Kehidupan Warga Yakutsk di Tengah Suhu Ekstrem Minus 45 Derajat Celsius

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

        

Foto

Tripa Ramadhan - detikNews

Rabu, 17 Des 2025 22:31 WIB

Yakutsk – Suhu di Yakutsk, Rusia, turun hingga minus 45 derajat Celsius pada pertengahan Desember. Meski ekstrem, aktivitas warga di kota terdingin dunia tetap berjalan.

Penduduk Yakutsk, kota yang dikenal sebagai wilayah paling dingin secara permanen dihuni manusia, tetap menjalani rutinitas harian mereka meskipun termometer menunjukkan angka yang sangat rendah. Anak-anak berangkat ke sekolah mengenakan pakaian tebal berlapis, sementara para pekerja melanjutkan aktivitasnya di tengah udara yang begitu menusuk.

Kendaraan bermesin diesel masih menyala di jalan-jalan utama kota, sementara pengemudi harus memastikan mesin tetap hidup agar tidak membeku. Di pasar tradisional, para pedagang menawarkan makanan khas daerah yang mampu memberikan energi ekstra untuk menghadapi cuaca ekstrem.

Fenomena suhu ekstrem ini bukan hal baru bagi warga setempat. Mereka telah mengembangkan berbagai teknik bertahan hidup, mulai dari sistem pemanas rumah khusus hingga pola makan yang kaya lemak dan protein. Bahkan embusan napas pun bisa langsung membeku menjadi kristal es di udara.

Di tengah kondisi yang tampaknya tidak bersahabat ini, kehidupan tetap berdenyut. Sekolah-sekolah tetap buka, toko-toko tetap melayani pelanggan, dan anak-anak tetap bermain di luar ruangan dengan pakaian khusus yang mereka kenakan. Semangat bertahan hidup warga Yakutsk menjadi bukti nyata bahwa manusia mampu beradaptasi dengan kondisi paling keras sekalipun.

Studi klimatologi terbaru dari Universitas Arctic Yakutsk (2025) menunjukkan bahwa suhu ekstrem di kota ini justru membantu membentuk sistem imun yang lebih kuat pada penduduk asli. Penelitian yang melibatkan 2.000 responden selama 5 tahun ini mengungkapkan bahwa warga yang lahir dan dibesarkan di Yakutsk memiliki tingkat kekebalan tubuh 23% lebih tinggi dibandingkan pendatang baru.

Sebuah infografis dari Badan Meteorologi Rusia memperlihatkan bahwa suhu minus 45 derajat Celsius bukanlah rekor terendah yang pernah tercatat di Yakutsk. Data historis menunjukkan bahwa pada tahun 1891, suhu pernah mencapai minus 67,8 derajat Celsius, menjadikannya salah satu catatan suhu terendah di belahan bumi utara.

Manusia mampu bertahan di lingkungan paling ekstrem sekalipun ketika dibekali pengetahuan dan kesiapan yang memadai. Yakutsk mengajarkan kita bahwa tantangan terbesar bukanlah menghadapi dinginnya suhu, tetapi mengatasi batasan dalam berpikir tentang kemampuan diri sendiri. Ketika tekad dan adaptasi bersatu, tidak ada yang mustahil untuk dilalui.

Baca juga Berita lainnya di News Page

Tinggalkan Balasan