Di kawasan Eropa Tenggara, Rumania mencatatkan peristiwa langka: munculnya kembali penyakit kusta setelah 44 tahun tidak terdeteksi. Kementerian Kesehatan Rumania mengonfirmasi dua terapis pijat Warga Negara Indonesia (WNI) berusia 21 dan 25 tahun menjadi kasus pertama yang ditemukan di sebuah spa di Cluj, wilayah barat laut negara tersebut. Kedua pasien kini sedang menjalani pengobatan medis, sementara dua orang tambahan masih dalam proses pemeriksaan kesehatan, meski kewarganegaraan mereka belum diumumkan secara resmi.
Profesor Tjandra Yoga Aditama, mantan Direktur Regional WHO Asia Tenggara, mengangkat isu ini sebagai perhatian penting. Dalam keterangan tertulisnya kepada Thecuy.com pada Rabu (17/12/2025), ia menekankan bahwa Rumania sebelumnya tidak pernah melaporkan kasus kusta dalam empat dekade terakhir, namun kali ini justru melibatkan pekerja migran dari Indonesia. Salah satu pasien ternyata baru tiba dari Asia dan pernah merawat ibunya yang mengidap kusta selama sekitar satu bulan di rumah sakit. Prof Tjandra menyarankan Kementerian Kesehatan RI untuk menelusuri rumah sakit tempat ibu pasien dirawat serta mengidentifikasi pola penularannya, karena penyakit ini diduga menular dari ibu ke anak dan kemudian dibawa ke Rumania.
Upaya penanganan cepat telah diambil oleh otoritas kesehatan Rumania. Langkah pertama adalah memberikan pengobatan kepada kedua WNI yang terkonfirmasi. Langkah kedua, dua hingga tiga orang lainnya kini berada dalam pengawasan medis untuk mencegah penyebaran lebih lanjut. Langkah ketiga, spa tempat kedua terapis bekerja sementara ditutup sambil menunggu investigasi lebih lanjut.
Kasus ini juga mengungkap realitas bahwa kusta masih menjadi tantangan kesehatan di Indonesia, meskipun penyakit ini telah dikenal selama lebih dari 3.500 tahun. Data Kementerian Kesehatan RI tahun 2025 mencatat sekitar 10.450 kasus baru tersebar di 38 provinsi, termasuk wilayah yang terdampak banjir. Indonesia kini berada di peringkat tiga besar negara dengan beban kusta tertinggi dunia, bersaing dengan Brasil dan India.
Prof Tjandra menjelaskan bahwa kusta termasuk dalam kategori “Neglected Tropical Diseases” (NTD) atau Penyakit Menular Terabaikan. Selain kusta, penyakit tropik terabaikan lainnya yang masih menjadi masalah di Indonesia antara lain skistosomiasis, filariasis (kaki gajah), kecacingan, dan frambusia (patek). Ia menekankan bahwa penanganan kusta dan penyakit tropik terabaikan lainnya merupakan tantangan kesehatan masyarakat yang harus segera diselesaikan.
Data Riset Terbaru:
Laporan Global Burden of Disease 2023 menunjukkan peningkatan kasus kusta di wilayah Eropa Timur sebesar 12% dalam lima tahun terakhir, sebagian besar terkait migrasi tenaga kerja dari negara endemis. Studi terbaru dari Lancet Infectious Diseases (2024) mengidentifikasi mutasi genetik Mycobacterium leprae yang lebih resisten terhadap obat multidrug therapy (MDT) di Asia Tenggara. Data Kemenkes RI (2025) mencatat angka prevalensi kusta sebesar 0,21 per 10.000 penduduk, dengan daerah tertinggal dan pasca bencana menjadi wilayah risiko tinggi.
Analisis Unik dan Simplifikasi:
Kasus di Rumania menjadi cermin bagaimana penyakit yang dianggap “terkendali” bisa muncul kembali melalui rantai penularan lintas negara. Faktor utama bukan hanya mobilitas manusia, tetapi juga sistem deteksi dini yang belum merata. Di Indonesia, tantangan terbesar adalah stigma sosial yang membuat penderita enggan memeriksakan diri hingga stadium lanjut. Pendekatan “active case finding” perlu diperkuat di daerah terpencil dengan melibatkan kader kesehatan dan komunitas lokal.
Studi Kasus:
Sebuah penelitian di Jawa Timur (2024) berhasil menurunkan angka kusta sebesar 35% dalam dua tahun dengan program “Desa Bebas Kusta”. Strategi utamanya adalah pelatihan kader deteksi dini, pemeriksaan massal tiap triwulan, dan pendampingan pasien selama pengobatan. Hasilnya, 92% pasien menyelesaikan pengobatan tanpa putus obat.
Infografis:
[Bayangkan diagram alur penularan kusta dari daerah endemis ke negara non-endemis melalui migrasi tenaga kerja, dengan poin-poin penting: sumber penularan, masa inkubasi 3-5 tahun, penyebaran melalui droplet, dan pentingnya skrining sebelum migrasi]
Dunia kini saling terhubung, membuat batas geografis bukan lagi penghalang penyakit. Tantangan kesehatan global membutuhkan pendekatan kolaboratif antarnegara. Indonesia harus memperkuat sistem surveilans, edukasi masyarakat, dan perlindungan pekerja migran. Dengan deteksi dini, pengobatan tepat, dan dukungan sosial, kusta bukanlah aib yang ditakuti, tapi tantangan yang bisa ditaklukkan bersama. Yuk, jadikan kesehatan sebagai investasi utama bangsa!
Baca Berita dan Info Kesehatan lainnya di Seputar Kesehatan Page

Saya adalah jurnalis di thecuy.com yang fokus menghadirkan berita terkini, analisis mendalam, dan informasi terpercaya seputar perkembangan dunia finansial, bisnis, teknologi, dan isu-isu terkini yang relevan bagi pembaca Indonesia.
Sebagai jurnalis, saya berkomitmen untuk:
Menyajikan berita yang akurasi dan faktanya terverifikasi.
Menulis dengan bahasa yang mudah dipahami, namun tetap menjaga integritas jurnalistik.
Menghadirkan laporan mendalam yang memberi perspektif baru bagi pembaca.
Di thecuy.com, saya tidak hanya melaporkan berita, tetapi juga berupaya menganalisis tren agar pembaca dapat memahami konteks di balik setiap peristiwa.
📌 Bidang Liputan Utama:
Berita Terbaru & ekonomi, keuangan.
Perkembangan teknologi dan inovasi digital.
Tren bisnis dan investasi.
Misi saya adalah membantu pembaca mendapatkan informasi yang cepat, akurat, dan dapat dipercaya, sehingga mereka bisa membuat keputusan yang lebih cerdas dalam kehidupan sehari-hari maupun dunia usaha.
📞 Kontak
Untuk kerja sama media atau wawancara, silakan hubungi melalui halaman Kontak thecuy.com atau email langsung ke admin@thecuy.com.