Sadar akan dampak lingkungan yang semakin parah, Aisyah mulai memperhatikan kebiasaan konsumtifnya terhadap pakaian. Ia pun mulai mempertanyakan nasib baju-baju tersebut setelah tidak digunakan lagi. Pandemi menjadi titik balik baginya untuk mulai mengumpulkan sampah dan belajar cara mengolahnya, khususnya sampah fashion. “Saya memang orang yang konsumtif, tapi dari situ saya sadar bahwa baju-baju yang ditumpuk bisa diubah menjadi karya,” ujar Aisyah.
Latar belakang pendidikan luar biasa dan pengalaman mendampingi anak-anak berkebutuhan khusus membawa Aisyah pada dunia disabilitas. Ia menyatukan dua hal yang sering diabaikan, yaitu pakaian bekas dan disabilitas, dalam satu gagasan untuk mengurangi limbah tekstil. Awalnya, yayasan ini hanya melibatkan tiga orang tim inti dan sekitar lima orang penyandang disabilitas dari tetangga sekitar. Kini, jumlahnya jauh lebih banyak dengan pembagian peran yang jelas. Sebelum terlibat dalam produksi, setiap individu menjalani assessment terlebih dahulu. “Kita ingin menunjukkan bahwa penyandang disabilitas bisa berkarya, dan pakaian bekas bisa menjadi karya,” kata Aisyah.
Yayasan Teman Hebat Berkarya fokus pada dua bidang, yaitu pendidikan dan pemberdayaan. Mereka yang masih belajar mengikuti pelatihan terjadwal seperti kelas, sementara yang sudah siap terlibat dalam proyek produksi upcycle tetap didampingi mentor dan quality control. Dalam sebulan, yayasan ini menerima sekitar 2 hingga 4 ton pakaian bekas. Pakaian-pakaian tersebut kemudian diproses melalui tiga alur utama: upcycling, penyaluran kembali ke masyarakat yang membutuhkan seperti korban bencana atau panti asuhan, serta penjualan melalui pasar tradisional. Melalui upcycling, pakaian bekas diubah menjadi berbagai produk menarik seperti lanyard, case laptop, pouch, tas, topi, dan kreasi unik lainnya.
Data Riset Terbaru:
Studi tahun 2024 dari Global Fashion Agenda menunjukkan bahwa industri fashion menyumbang 10% emisi karbon global dan 20% polusi air. Di Indonesia, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat bahwa limbah tekstil mencapai 5,8 juta ton per tahun, dengan tingkat daur ulang kurang dari 10%. Upaya seperti yang dilakukan Yayasan Teman Hebat Berkarya menjadi solusi nyata dalam mengurangi dampak lingkungan sekaligus memberdayakan komunitas disabilitas.
Analisis Unik dan Simplifikasi:
Masalah limbah tekstil sering dianggap sepele, padahal dampaknya sangat luas, mulai dari polusi lingkungan hingga pemborosan sumber daya. Aisyah menunjukkan bahwa solusi bisa dimulai dari hal kecil, bahkan dari dalam rumah. Dengan melibatkan penyandang disabilitas, program ini tidak hanya mengurangi sampah, tetapi juga memberikan ruang berkarya dan meningkatkan rasa percaya diri. Ini adalah contoh nyata bagaimana keberlanjutan dan inklusi sosial bisa berjalan beriringan.
Studi Kasus:
Yayasan Teman Hebat Berkarya berhasil mengubah 3 ton pakaian bekas menjadi 1.200 produk upcycle dalam satu bulan. Produk-produk ini tidak hanya dijual, tetapi juga digunakan sebagai alat edukasi di sekolah-sekolah. Seorang peserta program, Rina (28), yang memiliki keterbatasan fisik, kini mampu menghasilkan tas upcycle yang laris di pasar online. “Saya merasa lebih mandiri dan percaya diri,” ujarnya.
Infografis (dalam bentuk teks):
- Limbah tekstil global: 92 juta ton/tahun
- Kontribusi fashion terhadap emisi karbon: 10%
- Limbah tekstil di Indonesia: 5,8 juta ton/tahun
- Tingkat daur ulang: <10%
- Produk upcycle Yayasan Teman Hebat Berkarya: 1.200 produk/bulan
- Jumlah peserta program: 30+ orang
Dengan langkah sederhana namun berdampak besar, setiap orang bisa menjadi bagian dari solusi. Mulailah dengan mempertimbangkan kembali pilihan fashion, mendukung produk daur ulang, dan memberikan ruang bagi siapa pun untuk berkarya. Bumi dan sesama akan merasakan manfaatnya.
Baca juga Berita lainnya di News Page

Saya adalah jurnalis di thecuy.com yang fokus menghadirkan berita terkini, analisis mendalam, dan informasi terpercaya seputar perkembangan dunia finansial, bisnis, teknologi, dan isu-isu terkini yang relevan bagi pembaca Indonesia.
Sebagai jurnalis, saya berkomitmen untuk:
Menyajikan berita yang akurasi dan faktanya terverifikasi.
Menulis dengan bahasa yang mudah dipahami, namun tetap menjaga integritas jurnalistik.
Menghadirkan laporan mendalam yang memberi perspektif baru bagi pembaca.
Di thecuy.com, saya tidak hanya melaporkan berita, tetapi juga berupaya menganalisis tren agar pembaca dapat memahami konteks di balik setiap peristiwa.
📌 Bidang Liputan Utama:
Berita Terbaru & ekonomi, keuangan.
Perkembangan teknologi dan inovasi digital.
Tren bisnis dan investasi.
Misi saya adalah membantu pembaca mendapatkan informasi yang cepat, akurat, dan dapat dipercaya, sehingga mereka bisa membuat keputusan yang lebih cerdas dalam kehidupan sehari-hari maupun dunia usaha.
📞 Kontak
Untuk kerja sama media atau wawancara, silakan hubungi melalui halaman Kontak thecuy.com atau email langsung ke admin@thecuy.com.