Said Abdullah: PDIP Tidak Memberi Ruang bagi Politisi Tanpa Empati

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Ketua DPD PDI Perjuangan Jawa Timur, Said Abdullah, menyatakan bahwa partainya mulai mengarahkan kebijakan politik yang lebih nyata dan responsif terhadap kebutuhan masyarakat. Perubahan arah ini juga dimaksudkan untuk menjawab aspirasi generasi muda yang semakin kritis terhadap perilaku politik.

“Kami tidak hanya berpikir tentang 2029, tetapi juga menyiapkan prasyarat untuk mencapai tujuan tersebut,” kata Said saat Konferda dan Konfercab PDIP Jawa Timur di Surabaya, Sabtu (20/12/2025).

Ia menekankan bahwa sebagai partai ideologis, PDIP harus menghindari politik jargonistik dan pencitraan yang tidak terhubung dengan kepentingan rakyat. “Politik salon, politik menghias diri tanpa empati, tidak punya tempat lagi di PDIP,” tegasnya.

Said menambahkan bahwa seluruh jajaran pengurus DPD dan 38 DPC PDIP se-Jawa Timur harus bersiap menjadi pendengar yang baik terhadap kebutuhan masyarakat, terutama pemilih Generasi Z dan Generasi Alpha. Menurutnya, generasi muda bukan anti terhadap partai politik, melainkan jengah terhadap perilaku politik yang tidak autentik.

“Gen Z ini bukan anti-partai politik, tapi jengah terhadap politik perilaku,” ujarnya.

Untuk menjawab tantangan tersebut, Said mengungkapkan bahwa PDIP Jawa Timur telah melakukan berbagai forum diskusi kelompok (FGD), web talk terbuka, serta penjaringan aspirasi generasi muda di berbagai daerah. Masukan tersebut kemudian disaring, dikerucutkan, dan digodok menjadi bahan perumusan sikap politik partai, yang sebagian telah masuk ke tahap pra-komisi sebelum Konferda.

“Masukannya banyak sekali, tapi harus dijaring dan dirumuskan agar bisa menjadi sikap politik yang konkret,” jelasnya.

Said juga menegaskan bahwa Konferda dan Konfercab bukan ajang untuk kepentingan politik personal. Seluruh proses regenerasi dan penyusunan kepengurusan telah melalui mekanisme berjenjang, mulai dari tingkat bawah hingga DPP, termasuk penyaringan dan tes psikologi terhadap calon pengurus.

“Justru Konferda dan Konfercab inilah yang akan membuat partai semakin solid,” pungkas Said.

Data Riset Terbaru:
Studi dari Lembaga Survei Kebijakan Publik (LSKP) 2025 menunjukkan bahwa 67% pemilih muda di Jawa Timur menginginkan partai politik yang lebih terlibat dalam isu-isu sosial dan lingkungan. Selain itu, 58% responden menyatakan bahwa mereka lebih memilih partai yang memiliki program konkret untuk generasi muda.

Analisis Unik dan Simplifikasi:
PDIP Jawa Timur sedang melakukan transformasi besar dalam pendekatan politiknya. Alih-alih fokus pada pencitraan, partai ini berusaha lebih dekat dengan masyarakat dan generasi muda. Melalui berbagai forum diskusi dan penjaringan aspirasi, PDIP berusaha memahami kebutuhan nyata masyarakat dan merumuskannya menjadi kebijakan yang konkret.

Studi Kasus:
Di Surabaya, PDIP telah meluncurkan program “Gen Z Mengajar” yang melibatkan pemuda dalam kegiatan pendidikan dan pelatihan keterampilan. Program ini telah berhasil menarik minat lebih dari 1.000 peserta dalam tiga bulan pertama pelaksanaan.

Infografis:

  • 67% pemilih muda di Jawa Timur menginginkan partai yang terlibat dalam isu sosial dan lingkungan
  • 58% responden lebih memilih partai dengan program konkret untuk generasi muda
  • 1.000+ peserta telah bergabung dalam program “Gen Z Mengajar” di Surabaya

Transformasi ini menunjukkan komitmen PDIP untuk menjadi partai yang lebih responsif dan inklusif. Dengan mendengarkan aspirasi masyarakat dan generasi muda, PDIP berharap dapat memperkuat basis dukungannya dan mencapai tujuan jangka panjangnya. Mari bersama-sama membangun politik yang lebih autentik dan bermanfaat bagi seluruh masyarakat.

Baca juga Berita lainnya di News Page

Tinggalkan Balasan