Seribuan Siswa di Pangkep Terdiagnosis Hipertensi Melalui Program CKG

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Pemerintah Kabupaten Pangkep, Sulawesi Selatan, melalui program Cek Kesehatan Gratis (CKG), telah menemukan fakta mencengangkan terkait kesehatan anak-anak sekolah di wilayahnya. Hasil skrining yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan Pangkep pada Agustus 2025 mengungkap bahwa penyakit yang selama ini dianggap menghantui kalangan dewasa, yaitu hipertensi atau tekanan darah tinggi, kini mulai menyerang kelompok usia muda.

Data program CKG menunjukkan bahwa dari seluruh temuan kesehatan pada anak sekolah, masalah karies gigi masih menjadi yang paling dominan dengan jumlah kasus mencapai 6.946 kasus. Namun, yang menjadi perhatian serius adalah munculnya penyakit tidak menular (PTM) terkait gaya hidup, khususnya hipertensi.

Dinas Kesehatan Pangkep mencatat total 1.547 kasus hipertensi di kalangan pelajar. Rincian temuan tersebut terbagi menjadi dua kategori berdasarkan tingkat keparahan:

  • Hipertensi tingkat 1: 1.404 kasus
  • Hipertensi tingkat 2: 143 kasus

Herlina, SKep, MKes, Kepala Dinas Kesehatan Pangkep, menekankan pentingnya temuan ini sebagai peringatan dini. Menurutnya, terdeteksinya hipertensi pada anak sekolah menjadi sinyal bahaya yang harus segera direspons. “Melihat anak sekolah sudah ada yang terdeteksi hipertensi adalah alarm bahwa pencegahan harus dimulai jauh lebih awal,” ujarnya kepada Thecuy.com di Makassar, Senin (15/12/2025).

Pengelompokan temuan menjadi Hipertensi Tingkat 1 dan Tingkat 2 oleh program CKG mengacu pada sistem klasifikasi tekanan darah yang ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Sistem ini didasarkan pada pedoman medis internasional dengan tujuan menentukan tingkat risiko dan jenis intervensi yang diperlukan.

Secara spesifik, Hipertensi Tingkat 1 (Stage 1) merujuk pada kondisi tekanan darah dengan angka sistolik berkisar 140-159 mmHg atau diastolik 90-99 mmHg. Sementara itu, Hipertensi Tingkat 2 (Stage 2) ditandai dengan tekanan darah sistolik 160-179 mmHg atau diastolik 100-109 mmHg.

Temuan ini menuntut perhatian serius dari berbagai pihak, mulai dari pemerintah daerah, sekolah, hingga orang tua. Pentingnya edukasi gaya hidup sehat, pola makan bergizi, dan aktivitas fisik yang cukup sejak dini menjadi kunci utama untuk mencegah meluasnya penyakit tidak menular di kalangan generasi muda. Jangan biarkan masa depan mereka terancam oleh penyakit yang sebenarnya bisa dicegah. Mulailah dari sekarang, dari rumah, dan dari sekolah untuk menciptakan lingkungan yang mendukung kesehatan anak-anak kita.

Baca Berita dan Info Kesehatan lainnya di Seputar Kesehatan Page

Tinggalkan Balasan