Perempuan asal Surabaya, Lilla Syifa atau akrab disapa Cipa (29), ternyata mengidap penyakit diabetes tipe 1,5 atau lebih dikenal dengan LADA (Latent Autoimmune Diabetes in Adults). Penyakit ini muncul karena gaya hidupnya yang tidak sehat selama ini.
Cipa mengaku sangat menyukai makanan dan minuman manis setiap harinya, seperti jajanan viral, matcha, dan lain-lain. Selain itu, ia juga jarang berolahraga dan sering begadang, membuat pola tidurnya buruk.
Menurut Cipa, sebelum benar-benar didiagnosis mengalami diabetes, ada beberapa gejala yang sebenarnya sudah muncul sebelumnya. Namun, tanda-tanda ini dianggapnya tidak jelas dan tidak terlalu diperhatikan. Butuh waktu yang cukup lama baginya untuk menyadari bahwa ada masalah gula di dalam tubuhnya.
Salah satu gejala yang dirasakan Cipa adalah kram kaki yang tiba-tiba muncul, seperti di betis atau jari kaki. Awalnya, Cipa mengira kram ini disebabkan oleh sepatu hak tinggi yang sering dikenakannya.
“Sekitar Mei atau Juni 2025, aku sering kram kaki seperti di betis atau jari kaki yang tiba-tiba melengkung. Aku pertama nggak nyadar, mungkin karena sepatu nggak enak karena pakai heels terus ya,” kata Cipa kepada Thecuy.com, Jumat (19/12/2025).
Gejala lain yang terasa adalah rasa haus ekstrem atau polidipsia. Padahal, Cipa mengaku sudah minum cukup banyak air dalam sehari.
“Aku gampang banget haus padahal minumku banyak banget. Bahkan bibir bener-bener kering. Keringnya sampai orang-orang notice ya, sampai ngelopek semua,” katanya.
“Jadi sempat naik ojol, lagi macet-macetan dan air yang aku bawa itu habis. Bener-bener yang kelabakan cari air. Haus banget, dahaga kayak di padang gurun,” sambungnya.
Tanda-tanda lain yang muncul adalah poliuria atau sering kencing. Kondisi ini terjadi karena kadar gula tinggi membuat ginjal bekerja ekstra keras menyaring dan membuang glukosa berlebih melalui urine, sehingga volume urine meningkat drastis.
“Sehari tuh banyak banget deh. Kayak 10 menit udah pipis lagi. Nah dari situ aku mulai nyadarnya. Kepala juga kayak keliyengan gitu, pusing banget, lemas, lunglai,” katanya.
Diabetes yang diidap Cipa membuatnya harus mendapatkan perawatan intensif dari dokter. Gula darahnya mencapai 356 mg/dl dan jumlah HbA1c (Hemoglobin A1c) mencapai 11,5 persen. Kondisi ini membuatnya mengalami koma dan harus dirawat di ICU.
“Sekitar tanggal 17 Agustus malam, aku hilang kesadaran kurang lebih 12 hari. Akhirnya aku masuk ICU, sampai infus aku ditaruh ke leher. Aku akhirnya pasang ventilator,” katanya.
“Kayak makan aku dari hidung, pokoknya semua aku pasang alat,” sambungnya.
Dokter juga sempat menyarankan agar Cipa melakukan cuci darah (hemodialisis) karena fungsi ginjalnya hanya tersisa 10 persen dan fungsi pankreas juga menurun. Namun, cuci darah tersebut tidak dilakukan karena fungsi ginjal Cipa perlahan mulai membaik.
“Udah keracunan gula gitu ya. Waktu itu dokter bilang aku ada kemungkinan hilang ingatan, kemungkinan hilang kemampuan motorik,” katanya.
“Karena bener-bener, itu kan udah komplikasi ya bukan sekadar nurunin makan gula doang, udah kena ke organ-organ lainnya. Gulanya merusak organ lainnya,” sambungnya.
