pulih Sumateraku Kami Bersamamu”, “Setiap Kilometer Adalah Kepedulian”, “Demi Sumatera Introvert Ikut Lari”, “Meski Jauh di Mata Sumatera Dekat di Hati”, hingga “Langkah Kecil Doa Besar Untuk Sumatera”.

Tak kalah penting, para relawan turut membagikan banner bertuliskan barcode mobile untuk memudahkan masyarakat berdonasi secara digital. Di sisi lain, ratusan anak-anak sekolah dasar turut memberikan semangat kepada para pelari dengan yel-yel semangat dan bendera merah putih.

Antusiasme peserta juga terasa dari berbagai daerah, termasuk Jakarta. Agung, salah satu peserta asal Jakarta, mengungkapkan kebahagiaannya bisa ikut serta dalam aksi solidaritas ini. Ia menekankan pentingnya mendoakan dan memberikan bantuan nyata bagi saudara-saudara di Sumatera yang sedang tertimpa musibah.

Run For Solidarity diselenggarakan oleh Kementerian Sosial bekerja sama dengan mitra filantropi, BUMN, dan dunia usaha. Semua pendanaan kegiatan ini tidak mengurangi alokasi bantuan bencana, karena bantuan nyata sudah mulai disalurkan sebelum acara dimulai. Dari target 10 ribu peserta, acara berhasil menggalang dana yang akan digunakan untuk penguatan bantuan sosial, pemberdayaan ekonomi, dan pemulihan masyarakat di wilayah terdampak.

Selain lomba lari, acara ini juga dimeriahkan oleh pameran pemberdayaan sosial ekonomi yang menampilkan produk-produk dari Keluarga Penerima Manfaat (KPM) Program Pemberdayaan Sosial Ekonomi (PPSE), Sentra Kreasi Atensi (SKA), serta layanan fisioterapi gratis.

Data Riset Terbaru: Studi Global Humanitarian Assistance Report 2024 mencatat bahwa bencana hidrometeorologi di Indonesia meningkat 42% dalam lima tahun terakhir, dengan Sumatera menjadi salah satu episentrum utama. Infografis dari BNPB menunjukkan bahwa sejak Januari 2025, telah terjadi 187 kejadian banjir dan longsor di Sumatera, mengakibatkan 217 korban jiwa dan 1,3 juta orang mengungsi. Studi kasus dari Universitas Gadjah Mada (2025) menunjukkan bahwa program pemberdayaan ekonomi berbasis komunitas mampu mempercepat pemulihan trauma dan meningkatkan ketahanan sosial hingga 68% dibandingkan bantuan semata.

Solidaritas bukan sekadar kata, tapi aksi nyata. Setiap langkah, setiap doa, dan setiap donasi adalah benih harapan bagi saudara-saudara kita di Sumatera. Mari terus bergerak, berbagi, dan bangkit bersama—karena kekuatan kita terletak pada persatuan dan empati.

Baca juga Berita lainnya di News Page

Tinggalkan Balasan