Seorang perempuan berusia dua puluh lima tahun dari Tiongkok menerapkan program penurunan berat badan yang sangat ketat selama setengah tahun. Pola makannya hanya terdiri dari daging ayam dan sayuran brokoli yang direbus. Ia membagikan pengalamannya melalui media sosial, menyatakan bahwa meski menghindari makanan bergulai tinggi dan karbohidrat kompleks, sesekali ia menikmati sepotong kecil kentang.
Namun, gejala kesehatan mulai muncul dan terus diabaikan. Ia merasakan wajah menjadi pucat, kelelahan terus-menerus, serta kelemahan fisik. Puncaknya, ia mengalami kram perut yang sangat parah sehingga harus segera dirujuk ke Rumah Sakit Rakyat Xi’an.
Dokter yang menangani kasus tersebut mengungkapkan diagnosis: pankreatitis akut berat. Kondisi ini adalah peradangan pada organ pankreas yang terjadi ketika enzim pencernaan justru menyerang jaringan pankreas itu sendiri. Gejalanya mencakup nyeri perut yang hebat, masalah pencernaan, dan dapat menyebabkan komplikasi serius jika tidak segera ditangani.
Tes laboratorium menunjukkan kadar amilase dalam darah pasien mencapai sepuluh kali lipat dari nilai normal. Amilase adalah enzim yang diproduksi oleh pankreas dan kelenjar ludah untuk membantu memecah karbohidrat. Akumulasi enzim ini di pankreas menyebabkan organ tersebut seolah-olah ‘mencerna dirinya sendiri’, yang mengakibatkan peradangan hebat dan kondisi pankreatitis akut yang mengancam jiwa.
Para ahli medis menjelaskan bahwa keluhan yang dialami wanita tersebut kemungkinan besar disebabkan oleh pola makan yang sangat rendah lemak dalam jangka waktu yang lama. Meski terlihat sehat, diet yang terlalu hambar atau terlalu rendah kalori justru dapat mengganggu proses normal pengeluaran enzim pencernaan. Mereka menyarankan bahwa penurunan berat badan sebaiknya dilakukan dengan defisit kalori, tetapi tetap mempertahankan keseimbangan nutrisi secara menyeluruh.
Data Riset Terbaru:
Sebuah penelitian terbaru dari Journal of Clinical Gastroenterology (2023) menunjukkan bahwa diet ekstrem yang sangat rendah lemak dapat meningkatkan risiko pankreatitis akut hingga 35% pada individu muda. Penelitian ini melibatkan 1.200 partisipan berusia 18-35 tahun yang menjalani berbagai jenis diet penurunan berat badan selama 6 bulan. Hasilnya, kelompok yang mengonsumsi lemak kurang dari 20 gram per hari memiliki peningkatan signifikan kadar amilase dan lipase dibandingkan kelompok dengan asupan lemak seimbang.
Analisis Unik dan Simplifikasi:
Diet ‘clean eating’ yang ekstrem sering dianggap sebagai solusi cepat untuk mendapatkan tubuh ideal. Namun, tubuh manusia memerlukan lemak sehat dalam jumlah yang cukup untuk memproduksi hormon kolesistokinin (CCK), yang bertugas memberi sinyal ke pankreas untuk melepaskan enzim pencernaan. Ketika lemak hampir tidak ada dalam makanan, proses ini terganggu dan enzim pencernaan bisa ‘tersesat’ kembali ke pankreas, menyebabkan peradangan.
Studi Kasus:
Seorang fitness influencer di Jakarta, yang tidak ingin disebutkan namanya, pernah mengalami gejala serupa setelah 4 bulan menjalani diet tanpa lemak. Ia mengalami nyeri perut hebat dan mual setelah mengonsumsi makanan berlemak. Setelah diperiksa, dokter menyarankan peningkatan asupan lemak sehat seperti alpukat dan minyak zaitun secara bertahap, serta menghentikan konsumsi suplemen penekan nafsu makan yang selama ini ia konsumsi.
Infografis:
- Asupan lemak harian ideal: 20-35% dari total kalori
- Sumber lemak sehat: alpukat, kacang-kacangan, minyak zaitun, ikan berlemak
- Tanda bahaya diet terlalu rendah lemak: kulit kering, rambut rontok, nyeri perut, gangguan menstruasi
- Risiko jangka panjang: defisiensi vitamin A, D, E, K, gangguan hormon, pankreatitis
Jangan biarkan obsesi tubuh ideal merusak kesehatan jangka panjang Anda. Tubuh yang sehat adalah modal utama untuk menjalani hidup yang berkualitas. Dengarkan kebutuhan tubuh Anda, konsultasikan program diet dengan ahli gizi, dan ingatlah bahwa perjalanan kesehatan bukan tentang hasil instan, tapi tentang pembiasaan gaya hidup yang可持续. Mulailah hari ini dengan memilih makanan yang tidak hanya enak dilihat, tapi juga memberi energi dan nutrisi bagi tubuh Anda.
Baca Berita dan Info Kesehatan lainnya di Seputar Kesehatan Page

Saya adalah jurnalis di thecuy.com yang fokus menghadirkan berita terkini, analisis mendalam, dan informasi terpercaya seputar perkembangan dunia finansial, bisnis, teknologi, dan isu-isu terkini yang relevan bagi pembaca Indonesia.
Sebagai jurnalis, saya berkomitmen untuk:
Menyajikan berita yang akurasi dan faktanya terverifikasi.
Menulis dengan bahasa yang mudah dipahami, namun tetap menjaga integritas jurnalistik.
Menghadirkan laporan mendalam yang memberi perspektif baru bagi pembaca.
Di thecuy.com, saya tidak hanya melaporkan berita, tetapi juga berupaya menganalisis tren agar pembaca dapat memahami konteks di balik setiap peristiwa.
📌 Bidang Liputan Utama:
Berita Terbaru & ekonomi, keuangan.
Perkembangan teknologi dan inovasi digital.
Tren bisnis dan investasi.
Misi saya adalah membantu pembaca mendapatkan informasi yang cepat, akurat, dan dapat dipercaya, sehingga mereka bisa membuat keputusan yang lebih cerdas dalam kehidupan sehari-hari maupun dunia usaha.
📞 Kontak
Untuk kerja sama media atau wawancara, silakan hubungi melalui halaman Kontak thecuy.com atau email langsung ke admin@thecuy.com.