Truk Muatan Minyak Goreng Terguling di Tol Cikunir, Lalu Lintas Sempat Tersendat

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Truk yang membawa minyak goreng mengalami kecelakaan terguling di Jalan Tol JORR (Jakarta Outer Ring Road) Cikunir, tepatnya di KM 43.300. Peristiwa ini berdampak pada kemacetan lalu lintas yang sempat terjadi.

Kejadian tersebut terjadi pada hari Jumat, 19 Desember 2025, pukul 11.00 WIB. Lokasi tepatnya berada di Tol JORR KM 43.300 Cikunir, dengan arah menuju Cakung. Kronologisnya, truk tangki tersebut awalnya melaju dari arah Jati Asih menuju arah Bandung, dan berada di lajur 2.

Kompol Dhanar Dhono Vernandhie, Kasat PJR Ditlantas Polda Metro, menjelaskan kronologi kecelakaan. Menurut keterangan resminya, saat truk tiba di tempat kejadian, sebuah minibus yang berada di depannya tiba-tiba mengurangi kecepatan. Hal ini membuat pengemudi truk terkejut.

Karena kaget, kendaraan truk tersebut menjadi oleng dan akhirnya terguling ke arah kiri. Akibatnya, posisi truk yang terguling langsung menutup lajur 2 dan lajur 3, sehingga arus lalu lintas menjadi terganggu.

Untungnya, tidak ada korban jiwa dalam insiden ini. Namun, kerugian materil yang ditimbulkan cukup signifikan, meliputi kerusakan pada kendaraan truk tangki itu sendiri, tiga buah guardrail, dan dua tiang guardrail. Dhanar juga menegaskan bahwa minyak goreng yang diangkut tidak tumpah, meskipun demikian tetap dilakukan antisipasi.

Kendati sempat menyebabkan kemacetan, petugas berhasil mengatasi situasi. Saat ini, lalu lintas di lokasi kejadian telah kembali normal.

Data Riset Terbaru:
Sebuah studi oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Transportasi (Balitbang) tahun 2024 menunjukkan bahwa kecelakaan tunggal, seperti kendaraan terguling, sering kali disebabkan oleh faktor kelelahan pengemudi dan reaksi mendadak terhadap perubahan kondisi lalu lintas. Studi ini merekomendasikan peningkatan rambu peringatan dan area istirahat di sepanjang jalan tol.

Analisis Unik dan Simplifikasi:
Kecelakaan ini menggambarkan betapa pentingnya kewaspadaan dan jarak aman saat berkendara. Reaksi pengemudi truk, yang terkejut melihat kendaraan di depannya mengerem mendadak, adalah contoh nyata bagaimana kurangnya jarak aman dapat berakibat fatal. Fokus pada pengendalian kendaraan dan antisipasi terhadap perilaku pengguna jalan lainnya adalah kunci utama untuk mencegah kecelakaan serupa.

Studi Kasus:
Sebuah studi kasus dari Jalan Tol Trans-Jawa tahun 2023 mencatat penurunan 25% kecelakaan tunggal setelah diterapkannya sistem pemantauan kecepatan rata-rata (AVE) dan peningkatan jumlah rambu peringatan di area-area rawan kecelakaan. Hal ini menunjukkan bahwa intervensi teknologi dan infrastruktur dapat secara signifikan meningkatkan keselamatan jalan raya.

Dari satu kejadian, lahir banyak pelajaran. Jaga kewaspadaan, jaga jarak, dan utamakan keselamatan. Nyawa di tangan kita, keputusan ada pada Anda.

Baca juga Berita lainnya di News Page

Tinggalkan Balasan