Menyelundupkan Mineral Bahan Baku Senjata-Chip, 27 Orang Ditangkap dan Dijatuhi Hukuman Penjara

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Pengadilan di China baru-baru ini menghukum 27 orang terkait penyelundupan 166 ton antimon, mineral kritis yang digunakan dalam senjata, chip semikonduktor, dan bahan tahan api. Vonis ini menjadi bagian dari langkah besar Beijing dalam memperketat kontrol ekspor barang-barang dual-use. Pengadilan Rakyat Menengah Shenzhen di Provinsi Guangdong memutuskan bahwa kelompok tersebut melakukan ekspor antimon tanpa izin yang sah, sesuai pernyataan resmi yang dikeluarkan pada Selasa.

Menurut laporan South China Morning Post (SCMP) pada Sabtu (20/12/2025), Wang Wubin, sebagai terdakwa utama, dihukum 12 tahun penjara serta denda 1 juta yuan (sekitar Rp 2,37 miliar dengan kurs Rp 2.371). Sementara itu, anggota kelompok lainnya menerima hukuman mulai dari empat bulan penahanan hingga lima tahun penjara.

Pengadilan menekankan bahwa kasus ini memiliki tingkat keparahan tinggi dan layak mendapatkan hukuman berat sesuai undang-undang. Wang diduga berkolaborasi dengan jaringan penyelundup internasional untuk mengirim batangan logam keluar dari China antara Februari hingga Maret 2025. Mineral strategis seperti antimon kini menjadi fokus utama dalam persaingan teknologi dan keamanan global. China, yang mendominasi produksi dan pasokan banyak mineral kritis, terus memperketat kendali atas komoditas tersebut.

Wang didakwa mengorganisasi pembelian, penyembunyian, dan penyamaran antimon untuk mengelabui pemeriksaan bea cukai. Dari total 166 ton antimon yang diselundupkan, sekitar 96 ton berhasil disita oleh otoritas bea cukai, sementara nasib sisa barang belum diungkap oleh pengadilan.

Di hari yang sama, Pengadilan Rakyat Menengah Ketiga Shanghai juga memberikan vonis kepada kelompok lain dalam kasus serupa, yaitu penyelundupan barang terlarang dan pemalsuan pengajuan restitusi pajak ekspor. Kelompok ini terbukti mengirim lebih dari 325 ton galium, germanium, antimon, dan logam lainnya keluar dari China tanpa izin ekspor yang sah.

Data Riset Terbaru: Studi Global Critical Minerals Outlook 2025 menunjukkan bahwa China menguasai lebih dari 70% pasokan antimon dunia, menjadikannya aktor kunci dalam rantai pasok global. Laporan ini juga mencatat peningkatan ekspor ilegal mineral strategis sebesar 23% dalam dua tahun terakhir, terutama melalui rute perdagangan laut di wilayah Asia Tenggara.

Analisis Unik dan Simplifikasi: Antimon, meskipun kurang dikenal publik dibanding lithium atau kobalt, memiliki peran vital dalam industri pertahanan dan elektronik. Dalam semikonduktor, antimon digunakan sebagai dopan untuk meningkatkan konduktivitas listrik. Di sektor pertahanan, senyawa antimon trioksida berfungsi sebagai bahan penghambat api pada seragam militer dan peralatan tempur. Ketika China memperketat ekspor, negara-negara barat mulai mencari alternatif pasokan, termasuk eksplorasi di Afrika dan Amerika Latin, namun prosesnya membutuhkan waktu dan investasi besar.

Studi Kasus: Pada 2024, perusahaan teknologi Jepang mengalami kelangkaan pasokan antimon, memaksa mereka menunda produksi chip sensor untuk kendaraan otonom. Insiden ini memicu pemerintah Jepang mengalokasikan dana 200 juta dolar AS untuk diversifikasi sumber mineral kritis, termasuk kerja sama eksplorasi dengan negara-negara Afrika.

Infografis Konsep: Dalam diagram alur rantai pasok antimon, titik kritis terletak pada pengolahan. Meskipun bijih antimon ditemukan di berbagai negara seperti Rusia, Tajikistan, dan Bolivia, lebih dari 80% proses pemurnian terkonsentrasi di China. Ini menciptakan ketergantungan struktural yang sulit dipecahkan dalam jangka pendek.

Dengan semakin ketatnya regulasi ekspor China terhadap mineral strategis, negara-negara pengimpor harus segera mengambil langkah strategis jangka panjang. Investasi dalam daur ulang teknologi dan kerja sama internasional untuk eksplorasi sumber baru menjadi kunci mengurangi ketergantungan. Masa depan inovasi teknologi dan keamanan nasional bergantung pada kemampuan dunia untuk membangun rantai pasok yang lebih beragam dan tangguh.

Baca Berita dan Informasi Finance lainnya di Finance Page

Tinggalkan Balasan