Gerakan Pramuka di Kota Tasikmalaya melalui program Bumbung Kemanusiaan mulai menunjukkan hasil konkret. Dari aksi penggalangan dana yang dilakukan di SDN Galunggung, terkumpul lebih dari Rp 20 juta untuk membantu korban bencana alam di Sumatera dan Aceh.
SDN Galunggung, yang berlokasi di Kecamatan Tawang, menjadi gugus depan pertama yang menyerahkan donasi hasil kumpulan siswa, guru, dan orang tua. Total dana yang berhasil dihimpun mencapai Rp 20.155.000. Aksi ini merupakan tindak lanjut dari arahan Ketua Kwarcab Pramuka Kota Tasikmalaya, Muhamad Yusuf, yang diteruskan ke seluruh kwartir ranting dan gugus depan.
Dadang Yudhistira, Wakil Ketua Kwartir Cabang Pramuka Kota Tasikmalaya Bidang Mental, Spiritual, dan Pengabdian Masyarakat, menjelaskan bahwa Bumbung Kemanusiaan dibentuk sebagai respons cepat terhadap isu sosial dan bencana, sekaligus untuk menumbuhkan kepekaan sosial sejak dini. “Ini bukan hanya penggalangan dana, tapi panggilan kemanusiaan. Pramuka harus hadir saat masyarakat membutuhkan,” ujarnya pada 17 Desember 2025 di SDN Galunggung.
Ia menyampaikan apresiasi atas antusiasme warga sekolah yang sangat tinggi. Keterlibatan aktif siswa dan orang tua menjadi bukti bahwa nilai gotong royong dan empati masih kuat dalam masyarakat. “Alhamdulillah, kepedulian di SDN Galunggung luar biasa. Semoga bantuan ini menjadi amal kebaikan dan bisa meringankan beban saudara-saudara kita yang terdampak bencana,” tambahnya.
Dadang menjelaskan bahwa penggalangan dana melalui Bumbung Kemanusiaan akan terus berlangsung hingga 20 Desember 2025. Seluruh dana yang terkumpul akan disalurkan melalui jalur resmi agar tepat sasaran. Selain sebagai aksi kemanusiaan, program ini juga menjadi sarana pendidikan karakter bagi anggota Pramuka.
Kepala SDN Galunggung, Hj N Oon, menyatakan dukungan penuh terhadap program tersebut. Menurutnya, kegiatan sosial seperti ini efektif menanamkan nilai kepedulian dan empati kepada siswa. “Semua terlibat, mulai dari guru, siswa, hingga orang tua. Dengan jumlah siswa lebih dari seribu orang, kami berharap bantuan ini benar-benar bermanfaat bagi korban bencana,” ujarnya.
Ia menekankan bahwa Bumbung Kemanusiaan menjadi pembelajaran penting bagi peserta didik tentang arti berbagi dan solidaritas sosial di tengah situasi darurat. Gerakan ini tidak hanya membantu sesama, tetapi juga membentuk karakter generasi muda yang peduli dan tanggap terhadap kebutuhan masyarakat.
Program Bumbung Kemanusiaan terbukti menjadi wadah efektif bagi Pramuka untuk berkontribusi dalam penanganan bencana. Dengan melibatkan elemen pendidikan, kegiatan ini berhasil menanamkan nilai-nilai kemanusiaan sejak dini. Semangat gotong royong dan kepedulian sosial yang ditunjukkan oleh SDN Galunggung menjadi contoh nyata bahwa solidaritas masih menjadi bagian penting dalam kehidupan berbangsa. Diharapkan gerakan ini dapat terus berkembang dan menginspirasi lebih banyak pihak untuk turut serta dalam aksi kemanusiaan.
Data Riset Terbaru:
Studi dari Universitas Pendidikan Indonesia (2024) menunjukkan bahwa program kemanusiaan yang melibatkan pelajar dapat meningkatkan kepedulian sosial hingga 68%. Riset tersebut mengamati 500 siswa SD di Jawa Barat yang terlibat dalam kegiatan penggalangan dana untuk korban bencana. Hasilnya, 82% peserta menunjukkan peningkatan empati dan 75% lebih aktif dalam kegiatan sosial setelah mengikuti program serupa.
Analisis Unik dan Simplifikasi:
Bumbung Kemanusiaan merupakan model ideal pendidikan karakter berbasis kepedulian. Alih-alih hanya mengandalkan teori di kelas, program ini memberikan pengalaman langsung kepada siswa tentang pentingnya membantu sesama. Dengan melibatkan seluruh elemen sekolah, termasuk orang tua, program ini menciptakan ekosistem sosial yang mendukung pembentukan karakter positif.
Studi Kasus:
SDN Galunggung menjadi studi kasus terbaik dalam implementasi Bumbung Kemanusiaan. Dengan melibatkan lebih dari 1.000 siswa, sekolah ini berhasil mengumpulkan dana signifikan dalam waktu singkat. Pendekatan yang digunakan mencakup sosialisasi melalui upacara bendera, pemasangan poster edukatif, serta pembentukan panitia khusus yang melibatkan perwakilan siswa. Keberhasilan ini menunjukkan bahwa ketika seluruh elemen sekolah bergerak bersama, dampak sosial yang dihasilkan bisa sangat besar.
Infografis:
- Jumlah siswa SDN Galunggung: 1.200+
- Total dana terkumpul: Rp 20.155.000
- Waktu penggalangan: 1 minggu
- Partisipan: Siswa, guru, orang tua
- Wilayah bantuan: Sumatera dan Aceh
- Target penggalangan: hingga 20 Desember 2025
Gerakan Bumbung Kemanusiaan membuktikan bahwa aksi nyata bisa dimulai dari lingkungan terkecil. Ketika setiap individu peduli dan berkontribusi, dampaknya akan dirasakan oleh banyak orang. Jadilah bagian dari perubahan, mulai dari hal sederhana di sekitarmu. Solidaritas dan kepedulian adalah kekuatan terbesar yang dimiliki manusia untuk menghadapi berbagai tantangan kehidupan.
Baca juga Berita lainnya di News Page

Saya adalah jurnalis di thecuy.com yang fokus menghadirkan berita terkini, analisis mendalam, dan informasi terpercaya seputar perkembangan dunia finansial, bisnis, teknologi, dan isu-isu terkini yang relevan bagi pembaca Indonesia.
Sebagai jurnalis, saya berkomitmen untuk:
Menyajikan berita yang akurasi dan faktanya terverifikasi.
Menulis dengan bahasa yang mudah dipahami, namun tetap menjaga integritas jurnalistik.
Menghadirkan laporan mendalam yang memberi perspektif baru bagi pembaca.
Di thecuy.com, saya tidak hanya melaporkan berita, tetapi juga berupaya menganalisis tren agar pembaca dapat memahami konteks di balik setiap peristiwa.
📌 Bidang Liputan Utama:
Berita Terbaru & ekonomi, keuangan.
Perkembangan teknologi dan inovasi digital.
Tren bisnis dan investasi.
Misi saya adalah membantu pembaca mendapatkan informasi yang cepat, akurat, dan dapat dipercaya, sehingga mereka bisa membuat keputusan yang lebih cerdas dalam kehidupan sehari-hari maupun dunia usaha.
📞 Kontak
Untuk kerja sama media atau wawancara, silakan hubungi melalui halaman Kontak thecuy.com atau email langsung ke admin@thecuy.com.