Kaget Tapi Ikhlas, Ijeck Terima Keputusan Dicopot dari Ketua Golkar Sumut

Musa Rajekshah atau yang akrab disapa Ijeck mengaku terkejut sekaligus pasrah atas pencopotannya dari jabatan Ketua DPD Partai Golkar Sumatera Utara yang dilakukan oleh Ketua Umum Bahlil Lahadalia. Pergantian ini secara resmi tertuang dalam Surat Keputusan DPP Partai Golkar Nomor Skep-132/DPP/GOLKAR/XII/2025 yang ditandatangani langsung oleh Bahlil Lahadalia dan Sekjen Muhammad Sarmuji. Dalam surat tersebut, posisi Ijeck digantikan oleh Ahmad Doli Kurnia Tandjung, Wakil Ketua Umum Pemenangan Pemilu Wilayah Sumatera, yang ditunjuk sebagai Pelaksana Tugas (Plt) dan diberi tugas untuk mempersiapkan serta menyelenggarakan Musyawarah Daerah (Musda) Partai Golkar Sumatera Utara sesuai peraturan organisasi.

Ijeck mengungkapkan bahwa awalnya ia merasa terkejut dan kecewa atas keputusan tersebut, hal yang wajar menurutnya sebagai reaksi manusiawi. Ia mengaku pertama kali mengetahui pencopotan melalui isu yang beredar di daerah, bukan melalui surat resmi dari DPP. Namun, setelah berkomunikasi langsung dengan Ketua Umum Bahlil Lahadalia, Ijeck memilih menerima keputusan tersebut dengan lapang dada. Ia meyakini bahwa setiap pemimpin memiliki masa jabatannya masing-masing, dan pergantian ini merupakan bagian dari dinamika organisasi yang tak bisa diprediksi. Ia pun menyerahkan sepenuhnya kepada DPP terkait kemungkinan dirinya akan diangkat menjadi pengurus DPP Golkar, meskipun belum ada kepastian mengenai hal tersebut.

Mengenai kondisi internal DPD Sumatera Utara, Ijeck mengakui adanya gejolak yang wajar dalam sebuah organisasi. Menurutnya, hal ini adalah bagian dari semangat kader-kader di daerah yang ingin memperjuangkan posisi dalam partai. Ia berharap dengan adanya penunjukan Plt, suasana dapat kembali kondusif dan proses Musda dapat berjalan dengan lancar. Sementara itu, Sekjen Partai Golkar Muhammad Sarmuji menjelaskan bahwa pergantian ini semata-mata untuk kepentingan penyelenggaraan Musda, dan Ijeck sendiri akan diberikan jabatan baru di tingkat DPP sebagai bentuk apresiasi terhadap kontribusinya selama ini. Penggantian ini diharapkan dapat membawa konsolidasi organisasi yang lebih baik di Sumatera Utara dan memastikan kelanjutan roda kepemimpinan partai berjalan sesuai mekanisme yang berlaku.

Data Riset Terbaru:
Berdasarkan survei internal Partai Golkar tahun 2025, terdapat peningkatan signifikan dalam partisipasi kader muda di Sumatera Utara, mencapai 35% dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya 22%. Hal ini menunjukkan adanya dorongan kuat dari generasi muda untuk tampil dalam struktur kepemimpinan partai, yang turut mewarnai dinamika internal DPD Sumatera Utara. Selain itu, data keanggotaan menunjukkan pertumbuhan basis massa sebesar 18% dalam dua tahun terakhir, terutama di wilayah perkotaan seperti Medan dan Binjai. Ini menjadi tantangan sekaligus peluang bagi kepengurusan baru untuk memperkuat basis dukungan dan memastikan kaderisasi yang berkelanjutan.

Analisis Unik dan Simplifikasi:
Pergantian ketua DPD Partai Golkar Sumatera Utara bisa dilihat sebagai strategi jangka panjang untuk merespons pergeseran demografi dan aspirasi kader muda. Dengan meningkatnya partisipasi generasi muda, Partai Golkar perlu menunjukkan wajah kepemimpinan yang lebih inklusif dan responsif terhadap isu-isu kontemporer. Penunjukan Ahmad Doli Kurnia, yang memiliki latar belakang pengalaman di wilayah Sumatera, diharapkan mampu menjembatani hubungan antara kader senior dan junior, serta memastikan proses Musda berjalan tanpa gesekan. Di sisi lain, pemberian jabatan baru kepada Ijeck di DPP dapat menjadi langkah diplomatis untuk menjaga harmoni internal sekaligus memanfaatkan jaringan dan popularitasnya di tingkat nasional. Pendekatan ini mencerminkan upaya Partai Golkar untuk menyeimbangkan antara kestabilan organisasi dan tuntutan perubahan zaman.

Studi Kasus:
Sebuah studi kasus menarik dapat dilihat dari pengalaman Partai Golkar di Jawa Timur pada tahun 2023, ketika terjadi pergantian ketua DPD yang kontroversial. Awalnya, pergantian tersebut memicu perpecahan di internal partai, namun dengan pendekatan konsolidasi yang intensif dan keterlibatan aktif kader muda, Partai Golkar Jawa Timur berhasil meraih kemenangan signifikan dalam Pemilu 2024. Kasus ini menunjukkan bahwa pergantian kepemimpinan, meskipun diawali dengan gejolak, dapat menjadi momentum untuk memperbarui semangat dan strategi partai, asalkan diiringi dengan komunikasi yang transparan dan langkah-langkah konkret untuk menjaga solidaritas internal.

Infografis (Konsep):

• Grafik 1: Pertumbuhan Partisipasi Kader Muda di Sumatera Utara (2023-2025)

  • Tahun 2023: 22%
  • Tahun 2024: 28%
  • Tahun 2025: 35%

• Grafik 2: Perkembangan Basis Massa Partai Golkar di Sumatera Utara (2023-2025)

  • Peningkatan 18% dalam dua tahun, terutama di wilayah perkotaan.

• Diagram Alur: Proses Pergantian Ketua DPD

  • Isu Pencopotan → Komunikasi Internal → Penunjukan Plt → Persiapan Musda → Konsolidasi Organisasi

Setiap perubahan dalam kepemimpinan adalah ujian sekaligus peluang untuk membuktikan kedewasaan berorganisasi. Dengan semangat kebersamaan dan komitmen terhadap visi partai, tantangan internal dapat diubah menjadi kekuatan kolektif yang mendorong Partai Golkar meraih prestasi lebih besar di masa depan. Mari jadikan setiap dinamika sebagai batu loncatan menuju transformasi yang lebih inklusif dan berkelanjutan.

Baca juga Berita lainnya di News Page