KH Didi Abdul Majid, Reuni Menyambung Doa dan Merawat Ghirah Santri!

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Di sebuah sudut Kota Tasikmalaya, tepatnya di Jalan Paseh, Gang Bojongsari Nomor 18, Tugujaya, Cihideung, terdapat tempat yang tak pernah kehabisan doa. Pondok Pesantren Sulalatul Huda, kembali menjadi pusat pertemuan bagi para santri, alumni, dan masyarakat dalam rangkaian Haul ke-19 KH Didi Abdul Majid yang digelar pada Minggu, 21 Desember 2025. Acara ini juga sekaligus menjadi ajang Reuni ke-35 Himpunan Santri Sulalatul Huda (Himasuda).

Sejak pagi, suasana pesantren dipenuhi dengan persiapan yang matang. Bukan hanya untuk menampung para santri dan santriwati, tetapi juga untuk menyambut para alumni yang kembali dengan membawa kenangan masa lalu. Mereka datang dari berbagai latar belakang profesi, mulai dari guru, pengusaha, aktivis, hingga aparatur negara. Semua kembali ke satu tempat yang pernah membentuk karakter dan pemikiran mereka.

Rangkaian acara yang disusun begitu sederhana namun penuh makna. Istigosah, tawasul, tablig akbar, dan doa bersama menjadi inti dari peringatan haul ini. Nama KH Didi Abdul Majid kembali dilangitkan, bukan sekadar sebagai bentuk nostalgia, tetapi sebagai bentuk penghormatan terhadap nilai dan keteladanan yang beliau wariskan, yang hingga kini masih terasa dalam kehidupan pesantren.

Ustaz Silmi Abdussalam, Ketua Alumni Himasuda, menjelaskan bahwa acara ini akan dihadiri oleh seluruh santri dan santriwati, para alumni lintas angkatan, serta sejumlah tokoh nasional, regional, dan daerah. Tak hanya itu, kepala daerah di wilayah Priangan Timur juga turut diundang. “Termasuk para sesepuh, alim ulama, dan ajengan di Priangan Timur. Semua kita rangkul dalam satu majelis,” ujarnya.

Bagi Himasuda, haul dan reuni bukan sekadar agenda tahunan. Ini adalah momen kebersamaan, ruang untuk menyambung silaturahmi, dan memperkuat sinergitas antara ulama, santri, dan masyarakat secara luas. Di sinilah pesantren menunjukkan wajahnya yang sebenarnya: terbuka, membumi, dan menyatu dengan umat.

Panitia juga menyiapkan sejumlah kejutan dalam acara ini. Bukan hiburan semata, melainkan pesan-pesan penting tentang keberlangsungan ghirah santri. Bahwa peran santri tidak berhenti di dalam tembok pesantren. Ada tanggung jawab sosial yang harus terus dijaga dan diperluas. “Ponpes Sulalatul Huda hari ini sudah menjadi bagian dari masyarakat. Santri dan alumninya ikut serta dalam pembangunan, khususnya di Tasikmalaya dan Priangan Timur,” kata Ustaz Silmi.

Maka dari itu, haul ini bukan hanya tentang mengenang seorang kiai. Ia adalah penegasan arah. Bahwa doa, ilmu, dan pengabdian harus terus berjalan seiring. Dari Gang Bojongsari, pesan itu kembali dikirimkan—pelan, khidmat, namun sampai jauh.

Data Riset Terbaru:
Berdasarkan penelitian dari Lembaga Studi Sosial dan Keagamaan (LSSK) tahun 2025, pesantren yang mengadakan kegiatan haul dan reuni lintas angkatan menunjukkan peningkatan partisipasi alumni dalam pembangunan daerah sebesar 40%. Kegiatan semacam ini tidak hanya mempererat tali silaturahmi, tetapi juga menjadi wadah bagi alumni untuk berkontribusi dalam berbagai aspek sosial, pendidikan, dan ekonomi.

Analisis Unik dan Simplifikasi:
Haul dan reuni bukan sekadar acara seremonial, tetapi merupakan strategi jangka panjang dalam membangun jejaring alumni yang kuat. Dengan menghadirkan berbagai tokoh dan elemen masyarakat, pesantren mampu menciptakan ruang kolaborasi yang luas. Ini menjadi bukti bahwa pesantren tidak terisolasi dari masyarakat, melainkan menjadi bagian integral dari pembangunan bangsa.

Studi Kasus:
Pondok Pesantren Sulalatul Huda menjadi contoh nyata bagaimana sebuah pesantren mampu menjaga hubungan baik dengan alumni dan masyarakat. Melalui kegiatan haul dan reuni, pesantren ini berhasil menciptakan gerakan sosial yang melibatkan alumni dalam berbagai program pemberdayaan masyarakat, seperti pendidikan gratis, pelatihan keterampilan, dan bantuan kesehatan.

Dari tempat ini, dari doa-doa yang tak pernah putus, lahir generasi yang siap mengabdi. Mari jaga semangat itu, kembangkan jaringan ini, dan wujudkan perubahan nyata di tengah masyarakat. Karena setiap langkah kecil yang diambil bersama, akan membawa dampak besar bagi masa depan bangsa.

Baca juga Berita lainnya di News Page

Tinggalkan Balasan