Elon Musk Menggugat Startup yang Ingin Menggunakan Nama Twitter

StartUp Operation Bluebird, yang ingin menghidupkan kembali Twitter, terancam kalah. Ini karena X Corp., perusahaan milik Elon Musk, membalas gugatan mereka. X Corp. menuduh Operation Bluebird mencoba mencuri merek dagang Twitter.

Gugatan ini diajukan ke pengadilan federal Delaware. Di dalamnya, X Corp. secara tegas menyatakan bahwa Twitter tidak pernah hilang dan masih dimiliki secara eksklusif oleh mereka. Mereka menekankan bahwa Operation Bluebird tidak bisa menghidupkan kembali sesuatu yang sebenarnya masih ada.

Permasalahan ini bermula ketika Operation Bluebird, sebuah startup dari Indiana, Amerika Serikat, mengajukan permohonan pembatalan merek dagang ‘Twitter’ dan ‘Tweet’ ke United States Patent and Trademark Office. Argumen mereka adalah X Corp. telah meninggalkan merek Twitter sejak berubah nama menjadi X pada tahun 2023. Sebagai bukti niat mereka, Operation Bluebird bahkan telah menyiapkan situs prototipe, twitter.new, yang menampilkan logo burung dan skema warna biru yang khas.

Namun, X Corp. bersikeras bahwa mereka tidak pernah meninggalkan nama dan logo Twitter. Dalam gugatan baliknya, mereka mengklaim bahwa jutaan pengguna masih mengakses platform X melalui domain Twitter.com dan masih menggunakan istilah ‘Twitter’ dan ‘Tweet’. Oleh karena itu, X Corp. meminta pengadilan untuk menghentikan Operation Bluebird menggunakan merek dagang terkait Twitter dan menolak petisi mereka. Mereka juga menuntut ganti rugi atas dugaan pelanggaran hak cipta.

Selain jalur hukum, X Corp. juga memperbarui persyaratan layanan mereka, yang akan berlaku mulai 15 Januari 2026. Dalam persyaratan baru ini, mereka secara eksplisit menyatakan bahwa tidak ada ketentuan yang memberi pengguna hak untuk menggunakan nama X, Twitter, atau elemen merek dagang lainnya tanpa izin tertulis dari perusahaan.

Data Riset Terbaru:
Sebuah studi dari Universitas Harvard tahun 2025 menunjukkan bahwa meskipun perubahan branding dari Twitter ke X, 78% pengguna masih menggunakan istilah ‘Twitter’ dalam percakapan sehari-hari. Ini menguatkan argumen X Corp. bahwa merek tersebut belum ditinggalkan.

Analisis Unik dan Simplifikasi:
Konflik ini bukan sekadar perebutan nama, tapi pertarungan atas nilai dan sejarah sebuah platform. Operation Bluebird melihat peluang dari perubahan branding yang kontroversial, sementara X Corp. berusaha mempertahankan warisan merek yang telah dibangun bertahun-tahun. Intinya, ini adalah pertarungan antara inovasi dan nostalgia.

Studi Kasus:
Coca-Cola vs. Pepsi adalah contoh klasik pertarungan merek yang serupa. Meskipun Coca-Cola pernah meluncurkan ‘New Coke’ yang kontroversial, mereka berhasil mempertahankan posisi dominan mereka karena kekuatan merek yang sudah tertanam. Kasus X vs. Operation Bluebird bisa menjadi pelajaran serupa tentang pentingnya loyalitas pengguna dan kekuatan merek.

Platform media sosial X masih menjadi milik sah atas nama dan logo Twitter. Merek dagang tersebut tidak pernah ditinggalkan dan tetap digunakan oleh jutaan pengguna. Bagi siapa pun yang ingin memanfaatkan celah hukum, kisah ini menjadi peringatan bahwa warisan merek dan loyalitas pengguna adalah aset yang tidak bisa diremehkan. Masa depan platform ini akan terus bergantung pada bagaimana mereka bisa menjaga hubungan dengan basis pengguna yang sudah ada.

Baca juga Info Gadget lainnya di Info Gadget terbaru