Data Riset Terbaru
Berdasarkan survei oleh International Diabetes Federation (IDF) 2023, sekitar 463 juta orang dewasa di seluruh dunia hidup dengan diabetes, dan diperkirakan jumlah ini akan meningkat menjadi 700 juta pada tahun 2045. Di Indonesia, prevalensi diabetes pada usia 20-79 tahun mencapai 8,5%, dengan banyak kasus yang tidak terdiagnosis. Studi dari Universitas Airlangga (2024) menunjukkan bahwa gaya hidup modern, termasuk konsumsi makanan manis dan kurangnya aktivitas fisik, menjadi faktor utama meningkatnya kasus diabetes di kalangan usia muda.
Analisis Unik dan Simplifikasi
Kasus Cipa mencerminkan tren global di mana penyakit diabetes tidak lagi hanya menyerang usia lanjut. Penyakit ini kini semakin banyak ditemukan pada usia produktif, bahkan di bawah 30 tahun. Penyebab utamanya adalah perubahan gaya hidup, termasuk pola makan tinggi gula, kurangnya aktivitas fisik, dan pola tidur yang buruk. LADA, atau diabetes tipe 1,5, merupakan bentuk diabetes yang sering kali terlewatkan karena gejalanya mirip dengan diabetes tipe 2, namun sebenarnya merupakan penyakit autoimun.
Studi Kasus dan Infografis
Cipa merupakan contoh nyata bagaimana gejala awal diabetes sering diabaikan. Kram kaki, haus berlebihan, dan sering buang air kecil adalah tanda-tanda awal yang seharusnya segera diwaspadai. Infografis sederhana dapat membantu masyarakat mengenali tanda-tanda ini:
- Kram Kaki: Sering terjadi tanpa sebab jelas
- Haus Ekstrem: Minum banyak tapi tetap merasa haus
- Sering Buang Air Kecil: Frekuensi buang air kecil meningkat drastis
- Lemah dan Pusing: Merasa lemas dan pusing tanpa alasan yang jelas
Pola hidup sehat, termasuk diet seimbang, olahraga rutin, dan tidur yang cukup, merupakan kunci utama dalam pencegahan diabetes. Deteksi dini dan perubahan gaya hidup dapat mencegah komplikasi serius seperti kerusakan ginjal, koma, dan bahkan kematian. Jangan abaikan gejala awal, karena kesehatan adalah investasi terbaik untuk masa depan.
Baca Berita dan Info Kesehatan lainnya di Seputar Kesehatan Page

Saya adalah jurnalis di thecuy.com yang fokus menghadirkan berita terkini, analisis mendalam, dan informasi terpercaya seputar perkembangan dunia finansial, bisnis, teknologi, dan isu-isu terkini yang relevan bagi pembaca Indonesia.
Sebagai jurnalis, saya berkomitmen untuk:
Menyajikan berita yang akurasi dan faktanya terverifikasi.
Menulis dengan bahasa yang mudah dipahami, namun tetap menjaga integritas jurnalistik.
Menghadirkan laporan mendalam yang memberi perspektif baru bagi pembaca.
Di thecuy.com, saya tidak hanya melaporkan berita, tetapi juga berupaya menganalisis tren agar pembaca dapat memahami konteks di balik setiap peristiwa.
📌 Bidang Liputan Utama:
Berita Terbaru & ekonomi, keuangan.
Perkembangan teknologi dan inovasi digital.
Tren bisnis dan investasi.
Misi saya adalah membantu pembaca mendapatkan informasi yang cepat, akurat, dan dapat dipercaya, sehingga mereka bisa membuat keputusan yang lebih cerdas dalam kehidupan sehari-hari maupun dunia usaha.
📞 Kontak
Untuk kerja sama media atau wawancara, silakan hubungi melalui halaman Kontak thecuy.com atau email langsung ke admin@thecuy.com.