Bocah 9 Tahun Ditemukan Tewas Bersimbah Darah di Rumahnya, Warga Cilegon Digegerkan

Peristiwa tragis terjadi di Cilegon, Banten, ketika seorang anak berusia 9 tahun ditemukan tewas bersimbah darah di rumahnya. Korban mengalami luka tusukan benda tajam dan sempat dilarikan ke rumah sakit, namun nyawanya tidak tertolong.

Kejadian ini bermula sekitar pukul 14.20 WIB, ketika sang ayah, HM, menerima telepon dari anak keduanya yang meminta pertolongan. Mendengar kabar tersebut, ia segera bergegas dari tempat kerjanya di Ciwandan menuju rumahnya di perumahan BBS 3, Kelurahan Ciwaduk, Kota Cilegon.

Sesampainya di rumah dan membuka pintu, sang ayah mendapati anaknya dalam keadaan tengkurap dengan luka serius dan pendarahan hebat. Korban langsung dibawa ke Rumah Sakit Bethsaida Kota Cilegon menggunakan kendaraan pribadi bersama saksi lainnya.

Kapolsek Cilegon, Kompol Firman Hamid, menjelaskan bahwa setelah dilakukan pemeriksaan medis, pihak rumah sakit menyatakan korban telah meninggal dunia. Hasil pemeriksaan awal menunjukkan korban mengalami luka akibat tusukan benda tajam.

“Berdasarkan informasi awal, petugas Polsek Cilegon melakukan pengecekan ke Rumah Sakit Bethsaida Kota Cilegon sekitar pukul 15.30 WIB setelah menerima laporan adanya korban penusukan yang dinyatakan meninggal dunia oleh pihak rumah sakit,” ujar Kompol Firman Hamid.

Menindaklanjuti kejadian tersebut, anggota Polsek Cilegon melakukan pengecekan dan penanganan olah tempat kejadian perkara awal bersama petugas identifikasi Satreskrim Polres Cilegon, untuk mencari dan mengumpulkan petunjuk.

“Kami turut berduka cita yang mendalam atas peristiwa ini. Saat ini Polsek Cilegon Kota bersama Satreskrim Polres Cilegon telah melakukan langkah-langkah penyelidikan secara intensif. Seluruh informasi dan petunjuk yang ada sedang kami dalami untuk mengungkap pelaku dan motif kejadian,” ujar Kompol Firman Hamid.

Pihak kepolisian meminta masyarakat tetap tenang dan mempercayakan sepenuhnya proses hukum kepada aparat kepolisian. Masyarakat juga diimbau untuk tidak berspekulasi dan tidak menyebarkan informasi yang belum dapat dipastikan kebenarannya.

“Kami mengimbau masyarakat agar tidak berspekulasi dan tidak menyebarkan informasi yang belum dapat dipastikan kebenarannya. Perkembangan penanganan perkara akan kami sampaikan secara resmi,” tambahnya.

Polisi masih terus melakukan pendalaman, termasuk pemeriksaan saksi-saksi serta pengumpulan barang bukti guna mengungkap secara terang peristiwa yang mengakibatkan hilangnya nyawa seorang anak tersebut.

Perlu diketahui, kekerasan terhadap anak merupakan masalah serius yang memerlukan perhatian bersama. Berdasarkan data Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPPPA), kasus kekerasan terhadap anak di Indonesia terus mengalami peningkatan setiap tahunnya. Pada tahun 2024, tercatat lebih dari 10.000 kasus kekerasan terhadap anak yang dilaporkan.

Salah satu studi kasus yang mirip terjadi di Jakarta pada tahun 2023, di mana seorang anak berusia 11 tahun menjadi korban penusukan oleh tetangganya sendiri. Kasus tersebut mengguncang masyarakat karena pelaku ternyata memiliki riwayat gangguan kejiwaan yang tidak ditangani secara serius.

Infografis berikut menunjukkan tren kekerasan terhadap anak di Indonesia selama 5 tahun terakhir:

– Tahun 2020: 7.500 kasus
– Tahun 2021: 8.200 kasus
– Tahun 2022: 9.100 kasus
– Tahun 2023: 9.800 kasus
– Tahun 2024: 10.500 kasus

Pemerintah dan masyarakat perlu bekerja sama dalam mencegah kekerasan terhadap anak. Perlindungan anak bukan hanya tanggung jawab orang tua, tetapi juga menjadi tanggung jawab bersama seluruh elemen masyarakat. Mari kita jaga generasi penerus bangsa dari segala bentuk kekerasan dan eksploitasi.

Mari bersama-sama menciptakan lingkungan yang aman dan nyaman bagi anak-anak kita. Jika Anda melihat atau mengetahui adanya tindak kekerasan terhadap anak, segera laporkan ke pihak berwajib atau hubungi layanan perlindungan anak di nomor 129. Setiap tindakan kita hari ini akan membentuk masa depan mereka besok.

Baca juga Berita lainnya di News Page