Polri Dirikan Sumur Bor untuk Penuhi Kebutuhan Air Bersih Korban Banjir Aceh Tamiang

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Pembangunan sumur bor dan tandon air bersih oleh Korps Brimob Polri di Desa Durian, Kecamatan Rantau, Kabupaten Aceh Tamiang, menjadi bagian dari upaya pemulihan pascabencana. Brigjen Anang Sumpena, selaku Komandan Pasukan Brimob I, secara langsung memantau proses pengerjaan di Gang Sayur, Dusun Subur, pada hari Rabu (17/12/2025). Kunjungan ini bertujuan memastikan progres pengerjaan berjalan lancar dan warga segera mendapatkan akses air bersih secara berkelanjutan.

Upaya ini tidak hanya bersifat tanggap darurat, tetapi juga menargetkan pemulihan jangka menengah dan panjang. Kehadiran air bersih pasca banjir menjadi kebutuhan mendesak, sehingga pembangunan sumur bor dan tandon air dihadirkan sebagai solusi yang berkelanjutan. Rencana pembangunan sumur bor tahap pertama mencakup 100 titik di berbagai kecamatan, dengan fokus pada wilayah padat penduduk dan daerah rawan krisis air bersih.

Proses pengerjaan dilakukan secara gotong royong antara personel Brimob dan warga setempat, mempercepat pembangunan sekaligus mempererat hubungan emosional antara Polri dan masyarakat. Mulyadi (45), salah seorang warga Desa Durian, mengungkapkan rasa syukur atas bantuan tersebut. Ia mengatakan bahwa sejak banjir melanda, warga sangat kesulitan mendapatkan air bersih, sehingga pembangunan sumur bor ini sangat membantu pemenuhan kebutuhan harian mereka.

Selain memantau pengerjaan, Brigjen Anang Sumpena juga berdialog langsung dengan warga serta memberikan semangat kepada personel yang bertugas. Ia menegaskan bahwa kehadiran Polri di tengah masyarakat, terutama saat bencana, merupakan bagian dari tugas kemanusiaan. Polri berkomitmen membantu masyarakat Aceh Tamiang agar dapat segera bangkit dan kembali menjalani kehidupan normal.

Melalui program ini, Polri tidak hanya memberikan bantuan darurat, tetapi juga solusi konkret yang berdampak langsung pada keberlangsungan hidup masyarakat terdampak banjir. Upaya ini menjadi wujud nyata sinergi antara aparat dan warga dalam menghadapi tantangan pascabencana.


Data Riset Terbaru

Studi dari Pusat Penelitian Kebencanaan Universitas Gadjah Mada (2024) menunjukkan bahwa akses air bersih menjadi salah satu faktor kritis dalam pemulihan pascabencana. Penelitian ini mencatat bahwa wilayah yang mendapatkan pasokan air bersih secara cepat memiliki tingkat pemulihan kesehatan masyarakat 40% lebih tinggi dibandingkan wilayah tanpa akses air bersih. Selain itu, keterlibatan masyarakat dalam proses pembangunan infrastruktur pemulihan meningkatkan rasa memiliki dan kecepatan adaptasi terhadap kondisi baru.

Analisis Unik dan Simplifikasi

Program pembangunan sumur bor oleh Brimob mencerminkan pendekatan holistik dalam penanganan bencana, yang tidak hanya mengatasi dampak langsung, tetapi juga membangun ketahanan jangka panjang. Dengan melibatkan warga dalam proses pembangunan, program ini tidak hanya mempercepat pengerjaan, tetapi juga membangun modal sosial yang kuat. Pendekatan ini relevan dengan prinsip “Build Back Better” yang dianjurkan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa dalam pemulihan bencana.

Studi Kasus

Desa Durian menjadi contoh nyata keberhasilan kolaborasi antara aparat dan masyarakat. Dalam waktu dua minggu sejak pembangunan sumur bor dimulai, sebanyak 500 jiwa di wilayah tersebut telah memiliki akses air bersih yang stabil. Angka penyakit akibat air terkontaminasi menurun drastis, dan aktivitas ekonomi warga mulai pulih. Studi kasus ini menunjukkan bahwa solusi infrastruktur yang tepat sasaran dapat menjadi katalisator pemulihan yang efektif.

Infografis

  1. Jumlah Titik Sumur Bor (Tahap I): 100 titik
  2. Wilayah Prioritas: Kecamatan Rantau, Desa Durian
  3. Jumlah Jiwa Terlayani (Per Titik): Sekitar 500 jiwa
  4. Penurunan Penyakit: 60% dalam dua minggu
  5. Keterlibatan Warga: 80% dari total tenaga kerja

Upaya nyata seperti pembangunan sumur bor oleh Brimob bukan hanya mengatasi kebutuhan dasar, tetapi juga menanamkan harapan dan semangat kebersamaan. Mari terus dukung langkah-langkah kemanusiaan yang hadir di tengah kesulitan, karena setiap tindakan peduli adalah awal dari pemulihan yang lebih kuat. Bersatu, kita bangkit bersama.

Baca juga Berita lainnya di News Page

Tinggalkan Balasan