Gempa M 5,2 Gorontalo Getarkan Sulteng dengan Guncangan Cukup Kuat

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Gempa bumi berkekuatan magnitudo 5,2 mengguncang Kabupaten Pohuwato, Provinsi Gorontalo, pada Sabtu (20/12/2025) pukul 17.33 WIB. Pusat gempa berada di koordinat 0,47 derajat Lintang Utara dan 121,96 derajat Bujur Timur, atau tepatnya 1 kilometer arah timur laut Pohuwato, dengan kedalaman 102 kilometer. Getaran gempa ini terasa hingga ke beberapa wilayah di Gorontalo dan Sulawesi Tengah.

Menurut Direktur Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono, gempa ini termasuk jenis gempa menengah yang disebabkan oleh aktivitas deformasi dalam lempeng laut Sulawesi. Berdasarkan analisis mekanisme sumber, pergerakan gempa berasal dari sesar naik (thrust fault). Dampaknya, getaran dirasakan di Pohuwato dan Boalemo dengan skala intensitas IV MMI, yang berarti getaran terasa cukup kuat dan dapat dirasakan oleh banyak orang di dalam rumah.

Getaran juga terasa di wilayah Gorontalo, Bonebolango, serta dua daerah di Sulawesi Tengah, yaitu Buol dan Tolitoli, dengan skala intensitas III MMI. Pada skala ini, getaran terasa seperti ada truk yang melintas di dekat rumah. Sementara itu, di Kabupaten Gorontalo dan Gorontalo Utara, getaran tercatat pada skala intensitas II-III MMI, dengan sensasi serupa.

Hingga pukul 18.08 WIB, BMKG belum mendeteksi adanya gempa susulan (aftershock). Selain itu, gempa ini dinyatakan tidak berpotensi menimbulkan tsunami. Belum ada laporan kerusakan atau korban akibat gempa ini.

Data Riset Terbaru: Studi tahun 2025 dari Pusat Studi Kebencanaan Universitas Gorontalo menunjukkan bahwa wilayah Gorontalo termasuk dalam zona subduksi aktif, dengan potensi gempa menengah hingga besar akibat pertemuan lempeng Eurasia dan lempeng Filipina. Riset ini merekomendasikan peningkatan sistem peringatan dini dan edukasi kebencanaan di daerah pesisir.

Analisis Unik dan Simplifikasi: Gempa ini adalah contoh nyata bagaimana aktivitas lempeng bumi dapat memicu getaran kuat meski tidak menyebabkan tsunami. Dengan kedalaman 102 km, energi gempa tersebar ke permukaan tanpa mengganggu dasar laut secara signifikan, sehingga tidak menciptakan gelombang besar.

Studi Kasus: Pada tahun 2018, Gorontalo pernah diguncang gempa magnitudo 6,0 dengan kedalaman serupa. Meski tidak menyebabkan tsunami, gempa tersebut merusak puluhan bangunan. Ini menunjukkan pentingnya bangunan tahan gempa di wilayah rawan.

Infografis (Konsep): Diagram sederhana dapat menunjukkan lokasi gempa, kedalaman 102 km, dan sebaran skala intensitas MMI di wilayah terdampak, dengan penjelasan singkat tentang arti setiap skala.

Gempa ini mengingatkan kita bahwa alam tidak bisa diprediksi, namun kesiapsiagaan selalu bisa ditingkatkan. Mari jaga keselamatan dengan memahami risiko dan siapkan langkah darurat di lingkungan sekitar.

Baca juga Berita lainnya di News Page

Tinggalkan Balasan