1.071 Korban Tewas dalam Bencana Sumatera, 185 Orang Masih Dalam Pencarian

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Banjir bandang dan tanah longsor yang melanda tiga provinsi di Sumatera terus menimbulkan korban jiwa. Hingga hari ini, jumlah korban tewas bertambah menjadi 1.071 orang setelah ditemukan tiga jenazah baru.

Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Abdul Muhari, mengumumkan data terbaru ini dalam konferensi pers yang digelar pada Jumat (19/12/2025). Angka ini mengalami peningkatan dari data sebelumnya sebanyak 1.068 jiwa.

Rincian korban meninggal menurut wilayah adalah sebagai berikut:

  • Aceh: 455 orang meninggal dunia
  • Sumatera Utara: 369 orang meninggal dunia
  • Sumatera Barat: 247 orang meninggal dunia

Selain korban jiwa, bencana ini juga menyebabkan 185 orang masih dalam keadaan hilang. Sementara itu, warga yang terpaksa mengungsi akibat bencana berkurang dari 537.185 menjadi 526.868 jiwa.

Sebanyak 27 kabupaten dan kota di wilayah terdampak masih tetap berstatus tanggap darurat. Pemerintah pusat bersama instansi terkait terus melakukan percepatan pembangunan hunian tetap maupun hunian sementara bagi masyarakat yang menjadi korban bencana.

Upaya ini dilakukan untuk memastikan para pengungsi mendapatkan tempat tinggal yang layak dan aman dalam proses pemulihan pasca bencana. Pemerintah berkomitmen untuk mempercepat proses rekonstruksi dan rehabilitasi agar kehidupan masyarakat dapat segera kembali normal.

Data riset terbaru menunjukkan bahwa bencana hidrometeorologi seperti banjir dan longsor di wilayah Sumatera mengalami tren peningkatan dalam dekade terakhir. Studi dari Pusat Studi Kebencanaan Universitas Andalas (2024) mencatat bahwa faktor utama penyebabnya adalah perubahan iklim ekstrem dan kerusakan hutan akibat alih fungsi lahan.

Infografis: Tren Bencana Hidrometeorologi di Sumatera (2015-2024)

  • 2015: 123 kejadian
  • 2018: 201 kejadian
  • 2021: 347 kejadian
  • 2024: 489 kejadian
    Sumber: BNPB & BMKG

Studi kasus terkini dari wilayah Pidie, Aceh, menunjukkan bahwa banjir bandang yang terjadi pada November 2025 mengakibatkan kerusakan infrastruktur jalan utama sepanjang 12 kilometer, merusak 345 unit rumah, dan mengisolasi 7 desa. Namun, melalui kerja sama antara TNI, Polri, dan relawan, evakuasi massal berhasil dilakukan dalam waktu 72 jam.

Kita semua diajak untuk terus mendoakan kesembuhan bagi para korban, ketabahan bagi keluarga yang ditinggalkan, sekaligus mendukung upaya pemulihan yang dilakukan oleh pemerintah dan relawan. Bencana ini mengingatkan kita akan pentingnya kesiapsiagaan, pelestarian lingkungan, dan gotong royong dalam menghadapi musibah. Mari bersatu padu, bergerak cepat, dan membangun kembali harapan bagi saudara-saudara kita yang terdampak bencana.

Baca juga Berita lainnya di News Page

Tinggalkan Balasan