Dinas Kesehatan Bogor Lakukan Evaluasi SPPG di Ciseeng Pasca Menu MBG Kacang-Keripik Tempe

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor segera melakukan evaluasi terhadap program Menu Makan Bergizi Gratis (MBG) yang viral di media sosial. Menu yang berisi keripik tempe, kacang tanah, dan biskuit dianggap tidak memenuhi standar gizi oleh warga. Pihak Dinkes telah menurunkan tim dari Puskesmas setempat untuk melakukan investigasi dan pembinaan terhadap Satuan Pemenuhan Pelayanan Gizi (SPPG) terkait.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor, dr Fusia Meidiawaty, menegaskan bahwa timnya akan memastikan apakah prosedur yang diterapkan oleh SPPG sudah sesuai dengan standar yang ditetapkan. Selain itu, pihaknya juga akan berkoordinasi dengan tim ahli gizi SPPG untuk meninjau kembali siklus menu yang disajikan. “Menu harus memenuhi kebutuhan makro dan mikro nutrisi, namun tetap memperhatikan aspek akseptabilitas (penerimaan) oleh anak-anak agar makanan tidak terbuang sia-sia,” ujarnya.

Sebelumnya, Badan Gizi Nasional (BGN) juga telah mengambil tindakan terkait keluhan tersebut. Wakil Kepala BGN Sony Sanjaya menyatakan bahwa setiap menu yang dinilai tidak memenuhi standar gizi akan dilakukan pengecekan langsung ke kepala SPPG dan ahli gizi. Bila memang faktual sesuai informasi, maka kepala SPPG dan ahli gizi diberikan teguran dan tercatat.

Sony menambahkan bahwa bila SPPG melakukan kesalahan yang sama maka akan diberikan teguran kedua dan Biro Sumber Daya Manusia dan Organisasi (SDMO) akan melakukan evaluasi terhadap SPPG tersebut. “Bila melakukan pengulangan maka diberikan teguran kedua dan Biro SDMO akan melakukan evaluasi,” tegasnya.

Program MBG adalah inisiatif pemerintah untuk menyediakan makanan bergizi secara gratis bagi anak-anak di sekolah-sekolah. Tujuan utama program ini adalah untuk mengatasi masalah gizi buruk dan stunting di kalangan anak-anak. Namun, munculnya keluhan terkait kualitas menu yang disajikan menjadi tantangan tersendiri bagi pelaksanaan program ini.

Dengan adanya evaluasi dan pembinaan yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor dan Badan Gizi Nasional, diharapkan kualitas menu yang disajikan dalam program MBG dapat ditingkatkan. Hal ini penting untuk memastikan bahwa anak-anak mendapatkan asupan gizi yang cukup dan seimbang untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan mereka.

Studi kasus di wilayah Ciseeng, Bogor, menjadi contoh nyata betapa pentingnya pengawasan dan evaluasi dalam pelaksanaan program pemerintah. Dengan pendekatan yang tepat dan kerja sama yang baik antara berbagai pihak, diharapkan program MBG dapat berjalan dengan optimal dan memberikan manfaat yang maksimal bagi anak-anak Indonesia.

Kualitas gizi anak-anak adalah investasi masa depan bangsa. Mari kita dukung dan awasi pelaksanaan program-program pemerintah yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas gizi anak-anak. Dengan begitu, kita dapat menciptakan generasi penerus yang sehat, cerdas, dan siap menghadapi tantangan masa depan.

Baca juga Berita lainnya di News Page

Tinggalkan Balasan